Park Industries Building, Seoul.
At 12.45 PM
"Aku tidak perduli, segera selesaikan kontrak dengan Lee's Company secepatnya Jung Myun-ah. Jadwalkan pertemuan kami untuk lusa, setelah itu atur pertemuanku dengan Pimpinan Choi. Mereka tampak tertarik dengan proposal yang tim kita ajukan minggu lalu."
"Ne, sajangnim."
"Lalu, aku minta dua jam dikosongkan setelah makan siang."
Jung Myun mengangguk hormat mematuhi perintah atasannya itu, "Jeoseoamnida sajangnim, aku hanya ingin mengingatkan pada anda mengenai acara amal Kim Coorporation yang akan diadakan nanti malam."
Pria bernama Park Seo Joon itu menatap asistennya dengan bingung, "Bukankah sudah ada Eomma dan Appa yang akan datang?"
"Tuan dan Nyonya menginginkan anda untuk hadir pada acara amal ini, sekaligus meresmikan yayasan dan juga-"
"Arraseo arraseo... aku datang."
Tanpa mendengar ucapan Kim Jung Myun itu hingga selesai, Seo Joon langsung mengiyakan ucapan asistennya itu. Jika tidak pasti Eomma-nya akan tahu dan mulai memborbadir semua kegiatannya. Sebagai anak kesayangan, Seo Joon tidak ingin mendengar ucapan panjang seperti pemberian mata kuliah 2 SKS oleh Eomma-nya.
Dirinya segera menyibukan diri dengan dokumen-dokumen yang tidak pernah berkurang dari mejanya sedikitpun walaupun dia sudah membacanya atau menandatangani dokumen-dokumen tersebut sebagian. Tumpukan dokumen yang tidap pernah berhenti berdatangan ke mejanya, sekalinya habis selalu diisi lagi oleh dokumen-dokumen baru.
"Oh my God."
Keluh Seo Joon yang sudah merasa kepalanya sudah pening membaca setumpuk laporan yang berisi data-data keuangan atau indeks harga-harga saham pada perusahaan properti terbesar di Korea Selatan itu. Bukan salahnya jika perusahaannya mulai berkembang pesat sejak dia yang memimpin sepuluh bulan terakhir, bayaran yang cukup besar atas waktunya yang terporsir dengan urusan pekerjaan.
Seo Joon membalikan kursinya, matanya menatap lurus pemandangan luar gedung dari kaca ruangannya. Pikirannya melayang mengingat kehidupan sehari-harinya yang terasa monoton, tidak ada yang spesial. Pekerjaan memang menjadi prioritas utamanya karena Park Yong Wan—ayahnya—sudah menyerahkan semua urusan perusahaan kepadanya, sebagai anak kedua dia memang mempunyai tanggung jawab besar dibanding kakaknya yang mengelola bisnis kontraktor milik keluarga isterinya juga ada adiknya yang masih melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Bagaimana dengan pendamping?
Siapa yang tidak mengenal seorang Park Seo Joon, setiap bulan beberapa majalah bisnis Korea selalu memuat profil menjadi topik utama karena kesuksesan kinerja di Park Industries atau setiap minggunya Eomma-nya selalu menanyakan siapa wanita yang tengah berkencan yang beliau lihat pada majalah wanita.
Belum lagi beberapa brand ternama mulai menghubunginya untuk menawarkan kerjasama sebagai model. Membuatnya pusing mengatur waktu antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. Dia bahkan belum memiliki cuti panjang selama satu tahun belakangan ini, pekerjaan yang disukainya ini benar-benar menyita hampir seluruh waktu manusiawi-nya.
Diusianya yang sekarang menginjak 33 tahun, sudah ada lebih dari 30 wanita yang selalu menemaninya. Tapi dari berpuluh-puluh wanita yang dia kenal justru tidak ada yang membuat jantungnya berdebar atau hatinya yang merasa berat untuk melepas setiap wanitanya. Semua wanita selalu menginginkannya, berbeda dengan dirinya sendiri.
Dirinya masih menjadi pria normal yang selalu melirik bagian tubuh wanita yang menurutnya seksi, tapi perlahan dia akan mundur jika wanita yang dia dekati tidak mempunyai pemikiran yang sama seperti dirinya. Oleh sebab itu banyak majalah wanita yang selalu memberitakan dia sedang berkencan dengan wanita-wanita yang mengikuti kontes ajang kecantikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About SeoWon
FanfictionJust another story only about Seo Joon - Ji Won Couple. Ga ada kaitannya dengan Kim Sibling :D Enjoy it for Seo Joon - Ji Won fans XD. *sini, mari kita ngumpul*