Sebelum dibaca, silahkan di-vote dan di-follow dulu yah teman..
Karena kelanjutan ceritanya tergantung dari vite&follow teman-teman..
Makasih :-)
****
Siang itu aku, Suster Dina dan Suster Riri sedang sibuk menyelesaikan laporan data dan rekam medis pasien. Tiba-tiba kami dikejutkan dengan kehadiran Kepala Perawat, yaitu Suster Wita yang membawa sebuah kabar baik.
"Siang semuanya. Apa laporan siang ini sudah selesai?" tanya Suster Wita saat memasuki area nurse station.
"Belum, Sust. Sedikit lagi," ujarku kepada Suster Wita sambil mengerjakan laporannya.
"Suster Lisa, selamat yah! Kamu jadi karyawan teladan bulan ini," ujar Suster Wita kepadaku.
"Makasih, Sust," jawabku dengan tersenyum karena kinerjaku bisa dihargai orang lain.
"Dan semoga yang lainnya bisa meniru kinerja Suster Lisa," pesan Suster Wita kepada kami.
"Baik, Sust," ujar yang lainnya serentak.
"Oh ya, karena kerja tim kita penilaiannya cukup bagus, maka direktur rumah sakit ini memberikan kita sebuah reward, yaitu sebuah training tentang pelatihan ventilasi mekanik untuk perawat ke Bali minggu depan. Jadi, tolong persiapkan diri kalian, ya!" pesan Suster Wita pada kami lagi.
"Siap Sust!" ujar Suster Dina dan Suster Dela dengan penuh semangat.
Berbeda dengan mereka, aku tidak terlalu semangat mendengar kabar ini. Aku lebih memikirkan nasib anak-anakku ketika aku harus meninggalkan mereka berdua. Nanti mereka akan tinggal dengan siapa? Apalagi aku harus pergi dalam waktu yang cukup lama. Apa tetap aku harus ikut training ini? Atau aku mengundurkan diri saja? Aku hanya diam saja mendengar mereka yang sudah ribut membicarakan perihal training ke Bali. Mereka yang sudah sibuk memikirkan tentang rencana liburan mereka.
"Asyik, nanti kita liburan kemana aja yah?" ajak Suster Dela kepada Suster Dina.
"Mmmhh. Kita bisa ke pantai dan kita bisa belanja puas disana," jawab Suster Dina dengan antusiasnya.
"Ah, sepertinya sudah lama banget kita tidak liburan. Apalagi, ini Pulau Bali. Surganya liburan," ujar Suster Dina lagi yang kelihatan menggebu-gebu sekali.
"Lisa, kamu kenapa seh kok dari tadi cemberut aja?" tanya Dina kepadaku.
"Aku lagi mikirin anak-anakku, Dimas dan Gadis. Nanti kalau aku ikut training, mereka tinggal sama siapa?" pikirku lagi.
"Mereka kan sudah gede. Aku yakin mereka sudah bisa jaga diri mereka sendiri," jawab Dina kepadaku.
"Selama ini aku nggak pernah meninggalkan mereka di rumah berdua saja. Atau aku menolak saja untuk ikut training-nya ya?" tanyaku kepada Dina lagi.
"Eis, jangan dong! Ini kesempatan bagus buat karir kamu di rumah sakit ini. Bulan ini kamu sudah dinobatkan jadi perawat teladan. Mana tau setelah ikut training ini, kamu bisa menggantikan posisi Suster Wita menjadi kepala perawat di rumah sakit ini. Apalagi, ini Pulau Bali. Surganya tempat liburan. Dan bagaimanapun kamu juga butuh liburan Lisa!" ujar Dina yang berusaha menenangkanku karena kuatir dengan anak-anakku.
"Dan aku dengar infonya tadi pagi kalau Dokter Ryan juga ikut training ini,loh," ujar Dina lagi mencoba menggodaku.
"Kamu tau dari mana info itu? Bukannya Dokter Ryan lagi di kuliah di Inggris?" tanyaku lagi dengan wajah penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rumah Aja, Pa!
RomansKeluarga itu tempat bersandar. Keluarga itu tempat berkeluh kesah. Tapi, justru hal itu yang tidak didapatkan oleh Lisa. Di awal pernikahan, Aldy, suaminya sangat sayang dan peduli sekali kepadanya. Apapun cara dilakukannya untuk membahagiakan Lisa...