9

1.4K 93 1
                                    

Setiap hari aku selalu menjemput dan mengantarkan Eren, sudah menjadi kebiasaan baruku semenjak acara dirumah kala itu.

Sampai disekolah seperti biasa aku menunggu bel dikantin bersama sahabatku yang lain termasuk Eren.

"El itu ada yang manggil" kata Reki menepuk bahuku dan aku menoleh kebelakang

"Kak El ini buat kakak" ada adik kelas yang memberiku coklat

"Ini maksudnya gimana?" Belum menjawab anak itu sudah melangkah pergi dan tersenyum

"Fans lo makin banyak aja sejak acara kemarin, awas lo jaga hati" celetuk Luna

"Kenal juga engga kok"

"Ya secara siapa sih yang ga mau deket sama ketos kan lo itu most wanted disekolah ini" kata Sera

"Biasa aja kali ga usah kompor" kataku melirik sinis pada mereka dan Eren hanya diam tersenyum melihatku

.
.
.

Setahun ini hubunganku dan Eren baik-baik saja ya mungkin hanya bertengkar kecil tentang hal sepele. Ujian nasional sudah dekat kami sibuk mempersiapkan dan jarang punya waktu untuk berkumpul.

Eren sangat perhatian dan mengingatkanku untuk belajar dan mengurangi main game. Pernah waktu itu aku lupa mengabari karena aku sedang asik bermain game dan tentu saja Eren marah besar, aku sampai datang kerumahnya dan meminta maaf juga pada kedua orang tuanya.

Ujian berlangsung sebulan lagi dan aku juga menyiapkan berkas untuk melanjutkan kuliah. Aku sudah memberitahu Eren tentang rencanaku melanjutkan kuliah diluar negeri. Eren mendukungku maka dari itu dia selalu mengingatkan untuk fokus dengan masa depan. Setahun yang kami lewati aku makin mengerti bagaimana sifatnya begitupun dengan keadaanku Eren juga sudah mengerti.

"Hari minggu besok main lah capek otak gw" ajak Reki

"Kemana?" tanya Sera

"Nonton aja yuk lama kita ga ngumpul" pinta Luna dan merangkul lengan Eren karena luna tau jawabanku tergantung dari Eren

"Boleh hayu aja" jawab Eren dan membuat kami berempat bergembira

.
.
Hari minggu kami berlima pergi kesalah satu mall dan sesuai rencana kami akan nonton di bioskop, setelah memilih film yang akan kami tonton dan menunggu untuk jadwal pemutaran film itu.

"Masih satu jam lagi kan muter dulu yuk bosen juga kali bengong disini" ajak Luna

"Hayuuu lah sekalian cuci mata kasian mata gw liat buku terus" jawabku dan mendapat cubitan dari Eren

"Ayoo ladies kita foto box biar ada kenang-kenangan buat masa tua nanti" biasa Reki selalu mengeluarkan ide

Kami semua setuju dan menuju foto box. Banyak sekali gaya yang kami lakukan sampai heboh sendiri karena kelakuan kami yang lebih banyak bercanda. Setelah hasil cetak jadi kami menyimpan masing-masing satu dan tertawa terbahak melihat hasilnya yang memang sangat kacau.

"Gw beliin popcorn mau buat ngemil didalem sekakian minumnya mau apa?" tanyaku pada Eren dan yang lainnya

"Gw mau yang caramel deh, kalian mau apa?" jawab Eren

Setelah itu kami masuk kedalam bioskop dan duduk dikursi masing-masing. Saat film diputar kami menontonnya dengan serius dan fokus pada alur cerita. Sesekali aku melirik ke arah Eren dan mengulas senyum. Entah serasa masih mimpi bisa bersama dengan orang yang aku cintai.

Mungkin banyak yang bilang masa sekolah biasanya dikenal dengan istilah cinta monyet atau hanya main-main. Tapi itu tidak berlaku untukku karena perasaan yang ada dihatiku semakin hari menjadi semakin kuat. Aku tidak akan melepaskannya.

"Laper deh makan dulu lah guys" kataku setelah kami keluar dari bioskop

"Eh makan seafood aja gimana lagi pengen" kata Sera yang memang sangat menyukai berbagai olahan makanan seafood

"Lo mau Ren?" tanyaku dan dijawab anggukan dan kami menuju tempat makan

"Cumi, udang, kepiting, ikan" semua menu dipesan oleh Sera

"Njiiiirr lo kerasukan pesen banyak gitu?" tanya Reki

"Halah ngomong lo ntar juga abis, lo kan bawa gentong Ki" balas Sera lagi dengan ejekan

"Kalian berantem mulu sih ntar jatuh cinta loh" celetuk Eren yang memang terkadang jengah dengan kelakuan Sera dan Reki sedangkan aku dan Luna hanya senyum-senyum

"Ogah mending gw jomblo seumur hidup dari pada harus sama dia" jawab Sera ketus melirik Reki

"Kok sakit ya" Reki membalasnya dengan candaan dengan menyentuh dadanya

"Makan tuh jomblo hahahaha" ledek Luna

"El kok gw ga denger lo panggil Eren pake sebutan lain sih, emang sampe nikah bakal pake lo gw begitu?"

"Kepo deh lo Ki.. ga usah ngalihin kan tadi lo yang jadi obyek penderita" jawabku

"Ga berasa ya udah mau lulus aja" kata Luna mendadak sendu

"Iya Lun mana sibatu pasti kuliahnya jauh, kita pisah dong ya" dibalas oleh Sera

"Ya kuliah doang abis itu kan gw balik nerusin perusahaan bokap" jawabku

"Eh lo ikut dia ga Ren atau kuliah dimana?"

"Eem gw juga kuliah diluar cuma ga bareng sama El"

"Waaaaahh LDR dong"

Setelah selesai makan kami semua kembali pulang.

"Ren makasi ya.." kataku yang sudah berada dirumahnya

"Makasi buat apa?"

"Udah ngijinin gw kuliah jauh"

"Selagi buat hal positif kenapa harus gw larang dan gw juga kuliah diluar negeri jadi kita impas"

"Ya makasih banget pokoknya, gw sayang dan cinta sama lo"

"Gw juga cinta sama lo El"

Sebelum pulang kerumah aku berpamitan pada kedua orang tua Eren.

Sampai dirumah aku mencari keberadaan papa.

"Pa lagi sibuk engga?"

"Engga kok kamu mau ngomong apa?"

"Sebelum El berangkat nanti, bisa ngga kita lamaran resmi dulu, El takut kehilangan Eren pa"

"Ya kalau kalian sepakat mau tunangan ya bagus juga, papa tinggal siapkan acaranya aja"

"Eemm iya pa kita udah ngobrol sih dan Eren juga setuju, mana dia juga kuliahnya jauh beda negara pa"

"El... perasaan itu akan selalu terhubung bahkan saling terikat dengan sendirinya meskipun jarak kalian jauh.. ya seperti papa gini sampai kapanpun hati papa terikat sama mama.. jangan khawatir soal jarak, yang kamu khawatirkan itu ya perasaan dan hati kamu sendiri.. buat semuanya menjadi mudah yaitu kamu harus setia itu aja kuncinya.. kamu juga harus percaya sama Eren.. "

Setelah mengeluarkan isi hati dan pikiranku aku sedikit lebih tenang dan benar apa yang dikatakan papa, semua akan kembali pada perasaan masing-masing.

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang