5 - The Project

249 16 0
                                    


J POV

" Saya senang anda benar benar memberikan Wang's group kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan The Wayne , ini kesempatan langka " pujiku kepada tuan Wayne yang mengisyaratkanku untuk duduk disampingnya.

" ah . . . ini belum final, wang's masih harus bersaing dengan proposal perusahaan lain bukan ? " tuan Wayne menyodorkan secangkir kopi kepadaku. " minumlah, istriku barista .. dia membuatnya sendiri " ucapnya, membuatku mengangguk.

Baru saja aku akan melanjutkan perbincangan kami ketika mendengar suara pintu terbuka , membuatku buru buru menolah kearah sumber suara.

Baru saja aku akan melanjutkan perbincangan kami ketika mendengar suara pintu terbuka , membuatku buru buru menolah kearah sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihatseseorang berjalan masuk. Wanita itu lagi . . .

Apa dia juga akan mengikuti pelelangan proyek chicago ini ? tidak ! aku yang harus mendapatkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa dia juga akan mengikuti pelelangan proyek chicago ini ? tidak ! aku yang harus mendapatkan nya.





ZIA POV

" oh , bukankah dia pria balapan dan pesta kapan hari ? kenapa dia disini ? " tanyaku lirih , membuat Mia menarik lenganku. " pria pembalap ini adalah pemilik Wang's group yang terkenal itu bos " bisiknya, ah jadi Jason wang yang paling digilai wanita se-Asia adalah pemilik Wang's group yang terkenal itu ?. Bukankah dia akan menjadi semacam batu sandungan disini ?
Bagaimana harus kumenangkan proyek ini ?

- - -

" ini tidak masuk akal ! " runtukku kesal begitu aku dan mia kembali ke kantor. Bagaimana bisa ?" bagaimana bisa uncle memberikan pilihan yang sangat sulit ? " tanyaku kembali memeriksa kontrak yang baru saja kulempar keatas meja kerjaku. 

" kolaborasi tiga nama besar . . . apanya ! " runtukku semakin kesal, mengingat keputusan uncle yang memaksa E-LINE dan Wang's Group mengerjakan proyek secara kolaborasi atau dia akan menyerahkan proyek ini kepada perusahaan berbasis internasional di Eropa. Bagaimana bisa ? kami adalah Rival bagaimanapun.

" Haruskah aku menggunakan kecantikanku sebagai senjata kali ini ? " tanyaku pada mia yang langsung dijawab dengan gelengan. kenapa ?. 

" aku sudah melakukan riset boss, pria ini untouchable . . . dingin dan misterius kepada wanita, itu yang membuatnya sangat diinginkan, jauh berbeda dengan anda yang memiliki pergaulan lebih luas..." jelasnya. Mia benar, akan sangat merepotkan menggunakan kecantikan kepada pria yang membenci wanita.

Lalu aku harus bagaimana ?

- - -

The swan club, aku fikir aku perlu mendinginkan kepalaku sebelum kembali memikirkan bagaimana cara mendapatkan proyek chicago itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The swan club, aku fikir aku perlu mendinginkan kepalaku sebelum kembali memikirkan bagaimana cara mendapatkan proyek chicago itu. 

Aku melihat mia sudah lebih dulu menikmati musik di lantai dansa dengan beberapa orang yang juga ikut meliuk liukan tubuh mereka mengikuti alunan irama yang dimainkan DJ.

Aku mengedarkan pandanganku kesekitar dan terkejut begitu menemukan obyek yang kukenal dan sangat mengganggu selama beberapa hari ini.

Aku mengedarkan pandanganku kesekitar dan terkejut begitu menemukan obyek yang kukenal dan sangat mengganggu selama beberapa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jason Wang. Pria itu terlihat sedang duduk di meja ujung dan melihat ke arahku saat ini.

tidak buruk !, jangan salah paham , aku sedang berbicara tentang selera fashion nya.

Aku terkejut begitu pria itu bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arahku.





J POV

Zia Deniz Erhan, wanita itu lagi. Kenapa wajahnya harus muncul kemanapun aku pergi ? .

idak , tunggu ? haruskah aku bicara padanya soal proyek chicago ? aku rasa aku memang harus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

idak , tunggu ? haruskah aku bicara padanya soal proyek chicago ? aku rasa aku memang harus. 

" sekretarismu tahu caranya bersenang-senang " ucapku mengambil tempat duduk disebelahnya. Wanita itu tersenyum tipis. " kenapa ? sekretarismu hanya menunggu di mobil sampai kau selesai ? " kekehnya. 

Zia menatapku tak percaya begitu melihatku tidak tersenyum mendengar kalimatnya barusan. itu benar. Yuan orang yang serius dan tidak tahu caranya bersenang-senang. " proyek chicago , aku ingin mengambilnya " ucapku mencoba meluruskan tujuanku menghampirinya. 

Zia mengangguk. " terserah kau saja " jawabnya acuh. Terserah ? apa maskudnya ?. " aku juga . . . . ingin mengambilnya " jawabnya dengan nada santai yang tak bisa kupahami. Aku membuang nafas kasar. 

" jadi bagaimana situasinya saat ini ? " tanyanya. " kau melepas proyeknya ? " tanyaku, Ziya menggeleng. " kau yang melepas proyeknya " jawabnya membuatku kesal. 

aku menyesal telah berjalan dan mengajaknya bicara.

BOSS N BOSS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang