CHAPTER 30 (Apfel-Schorle)

1.7K 73 6
                                    

Hai Readers tercintaah..

Aku up cerita lagi neeh..

Tapi, sebelumnya jangan lupa follow, vote dan comment di bawah yah..

makasih


****


Baru aku melangkah keluar dari kamar mandi, tiba-tiba pintu kamarku dibuka oleh seseorang. Dan aku kaget sekali ternyata yang membuka pintu kamarku adalah Ryan.

"Maaf, tadi aku ketok pintunya, tapi nggak ada jawaban. Jadi, aku masuk saja," ucap Ryan yang juga kaget melihatku baru selesai mandi dengan gulungan handuk di atas kepalaku.

"Aku hanya ingin mengambil bajuku di lemari," ucapnya yang mulai kelihatan panik dengan situasi yang terjadi.

"Oh, ya," ucapku yang juga salah tingkah.

Kemudian, dia berjalan ke arah lemari bajunya. Dan aku tetap saja diam ditempat. Aku benar-benar mati gaya saat itu.

"Ya Allah, kenapa aku sampai lupa mengunci pintunya?" gumamku dalam hati sambil terus berdiri mamatung di depan pintu kamar mandi.

"Aku mau numpang mandi di kamar mandi Ahmad saja," ujarnya sambil menoleh ke arahku.

Karena apa yang dibutuhkannya sudah diambilnya, akhinya dia bergegas kelaur dari kamarku. Dia segera berjalan ke luar dan menutup pintunya kembali.

"Duh, kenapa aku lupa terus mengunci pintunya, yah?" gumamku dalam hati.

"Untung tadi aku lagi nggak sedang ganti baju," batinku lagi dengan perasaan yang sudah bercampur aduk.

"Oh my God. Aku baru nyadar nggak pakai jilbab," ujarku meneriakkan kebodohanku pada diri sendiri

"Dan aku nggak mungkin kayak gini terus."

****

Sementara itu di ruang tamu, Ryan menjadi gelisah sekali dengan apa yang sudah disaksikannya tadi. Hatinya benar-benar mulai panas-dingin.

"Kenapa juga seh dia mandi dan pintu kamarnya nggak dikunci?" ucapnya sedikit panik atas kejadian yang baru dilihatnya tadi.

"Untung aku yang masuk. Gimana kalau Khaled atau Ahmad yang tiba-tiba masuk? Gimana kalau dia lupa kalau ada Lisa yang sedang menginap disana?" ucapnya makin nggak karuan dengan dirinya sendiri.

"Huft, aku nggak bisa terus kayak ini," teriaknya sendiri.

"Aduh, Lisa. Kamu bikin aku makin gila kalau kayak gini," ucapnya lagi sambil berjalan dengan wajah yang gelisah menuju kamar Ahmad untuk menumpang mandi.

****

Setelah Ryan selesai mandi dan bersiap-bersiap untuk berangkat, kemudian dia mengetuk pintu kamarku.

Tok..tok..tok..

"Lisa, ini Ryan. Apa kamu sedang tidur?" tanya Ryan dari luar kamarku.

Mendengar Ryan memanggilku dari luar kamar, aku segera memakai jilbabku, lalu membukakan pintu kamar. Ketika aku membuka separuh pintu kamar, aku melihat Ryan sudah rapi untuk siap berangkat ke kampusnya.

"Apa kamu ingin ikut denganku ke kampus? Aku ingin mengajakmu berkeliling sebentar sebelum jam masuk perkuliahan," ujarnya kepadaku di depan pintu kamar.

"Baiklah," jawabku sambil mengangguk tanda setuju.

"Bentar, yah! Aku ganti baju dulu," jawabku padanya sambil kembali menutup pintu kamarku.

Di Rumah Aja, Pa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang