17

1.2K 90 0
                                    

"Mau makan malam disini?" tanyaku pada El yang sedang bermain dengan Sam

"Makan bersama saja El sudah lama juga kan kamu tidak kesini" suara papi yang menghampiri kami berdua

"Mom sini suap Sam" Sam juga sepertinya ingin El menemaninya

"Huumm oke boy" sepertinya El tidak bisa menolak permintaan Sam dan mengangguk melihatku

Aku membantu mami didapur menyiapkan makan malam, ada bibi juga yang ikut membantu kami.

"Kamu sudah cerita semua?" mami bertanya tiba-tiba

"Kejadian itu sudah tapi soal dipantai itu belum mi"

"Sebaiknya kamu ceritakan, karena mami ga mau sampai terjadi sesuatu pada kamu dan Sam"

"Iya mungkin nanti setelah makan"

Makanan sudah siap semua diatas meja makan. Dari sini pun terdengar suara tertawa mereka berdua. Rumah ini jadi semakin ramai dan papi terlihat bahagia. Saat makan Sam hanya mau disuapi oleh El, dan El melakukannya dengan sabar dan telaten. Aku papi dan mami saling memandang melihat kelakuan kedua orang itu.

"Sudah makan sekarang Sam bobok yah" kataku tapi Sam memasang wajah cemberut

"Mau apa lagi?" aku bertanya lagi

"Hiiikksss hiikksss huaaaa huaaaa " bukannya menjawab Sam malah menangis sangat keras

"Looohh kok nangis, sama mom yuk gendong" El langsung tanggap dan menggendong Sam

"Kamu belum makan malam" ucapku pada El

"Aku makan nanti setelah dia tidur" jawabnya dan berusaha menenangkan Sam

"Bawa keatas aja makanannya Ren" kata mami

El terlihat menyayangi Sam dengan sikapnya seharian ini. Sudah satu jam El menemani Sam yang sudah tertidur. Aku menyuruhnya makan terlebih dulu. El meninta makan dibawah saja karena Sam juga tidur pulas.

Setelah selesai makan El memintaku menceritakan kejadian dipantai waktu itu yang menyebabkan Sam hampir tenggelam.

"Waktu itu memang aku yang salah, aku yang teledor... aku bertengkar hebat dengan Marco entah gimana dia bisa tau aku sedang disana bersama Sam.. dia mau membawa paksa Sam ikut kembali ke Perancis.. aku berusaha menahan dan Sam terlepas dari genggamanku dia lari kearah pantai.. waktu aku ngejar Sam.. Marco menahan tanganku dengan sangat keras dan berlaku brutal.. untung saja ada penjaga hotel yang kebetulan lewat jadi aku bisa terlepas dari cengkraman Marco.. aku berlari sekencang mungkin mencari Sam.. dan aku melihatnya sudah bersama kamu dan Luna.. aku sengaja tidak mendekat karena aku tau kamu pasti menyelamatkan Sam.. "

"Jadi itu sebabnya Sera dan Reki jadi bersikap aneh padaku ya" El memotong ceritaku dan aku mengangguk pelan

"Aku lihat kamu gelisah selama menunggu Sam.. tapi aku terlalu pengecut untuk menampakkan diri.. setelah kamu pergi aku langsung cepat-cepat membawa Sam pergi.. dan meminta Sera untuk tidak mengatakan apapun.."

"Ikutlah denganku keInggris" dengan pelan dan tenang El mengucapkannya

"Aku aku..."

"Aku ga akan maksa kamu, tapi aku serius dengan ucapanku.. aku hanya ingin yang terbaik buat kamu dan Sam"

"Makasi kamu masih peduli denganku dan Sam"

"Ya sudah aku pulang, titip salam buat orang tuamu dan juga Sam"

"Kamu ga mau menginap El?"

"Mungkin lain kali, aku berencana lebih lama berada diIndonesia setelah bertemu denganmu dan sepertinya aku mulai menyayangi Sam" ucapnya dan tersenyum

Aku memang tidak punya kuasa untuk menahannya tinggal disini lebih lama. Entah apa yang akan terjadi nanti, El memang lebih pendiam dan ucapanya terkadang terlontar sesuai apa yang dia mau. Sikapnya masih saja kaku dan sekarang berrambah terkesan dingin.

Mungkin wajar saja karena selama bertahun-tahun dia hidup dan berjuang sendirian. Belum lagi dia memutuskan untuk menerima jabatan CEO diusia yang masih sangat muda.

Ya aku tau itu semua dari Sera, Luna dan Reki saat bertemu mereka sebelum aku muncul dihadapan Yoel.

Semua terbayar sudah aku sudah menceritakan semua yang terjadi saat itu. Kuharap dia bisa menerima dan aku juga tidak berani bertanya banyak.

Dan tentang hubungan kami selanjutnya aku menyerahkan semuanya kepada takdir yang sudah ditentukan.

Aku memeluk Sam dan tertidur. Sekitar jam3 dini hari aku terbangun karena merasa badan Sam demam dan tidurnya tidak nyenyak. Aku bangun dan mengecek suhu tubuhnya menggunakan thermometer dan benar saja dia sedang demam. Segera aku mengambil handuk kecil dan menaruh dikeningnya untuk mengompres agar panasnya turun.

Satujam berlalu suhu tubuhnya malah semakin naik, aku bingung karena baru sekarang Sam seperti ini. Aku bergegas mengetuk kamar mami memberitahu Sam sakit sepertinya dibawa kerumah sakit saja karena aku takut terjadi sesuatu.

"Kamu tenang ya Sam pasti baik-baik aja dia anak yang kuat kok" kata mami

"Kerumah sakit aja ya mi, ini panasnya malah naik" aku terus mengelus kepalanya karena Sam menangis

"Ya udah kita kerumah sakit, berangkat sekarang biar papi yang nyetir" kata papi

"Bawa baju gantinya Ren" perintah mami

Setelah itu kami berangkat kerumah sakit terdekat. Sepanjang perjalanan Sam terus saja menangis sampai bajunya menjadi basah semua karena air mata dan juga keringat yang bercucuran dari badannya.

Aku dan mami menunggu diluar ruangan karena Sam sedang ditangani oleh dokter. Aku tidak bisa diam dan begitu cemas karena tangisannya terdengar sampai keluar.

"Tenang ya Ren, biasa anak kecil memang begini dulu waktu kamu kecil juga mami yang khawatir sama kamu"

"Tapi seharian ini Sam baik-baik aja mi"

"Yaaa mungkin Sam rindu seseorang atau ada sesuatu yang dimau, anak kecil kan sering begitu Ren"

Perkataan mami langsung mengingatkanku pada Yoel. Aku juga bertatapan dengan mami yang seakan juga tau apa yang aku pikirkan. Aku mencoba menelponnya diwaktu sekarang aku tau dia pasti sedang tidur. Panggilanku diangkat dan suaranya memang menandakan dia sedang tidur. Aku langsung meminta maaf dan memberitahu kalau kami sedang dirumah sakit. Butuh beberapa menit untuk Yoel mencerna perkataanku. Dan panggilan telepon itu langsung dimatikan.

Tidak sampai satu jam aku melihatnya berlari kearahku dan mami.

"S sam... sam kenapa?" tanya El dengan nafas yang masih tersengal-sengal

"Duduk dulu El..." kata mami mencoba menenangkan

"Mi mana Sam?" dia tetap bersih keras ingin tau keadaan anakku

"Masuk saja, didalam ada papi"

"Ka kamu kenapa diluar?" El beralih menatapku dengan tatapan heran

"Sam panggil-panggil kamu jadi aku nunggu kamu, papi didalam coba ngebujuk Sam dulu sampe kamu dateng" kataku menjelaskan

"Hei little boy... are you oke?" pertanyaan itu terulang lagi

"Im here.. dont cry again" El langsung menggendong Sam mendekapnya dengan posesif

Sam yang tadinya menangis berangsur diam merasakan pelukan El dan mendengar perkataan El. Tak lama Sam pun tertidur menempelkan kepalanya dibahu El. Setelah dirasa Sam benar-benar tertidur aku menyuruh El untuk membaringkan Sam kembali kerempat tidur.

.
.
.
.



.
.

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang