17 - Jake's Plan

211 14 2
                                    


ZIA POV

SATU MINGGU KEMUDIAN

" Tolong perhatikan light nya . . . buat wajah modelnya kontras dengan property nya " Ucapku mencoba mengatur pemotretan untuk iklan web wayne construction. Aku membantu merapikan jas yang dikenakan Jake selama pemotretan. Rasanya memang canggung dan tidak nyaman, tapi aku harus tetap bersikap profesional saat ini. Lagi pula aku memiliki Jason yang akan siap menjaga nama baikku kapan pun saat ini. 


" makeup nya , mungkin kita harus sedikit mempertajam nya " ucapku lebih kepada diri sendiri. " kau sangat cantik Zia " bisik pria didepanku membuatku bergidik. 

" oh ya ? " jawabku asal tanpa beralih dari sapuan kuasku di wajahnya. " aku menyesal melakukan itu padamu dulu . . . kau tahu, aku tidak bersungguh-sungguh, aku membutuhkan teman saat itu, aku hanya ingin bergaul dengan yang lain nya "ucapnya, membuatku terkekeh. 

" kau menyesal ? tidak . . . jangan . . . tidak perlu " jawabku menatap tajam kedalam maniknya. 

" tidak perlu menyesal Tuan Clarkson , anda menyikapi hal kecil secara berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" tidak perlu menyesal Tuan Clarkson , anda menyikapi hal kecil secara berlebihan ... bagaimanapun , aku seharusnya berterimakasih, jika bukan karena anda aku mungkin tidak akan mendapatkan suami terbaik seperti Jason , jadi . . . lupakan saja , itu hal spele " ucapku mencoba memandangnya dengan tatapan malas. I Got you now !

" ini hal sepele bagiku, tapi tidak bagi suamiku, aku memiliki suami yang bukanlah orang biasa dan dia cukup pemarah terhadap orang lain selain istri cantiknya ini, jadi jangan pernah mencoba membahas hal semacam itu lagi, atau tulang tulangmu tidak akan berada ditempatnya dengan benar . . .. oke makeup mu sudah, kau bisa mulai bekerja , aku harap kita bertiga bisa bekerja sama dengan baik " ucapku sebelum berjalan meninggalkan pria itu dan menghampiri Jason yang sedang bekerja dengan Uncle wayne.

" kalian sudah selesai ? " tanyaku , membuat mereka berdua mengangguk bersamaan. " kalau begitu tinggal menyelesaikan pemotretan nya dan menyusun ulang template nya saja " ucapku yang langsung disetujui Jason.

" kau yakin baik-baik saja ? " bisiknya . Aku mengangguk. " tentu saja, aku juga melihat kau sudah berbicara dengan nya tadi . . ." ucapnya dingin. " mm. . . dia minta maaf " jawabku lirih, berusaha untuk tidak memperdengarkan obrolan kami kepada orang lain.

" jadi . . . . kau memaafkan nya ? apa kau akan kembali dengan nya ? " tanyanya membuatku terkekeh. apa yang difikirkan pria ini ? . 


" tentu saja tidak.. pertanyaan bodoh macam apa itu ? "dengusku membuat Jason tersenyum. kenapa ?. " kenapa kau tersenyum ? " tanyaku. Pria itu menggeleng. " dasar aneh . . ." makiku, membuat Jason menatapku kesal, " bar bar . . "balasnya, membuat aku menatapnya tajam. 

pria sialan, aku kira dia sudah menjadi sedikit lebih baik , tapi dia sama saja.

- - -


" Bersulang untuk proyek baru kita . . . " Uncle Wayne mengangkat gelas minuman nya dan tersenyum kepada seluruh staff yang telah bekerja dengan baik hari ini. " Proyek Wayne Colaboration , resmi saya buka " ucapnya , membuat aku dan Jason ikut mengangkat gelas wine kami.

 " Proyek Wayne Colaboration , resmi saya buka  " ucapnya , membuat aku dan Jason ikut mengangkat gelas wine kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mr. wang , anda sangat beruntung . . . nyonya wang dia bukan hanya cantik, dia juga sangat luar biasa dalam bisnis " Aku mendengar salah seorang staff uncle wayne berbicara kepada Jason, dan membuat pria itu melirikku sembari tersenyum. 

itu benar, dia bisa membanggakanku untuk saat ini, setidaknya . . . karena setelah proyek ini berakhir , aku dan Jason harus mencari alasan untuk berpisah secepat mungkin.


- - -

" aku akan ke kamar mandi sebentar " bisiku kepada Jason yang tampak sibuk berbicara dengan beberapa kolega Uncle Wayne. Pria itu mengangguk sesaat sebelum kembali sibuk dengan aktivitasnya tadi.

- - -

Baru saja aku sampai didepan pintu kamar mandi dan berencana masuk ketika aku merasakan bagian tengkukku dipukul dengan sangat keras dan aku tidak sadarkan diri.

- - -

Langit langit kamar berwarna putih, itu yang aku lihat pertama kali ketika sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit langit kamar berwarna putih, itu yang aku lihat pertama kali ketika sadar. dimana ini ? rumah sakit ?

Aku memandang kesekeliling ruangan. ini bukan rumah sakit, ini seperti kamar hotel.

Aku memijat pelipisku , begitu mendengar seseorang membuka pintu dan masuk. Tidak dua orang, laki-laki dan wanita.

BOSS N BOSS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang