Episode 16

36 4 0
                                    

Rani Pov (Restoran)

Sudah seminggu ini aku mencoba menghindari Tuan Juan, dengan berfikir keras agar aku tak bertatap muka dengannya.

Bila aku melihat wajahnya, lalu dia bertanya kenapa selama seminggu ini aku menghindarinya. Maka aku tidak bisa mengatakan alasan apa, selama seminggu ini diriku menjauhinya.

Saat tadi siang aku masih sempat melihat dia di restoran, dan aku sempat bertatap mata dengannya walaupun itu dari jauh.

Namun, ketika pandangan kami bertemu, tiba-tiba dia terlihat buru-buru meninggalkan restoran.

Entah mengapa, melihat dia yang pergi begitu saja membuaku tidak suka, sesungguhnya aku tidak ingin dia  pergi begitu cepat meninggalkan restoran. Karena aku menyukai kehadirannya.

Padahal biasanya Tuan Juan akan duduk lebih lama di restoran, seraya minum kopi hitam yang kubuat.

Selama seminggu ini, dia selalu memaksaku untuk membuat kopi hitam untuknya. Ya, walaupun bukan dia sendiri yang mengatakannya padaku. Namun, dia menyuruh orang suruhannya memintaku membuatkan kopi hitamnya. 

Hari ini seperti biasa aku bekerja dengan semangat, tapi entah mengapa hatiku merasa kosong.

Aku juga mendengar kabar kalau di restoran ini, akan kedatangan seseorang yang menggantikan manager lama dengan manager yang baru.

Lebih mengherankan lagi aku mendengar kabar dari temen pagawai lain, manager lama dipecat secara tidak hormat. Bahkan ada yang bilang manager lama yang pernah menamparku itu, dipukuli hingga tangannya patah dan giginya juga patah.

Sempat aku berpikir itu mungkin balasan karena manager pernah menamparku, tapi kuenyahkan pikiranku itu. Karena membalas perbuatan jahat, atau mendoakan orang yang jahat tidak akan membuat kita jadi lebih hebat dan lebih baik.

Aku malah tidak pernah punya pimikiram untuk membalas dendam atau mendoakan manager yang pernah menamparku.

Aku yang mendengar kabar manager yang dilukai hingga seperti itu, seketika membuatku merinding. Kenapa ada orang yang tega menyiksa sesadis itu?

Mudah-mudahan aku tidak pernah bertemu dengan orang yang pernah menyiksa manager hingga terluka parah, bahkan memikirkan saja aku tidak mau.

Tiba-tiba lamunanku buyar karena, dikejutkan oleh sahabatku.

"Hai ... ngelamun saja, kamu kenapa? Apa ada masalah?" tanya Talita.

"Hemm ... tidak ada, hanya sedikit lelah saja," jawabku ngawur.

"Tadi aku mendengar pemberitahuan kalau CEO yang punya restoran ini, akan datang. Tapi Beliau akan memperlihatkan dirinya, pada saat acara penyambutan di jamuan makan malam nanti."

"Nanti akan ada acara dansanya juga, lho. Kita sebagai pegawai diwajibkan harus datang ke acara penyambutan nanti."

"Kalau ada pegawai yang tidak datang, maka dia akan dipecat. Jadi kita harus datang, dan kita di wajibkan datang menggunakan pakaian formal dalam acara jamuan makan malam nanti," ucap Talita dengan begitu panjangnya.

"Hah ... Apaa! Memang apa hubungannya dengan tidak datang di acara dansa kita harus dipecat? Memangnya siapa dia yang seenaknya main pecat orang," jawabku kesal.

"Kamu itu, Ran. Masa tidak tahu! Pasti ada hubungannyalah, 'kan Beliau yang mempunyai restoran ini. Kamu  ini gimana, sich. Masa tidak tahu?!" ejek Talita.

"Hehehe ... aku lupa kalau dia CEO-nya," ucapku seraya memegang tengkuk yang tidak gatal karena malu.
"Lalu bagaima ini 'kan aku belum punya baju untuk acara nanti, apa kamu sudah ada?" tanya Talita

MAFIA FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang