Mansion Juan
Di kamar yang mewah itu terlihat pria yang sangat tampan tengah memasang dasi kupu-kupunya, untuk melengkapi taxudo hitam dengan dalaman kemeja warna putih agar lebih sempurna.
Siapa lagi kalau bukan Juan Alexander, ingin tampil sempurna di hadapan gadis pujaannya.
Pakaian folmal yang tengah Juan pakai sekarang, sungguh pas dan cocok di tubuh kekarnya.
Tidak lupa setelah memakai pakaian beserta dasi kini tinggal ia merapikan rambutnya agar lebih rapi, dan sentuhan terakhir yang tidak perna ia lupa. Parfum khas miliknya, hingga siapa pun wanita yang mencium baunya pasti akan suka.
Tidak lupa juga ia memakai jam tangan mewahnya, dan juga sepatu pantofel yang sudah tersiap rapi di depannya.
Juan Alexander sedari tadi tengah berusaha tampil sempurna, walaupun setiap harinya ia juga selalu tampil sempurna di hadapan semua karyawan mau pun orang lain.
Namun, untuk malam ini ia bukan hanya akan membuat semua orang terpesona dalam acara jamuan makan malam nanti.
Tetapi ia ingin gadis pujaannya turut terpesona akan ketampanannya. Bukan hanya srbagai seorang CEO di restoran mewahnya, tapi juga sebagai seorang pria.
Juan ingin Rani menyukainya, bukan hanya sebagai seorang Juan Alexander yang kaya raya. Tetapi ia ingin gadis gendutnya itu mau membuka hati dan mencintainya dengan tulus tanpa melihat siapa dirinya yang sesungguhnya.
Karena sudah dua hari ini Juan tidak melihat wajah, dan senyuman gadisnya Rani. Sebab itu ia amat merindukannya.
Pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan membuat Juan harus berkonsentrasi dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pemimpin. Ia pun menahan rindu untuk gadis gendutnya, setelah semua urusan pekerjaan di kantor bener-bener selesai kini ia ingin melihat gadisnya dengan puas.
Juan ingin memandang wajah chubby-nya, dan melihat senyuman yang membuat hatinya selalu tenang. Terkadang ia ingin langsung berlari lalu memeluk Rani agar rasa rindu di hatinya terobati, karena selama seminggu ini ia benar-benar menahannya.
Puncaknya malam ini, untuk mendapatkan yang Juan mau maka ia tengah membuat skenario. Jika ia 'lah sang pemilik restoran mewah, tempat gadis gedutnya bekerja.
***
Juan PovSetelah dirasa semua telah selesai, kini aku melihat pantulanku di cermin besar yang memperlihatkan seluruh tubuhku.
Di dalam cermin terlihat penampilanku begitu sempurna, aku berharap gadisku akan terpesona ketika melihatku malam ini.
Meskipun tidak mempungkiri akan lebih banyak wanita lain yang memandangku, tapi aku berharap hanya Rani yang lebih dulu bahkan lebih lama memandangku ketimbang wanita lain.
Di malam dansa nanti tidak akan kubiarkan pria mana pun mendekatinya, bahkan seujung kuku tidak akan kubiarkan. Karena malam ini Rani hanya milikku, milik Juan Alexander.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul enam malam, sudah waktunya bersiap dan memastikan kalau acara nanti tidak akan gagal.
Aku pun beranjak keluar kamar, setiba di luar terlihat Robert seperti biasa tengah berdiri di depan pintu kamarku.
"Apakah semua persiapan pesta sudah selesai?" tanyaku dengan ekspresi datar seperti biasa.
"Sudah, Tuan. Tinggal menunggu kehadiran Anda, mungkin saat ini tamu undangan pasti telah hadir," jawab Robert.
"Apa Gadisku saat ini sudah datang ke restoran?" tanyaku penasaran.
"Saat ini Nona Rani dan temannya tengah dalam perjalan ke restoran, Tuan. Karena sedari rumah Nona Rani salah satu bodyguard terbaik kita tengah mengawasi kemana pun Nona pergi dan selalu melaporkan kepada saya," jawab Robert panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA FALL IN LOVE
AçãoKetika seorang Mafia yang tidak punya hati, kehidupannya selalu di penuhi dengan darah, menghabiskan malam panas dengan wanita dan juga minuman. Tiba-tiba berubah. Kehidupannya yang selalu datar, dan tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta. Pria...