'Ya aku tau, jika dulu ada yang menempati hati kamu. Sebelum datangnya aku'
_•SgaraStvnGvriel🍃•_
0.o.0
Bel yang menandakan waktu pulang, sudah berbunyi 5 menit yang lalu.
Bukan Harsa namanya jika tidak bisa menjemput Lova, dan memilih pergi dengan kekasihnya Viona."Huh, abang kebiasan! Kak Viona mulu yang di utamain" lenguh Lova.
Tin
TinMotor ninja hitam berhenti tepat di depan Lova.
"Lo, Lova?" tanya pria tersebut.
"Iya, permisi" saat hendak pergi, tangan Lova dicekal oleh pria tadi.
"Gue temannya Harsa, Harsa nyuruh gue buat jemput lo"
Lova belum percaya sepenuhnya.
"Nama kakak siapa?"
"Sendy"
Lova yang tak mau berlama-lama berfikir, hanya mengikuti Sendy. Orang yang mengaku sebagai teman abangnya.
"Gadis bodoh!!" batin Sendy
Di jalan tiada ucapan yang keluar dari mulut Lova maupun Sendy.
"Kak Sendy, ntar Lova turunnya di depan gang aja" ucap Lova.
Sendy mengeluarkan senyum smirk nya di balik helm full face.
"Siapa yang mau nganterin lo pulang hah?"Lova bingung dengan ucapan Sendy
"Maksud kakak?""Lo nggak lupa kan luka di tangan lo? Itu bos gue yang bikin pahatan indah itu, dan gue? Salah satu anggota nya" sungguh senang hati Sendy, saat melihat perubahan wajah Lova.
Jantung Lova berdetak lebih cepat
"Turunin Lova kak! Lova mau pulang"Lova memberontak sekuat tenaga, agar pria di depannya ini menurunkannya. Dunia tidak sedang bersahabat dengan Lova. Sendy menghentikan motor di daerah yang Lova tak kenal. Bisa di bilang tanpa penghuni, hanya ada rumah kosong mengelilingi Lova.
"Turun!!" bentak Sendy.
Lova segera turun dan menjauh dari Sendy.
"Bisa diem nggak lo hah?!"
Lova hanya bisa menunduk dan meremas ujung roknya
"Anterin Lova p-pulang kak" pinta Lova dengan pelan.Sendy menghampiri Lova, dan menarik serta mencengkeram dagu Lova dengan kasar.
"Inget ya. Nggak semudah itu gue ngelepasin lo!!""Tolongg!!!" Lova berteriak, dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.
Di lain tempat, seorang pria tengah berjalan tak tentu arah. Ntah sepertinya kaki ini tak waras, membawa sang empu ke tempat tak berpenghuni. Dengan mengedarkan pandangan, tak di sengaja matanya menangkap seorang gadis yang tengah berjongkok dan pria lain yang akan melayangkan tamparan kepada sang gadis.
Pikirannya mencerna ciri-ciri gadis itu.
"Lova" nama Lova mengambang di pikirannya.
Dengan cekatan ia berlari menuju ke arah mereka.
Sendy yang hendak menampar Lova, terhenti saat ada tangan yang menyekal tangan Sendy dengan kuat."Lepasin goblok!!" pekik Sendy.
"Beraninya lo sama cewek" remehnya.
Nafas Sendy memburu
"Lo nggak usah ikut campur, ini urusan gue sama dia! Minggir!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAVA
Ficção Adolescente•USIKANMU AKHIR HIDUPMU• Itulah slogan yang sudah berdiri dari awal SARKA muncul. Bukan hanya satu dua kali segala masalah berdatangan, tetapi berkali-kali hanya untuk menjatuhkan SARKA dan membalaskan dendam yang belum tuntas. Perjalan seorang lak...