18

1.1K 85 0
                                    

Keesokan harinya Sam sudah tidak panas lagi dan tetap saja dokter harus mengecek keadaannya lagi.

El tertidur disofa dengan posisi duduk karena memberikan ranjangnya untuk aku tempati. Papi dan mami sudah pulang karena El yang akan menemaniku menjaga Sam.

"Selamat pagi dok" sapaku saat dokter masuk

"Ahh iya selamat pagi, saya akan mengecek keadaan Sam ya" ucap dokter itu pelan karena melihat El yang masih belum bangun

"Iya silahkan dok" jawabku

"Begini nyonya saya tidak bisa menyimpulkan sekarang karena memang belum diadakan test.. alangkah baiknya nanti kita lakukan beberapa test dulu" kata dokter

"Baiklah dok lakukan saja"

Setelah itu dokter kembali pamit dan keluar ruangan. Saat dokter itu menutup pintu, tidak lama El terbangun.

"Kamu mau pulang dulu? Kamu terlihat berantakan sekali"

"Suruh sopir aja anterin baju kesini, gimana Sam?" Dia malah mengalihkan topik seperti kebiasaannya

"Harus dilakukan beberapa test untuk memastikan"

"Sebelumnya kenapa pernah panas tinggi begini juga?" tanyanya penasaran

"Pernah beberapa kali tapi kali ini memang yang paling parah" jawabku lesu

"Aku kekuar dulu ya, kamu disini aja" tanpa persetujuan dia langsung keluar kamar

.
.
.
.

.
.
.

Yoel POV

Aku segera mencari siapa dokter yang menangani Sam. Setelah dapat aku langsung mencari informasi dan memintanya segera lakukan test yang dibutuhkan. Dokter itu tentu tidak menolak karena sebelumnya aku sudah memperkenalkan diri. Rumah sakit ini masih satu yayasan milik papa.

"Tenang ya Sam pasti sehat kok mungkin cuma kecapean aja" aku dan Eren sudah menunggu didepan ruang ctscan

"Aku takut El, gimana kalau..."

"Sssstttt percaya sama aku Sam pasti baik-baik aja"

Setelah menunggu hasil pemeriksaan tadi, dokter memintaku dan Eren untuk keruangannya. Dan saat masuk dokter itu menunjukkan beberapa lembar hasil scan yang jujur tidak aku mengerti semua istilah kedokteran.

"Begini nyonya Sheren saya akan menyampaikan hal yang sebelumnya diluar prediksi saya sebagai seorang dokter"

"Kenapa anak saya dok" Eren sudah menangis melihat ekspresi dokter

"Sam terkena radang selaput otak...."

Bagai tersambar petir disiang hari aku tidak percaya dengan perkataan dokter. Sedangkan Eren sudah menangis sedari tadi.

"Apa yang harus kami lakukan?" tanyaku langsung

"Begini.. karena sudah diketahui dari awal dan ini belum parah saya bisa menyarankan untuk dirawat dirumah sakit selama beberapa minggu, bisa juga perawatan dirumah tentunya dengan pengawasan dan standart dari rumah sakit.. dan saya optimis ini masih bisa disembuhkan karena gejalanya masih awal.. dengan meminum antibiotik secara rutin.. peradangan selaput otak memang karena inveksi atau bakteri.. dan ini belum terlambat.." dokter menjelaskan pdaku

"Kita harus bicara Ren" aku mengajaknya kekuar dan duduk dikuar ruangan

"El... kenapa bisa Sam"

"Aku minta kamu dengarkan aku dulu..."

"Ya bicaralah.."

"Aku mau Sam mendapat perawat yang terbaik, jadi aku mau bawa kamu dan Sam secepatnya berangkat ke Inggris.. aku mohon Ren ini demi Sam.. " kataku dan Eren terdiam seketika

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang