10

10.1K 1.1K 161
                                    

Selamat membaca....

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Srak...

Brak...

Blam...

Winwin membanting pintu itu, terdengar bunyi dentuman nyaring sebelum diiringi suara pintu tertutup itu. Winwin keluar dari ruangan itu tidak sendiri ia bersama beberapa anak buahnya, tak lupa Lin Yi yang menjadi asisten sekaligus tangan kanannya.

Winwin melirik jam tangan digital ditangan. Pukul jam 4 pagi, sial ia tidak ada menyentuh bantal sedikitpun. Ia sudah berada seminggu lebih di Hongkong, hari pertama sampai ia sudah menyelesaikan masalah tikus pencinta uang itu.

Hari ini ia juga sudah menyelesaikan salah satu bos dari para tikus itu. Winwin mendengus kesal, perusahaan miliknya ternyata banyak koloni tikus kotor.

"Tuan, kita harus ke Wenzhou jam 5 tepat." Ujar Lin Yi. Mereka berdua kini sudah ada didalam mobil.

"Ck, tak bisakan aku mendapatkan waktu tidur?" Dengus Winwin. Ia mencoba memejamkan matanya sebentar.

"Kau bisa tidur saat di pesawat, Ge." Sahut Lin Yi, pemuda itu sibuk menyusun jadwal Winwin untuk hari ini.

Dapat ia lihat pemuda bermarga Dong itu berdecak malas. Ia tahu jadwal Winwin memang sibuk, di Korea pemuda itu memang seorang Idol, namun di China pemuda itu pemilik sebuah perusahaan raksasa. Lin Yi bahkan bingung kenapa Winwin mau saja menjadi idol dinegri ginseng itu, padahal pendapatan ia disini lima kali lebih besar.

Pernah ia menanyakan hal itu, jawaban Winwin hanya "Aku kagum dengan staff yang mau mengejarku bertahun-tahun." Satu kata untuk itu, gila.

Lin Yi menarik nafasnya pelan, "Ini jadwal terakhirmu, Ge. Setelah ini kau bisa kembali ke Korea dan bertemu dengan anak-istrimu."

Winwin membuka matanya cepat, ia menatap Lin Yi tajam. "Aku belum berkeluarga!" Sinis Winwin.

Lin Yi berdecak kesal. "Ge, jangan kira aku tidak tahu! Beberapa hari ini fokusmu selalu terpecah!"

Winwin terdiam, memang benar entah kenapa setelah mendapat telepon dari Kun fokusnya selalu pecah kemana-mana entah itu pada Doyun, atau Rose? Winwin menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku hanya kelelahan." Alibi pemuda itu. Ia menatap kearah luar, ah mereka sudah sampai pada Bandara.

Lin Yi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Winwin. Pemuda itu selalu menyembunyikan perasaannya, pikir Lin Yi.

Kening Winwin mengering, bingung. "Sebentar, kita akan kemana?" Tanya Winwin.

"Wenzhou, Ge." Sahut Lin Yi santai.

Berbalik dengan ekspresi yang dikeluarkan Winwin. Pemuda itu masih menatap tak percaya pada Lin Yi.

"Apa-"

After Meet Baby ; WinroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang