Dalam Restoran
Genggaman tangan keduanya begitu erat. Namun, lembut. Membuat keduanya enggan melepaskan tautan tangan mereka.
Saat Juan dengan lembutnya menggenggam tangan Rani menuju ruang restoran, lalu menuntunnya hinggga keluar restoran. Membuat banyak pengunjung restoran bertanya-tanya, dengan hubungan keduanya.
Bahkan teman sesama pegawai Rani merasa heran, ketika melihat Rani yang di perlakukan lembut oleh seorang pria tampan yang diikuti banyak bodyguard di belakangnya.
Sebagian orang ada yang terpekik histeris, ingin diperlakukan sama seperti Rani. Namun, ada teman sesama pegawai. Tengah mengolok kalau Rani, karena Rani tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu.
'Wah aku pengen di perlakukan seperti gadis itu,' gumam salah satu wanita yang merasa senang melihat Rani diperlakukan manis oleh Juan.
'Iya, aku juga."
'Cih, gadis itu tidak pantas mendapatkan perlakuan manis dari cowok itu. Pria tampan itu, jauh lebih cocok bersama cowok itu," batin salah satu wanita, yang membenci Rani.
***
Di Depan Restoran
Rani yang berjalan di belakang Juan tiba-tiba berhenti, dan membuat Juan otomatis ikut berhenti.
"Tuan, tolong lepaskan tangan saya. Saya tidak nyaman dilihatin semua orang," cicit Rani seraya menundukkan kepalanya.
"Abaikan saja, dan ayo aku antar kamu pulang," jawab Juan tegas. Namun, lembut saat menggenggam tangan gadismya.
"Tidak mau, lagian saya tidak mengenal Tuan dan tas saya juga masih ada di dalam restoran," jawab Rani sedikit berani, seraya menatap mata elang Juan.
"Biar orangku yang mengambi, sekarang ayo, aku antar kamu pulang!" paksa Juan seraya menarik Rani, hingga ke lobby restoran mewah tersebut.
Rani yang tidak punya pilihan hanya bisa pasrah, ketika tangannya di tarik oleh pria yang belum dikenal namanya itu.
Tidak berapa lama mobil mewah sudah terparkir di depan Juan dan Rani, Robert yang sedari tadi ada di belakang keduanya langsung bergegas membukakan pintu untuk tuannya dan juga Rani.
"Silahkan masuk, Tuan, Nona," ucap Robert sopan, seraya membungkuk sedikit.
Juan langsung menuntun Rani dan mendorong ke dalam mobil mewahnya, tanpa melepas genggaman tangan mereka. Tidak berapa lama mobil mewah itu pun mulai melaju, setelah Robert masuk dan duduk di samping sang supir.
***
Di Dalam Mobil
"Tuan bisakah saya pulang sendiri, jadi tolong turunkan saya disini saja, Tuan," ucap Rani memecah kesunyian di dalam mobil, ia merasa tidak nyaman duduk di mobil mewah tanpa ia kenal.
"Tidak!" jawab Juan tegas.
"Kenapa, Tuan maksa saya sih! Kita tidak saling mengenal, kenapa mesti saya mengikuti kemauan Tuan. Jangan-janga Tuan ini mau menculik saya, ya?" tanya Rani dengan ekspresi takut.
Juan yanh mendengar hanya bisa terkikik dalam hati, entah mengapa mendengar kata polosnya membuatku senang.
"Oke! Sekarang kita berkenalan, dan perlu kamu ingat aku tidak berniat untuk menculikmu? Atau kamu mau aku menculikmu, begitu?" jawab Juan dengan senyum devilnya, seraya mendekatkan wajahnya ke arah wajah Rani.
"Tidak! Saya tidak mau di culik oleh Tuan? Sekarang saya mau pulang, dan tolong lepaskan tangan saya, Tuan," jawab Rani seraya sedikit menjauh, lalu memepetkan tubuhnya di pintu mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA FALL IN LOVE
AksiKetika seorang Mafia yang tidak punya hati, kehidupannya selalu di penuhi dengan darah, menghabiskan malam panas dengan wanita dan juga minuman. Tiba-tiba berubah. Kehidupannya yang selalu datar, dan tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta. Pria...