Part 4

372 15 0
                                    

🍁 DiLain Tempat 🍁

Juan tengah sibuk memeriksa beberapa dokumen penting, meski saat ini ia berada dalam jet pribadinya. Namun ia tidak melupakan rutinitasnya sebagai seorang pengusaha, selain pekerjaan yang lainnya.

Walaupun Juan Ketua Mafia, ia tidak pernah melupakan akan tanggung jawabnya pada perusahaannya dan usahanya yang lain. Ia selalu mengikuti perkembangan perusahaannya, serta usahanya yang lain. Bukan hanya satu, tapi beberapa perusahaan.

Seperti restoran mewah, mall-mall besar dan juga perusahaan otomotif mobil mewah. Semua ada, diberbagai negara. Termasuk di kota, yang akan ia tinggali nanti.

Juan meletakkan dokumen, yang sudah di tanda tangani dan sudah ia periksa. Dengan cepat ia memanggil Robert sang tangan kanannya.

"Aku, butuh wanita!" ucap Juan datar.

"Baik, Tuan," Robert, menjawab dengan sopan.

Setelah mendapatkan perintah Robert, langsung membawa gadis cantik, sexy dan jangan lupakan pakaian kurang bahannya. Yang akan, memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Tentu saja, mengundang bagi kaum laki-laki untuk menyentuh wanita itu. Robert, terus berjalan sambil menuntun langkah gadis itu ke hadapan Tuannya.

Setelah gadis itu berada dihadapan Juan, tidak mau menunggu lama. Ia langsung mencium, dan menyentuh semua bagian tubuh gadis yang memakai pakaian kurang bahan itu. Lalu membawa ke dalam kamar kabin pesawat jet pribadi tersebut, saat didalam ia menutup pintu,  menggunakan kakinya.

Tanpa mau melepaskan tautan ciumannya, Juan membawa gadis sexy itu, ketempat tidur dan seterusnya hanya desahan yang terdengar. Dalam kamar, kabin pesawat jet tersebut.

*****

Sudah hampir jam 22.00 malam, Rani belum juga pulang kerja. Karena ia, hari ini menggantikan sift temannya. Yang izin tidak masuk kerja, karena sakit.

Jadi seharian ini, ia bekerja keras. Namun itu, tidak membuat ia lelah. Justru dia tersenyum ceria, karena hari ini ia kerja dobel. Yang artinya nanti, saat gajian uangnya bertambah.

Saat dalam perjalanan pulang, Rani tidak sengaja melihat Bapak tua, yang akan menyeberang jalan.

Rani langsung berlari, menuju Bapak tua itu. Sebelum tertabrak, karena ia melihat Bapak tua itu, kesulitan menyeberang sendiri. Namun terlambat, karena jaraknya yang sangat jauh. Dari Bapak tua itu, Rani melihat Bapak tua itu terserempet mobil.

"Bapak, tidak apa-apa?" tanya Rani,penuh rasa khawatir di wajahnya.

"Ohh! Tidak apa-apa, Nak. Cuma lecet sedikit, terima kasih. Sudah menolong, Bapak." jawab Bapak tua tulus.

Saat dalam pembicaraan antara, Bapak Tua dan Gadis gendut itu. Ada sosok, yang memperhatikan mereka dari dalam mobil yang tidak jauh dari mereka.

Bahkan sosok itu, bisa tersenyum. Ya, walaupun sedikit. Namun jika ada yang melihat, mungkin tidak akan yakin kalau sosok itu tersenyum.

Karena selama ini, dalam kesehariannya sosok itu tidak pernah tersenyum. Ya, sosok itu tidak lain adalah Juan Alexander.

Juan saat itu, akan pergi ke club malam mewah yang berada di kota itu. Ya, hari ini ia baru sampai dikota yang ia datangi sekarang. Dalam perjalanan saat lampu merah, mobil mewah miliknya berhenti.

Saat Juan mengedarkan pandangannya, ia tidak sengaja melihat gadis gendut. Yang memakai pakaian tebal, dan menutupi badan besarnya. Gadis gendut itu terus berlari dengan sangat kencang, menghampiri Bapak tua.

Yang akan menyeberang jalan, Juan melihat itu langsung tersenyum. Karena merasa lucu akan tingkah gadis gendut yang dilihatnya, apalagi saat ia melihat ketulusan dari gadis gendut itu. Apalagi saat membantu, Bapak tua yang tidak bisa menyeberang jalan sendiri.

Entah mengapa, Juan merasa tersentuh hatinya akan ketulusan gadis gendut itu. Hingga membuat hati Juan menghangat, dan senyuman tulus terlihat dari wajah tampannya.

Tanpa mereka tahu, takdir telah memberi celah dalam pertemuan tak sengaja itu. Ya, walaupun saat ini Juan saja yang memperhatikan gadis gendut itu.

Walaupun saat ini, Juan tidak mengartikan apa-apa. Tapi saat melihat interaksi antara gadis gendut itu, dengan Bapak tua membuat ia merasakan sesuatu yang berbeda dengan hatinya.

Lampu hijau pun menyala, supir langsung melajukan mobil mewah Juan menuju club malam. Dengan kecepatan maksimal seketika itu, membuat Juan tersadar dari lamunanya dan bayangannya akan gadis gendut yang ia lihat.

Seketika saat mobil belum jauh Juan pun menoleh ke belakang, lalu memperhatikan gadis dendut itu menuntun Bapak tua itu sekali lagi. Hinggga akhirnya, Juan tidak melihat lagi Gadis gendut itu lagi, karena mobil yang ia tumpangi sudah melaju sangat jauh.

Di belakang mobil Juan, masih ada mobil yang tak kalah mewahnya. Semua berisikan para bodyguard, yang sudah sangat terlatih. Untuk senantiasa mengawal Tuannya, kemanapun Tuannya pergi.

Saat sampai di club malam, Juan langsung menuju bartender. Ia memesan minuman ringan, karena malam ini ia tidak mau mabuk. Ia pergi ke club cuma ingin tahu, suasana club malam di kota yang baru ia datangi..

Juan melihat banyak wanita malam, yang berlomba mencari perhatiannya. Namun sama sekali ia tidak mau memandang, karena ia sama tidak bernapsu walau hanya sekedar melihat wajah cantik mereka.

Juan merasa aneh, dengan dirinya sendiri. Padahal selama ini, ia akan selalu menghabiskan waktu malam nya, dengan minum lalu bercinta apalagi kalau sudah masuk ke dalam club malam. Ia dengan senang hati akan menerima dengan suka rela mereka dalam pelukannya, bahkan menikmati tubuhnya. Tapi tidak untuk malam ini, bahkan mungkin malam-malam berikutnya.

Mungkin ini efek, dari saat Juan melihat gadis gendut itu. Tapi ia belum menyadari, perasaannya itu. Para wanita malam masih terus, meneriakkan kata merayu padanya dan ingin mendekatinya.

Namun Juan masih tidak bergeming dari duduknya dengan tenang, ia terus meminum minumannya. Sebab para bodyguardnya, senantiasa berada disamping kanan kirinya. Untuk senantiasa menjaga keamanan dan kenyamanan tuannya. Makanya para wanita malam itu, tidak bisa mendekatinya.

Karena Juan sudah merasa muak  dengan teriakan para wanita yang tidak mau berhenti menggodanya dan suasana club malam yang terlalu bising di telinganya, ia pun pergi dari club itu dengan pengawalan ketat dari para bodyguardnya.

Untuk pertamakalinya, Juan pulang lebih awal dari biasanya. Saat berada dalam club malam, dan untuk pertama kalinya ia merasa muak saat melihat wanita-wanita berpakaian sexy dan bermake tebal.

Bersambung

MAFIA FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang