27

1.1K 80 0
                                    

"Ikut gw sekarang dan ga usah banyak tanya" Luna yang menerobos kedalam ruangan dikantor datang secara tiba-tiba dan menarik El begitu saja

"Ini mau kemana sih lo gila ya"

"Gw ngelakuin ini karena lo sahabat gw dari kecil Yoel"

Yoel tidak lagi banyak bertanya karena jika Luna sudah berkata dengan serius maka memang yang dilakukannya adalah hal penting.

Tiba didepan sebuah rumah mewah dan yang mengagetkan sudah ada Sera disana menunggu mereka.

"Lama banget sih lo buruan masuk" Sera melangkah dengan cepat masuk kedalam rumah itu dan sepertinya Sera sudah mengenal pemiliknya karena dibiarkan masuk begitu saja oleh pelayan

"Mana dia??" Sera terlihat mencari seseorang

Tidak lama muncullah orang yang sedari tadi dicari oleh Sera.

"Lo ngomong dan akui perbuatan lo selama ini atau nerima hal yang lebih buruk dari yang lo bayangin" ucap Sara dengan nada tinggi dan sorot mata tajamnya

"Huuhh oke oke gw ngaku kalo gw yang sengaja ngerusak hubungan lo dan Eren, gw cuma mau bals dendam karena Eren udah ngambil lo dari gw. Dan iya gw yang ngirim video itu langsung ke Eren, gw bilang kalo lo itu milik gw sekarang dan pasti ceraiin dia" ya orang itu adalah Carol yang tak lain adalah istri dari sepupu Sera

"Hahhh thanks lo ngaku salah tapi semua udah terlambat" El menghela nafas panjangnya

"Maksud lo apan sih El?" Sera mengintimidasinEl dan Luna yang memasang wajah bingungnya

"Kemarin gw nerima surat cerai dari Eren, itu yang bikin gw masuk rumah sakit" El mengatakan itu semua dengan tertunduk dan suara yang bergetar

Setelah itu mereka bertiga meninggalkan rumah Carol dan baru diketaui El kalau Carol sudah menikah dan memang hanya ingin membalas dendam saja.

Luna dan Sera berada dirumah El dan mereka membantu El untuk rencana selanjutnya agar Eren mau menarik lagi gugatan cerainya.

"Lo jelasin ke Eren kalo lo itu cuma korban El, gw yakin kok Eren cinta sama lo ga mungkin mau pisah dari lo kalau udah tau kejadiannya seperti ini"

"Iya gw harap begitu"

"Ya udah sekarang lo tenangin diri lo dulu baru keremu Eren dan lo jelasin semuanya, kalo itu belum berhasil biar gw seret itu perempuan kedepan muka Eren"

"Thanks ya kalian selalu ada buat gw"

Serelah Luna dan Sera pulang kemudian El berangkat menuju rumah Eren karena setiap malam Sam harus bertemu baru bisa tidur.

Setibanya dirumah Eren hanya mami dan papi yang mau menemuinya sedangkan Eren berdiam diri dikamarnya. El tidak memaksa keadaan karena takut membuat Eren stress lagi dan berpengaruh pada kehamilannya.

Sampai Sam tertidur El barulah pamit pulang. Papi dan mami masih bersikap baik seperti biasanya karena tahu masalah yang dihadapi putrinya hanyalah karena kesalah pahaman.

.

.

Dua bulan sudah El berusaha membujuk Eren supaya mau berbicara tapi semuanya sia-sia karena Eren akan diam dikamar ketika El berada dirumahnya.

"Gimana Eren sehat?" Papa menanyakan kabar menantunya

"Iya sepertinya pa" jawab El lesu

"Huumm perlu papa yang turun tangan?"

"Ga usah pa biar El sendiri aja, biar El yang menanggung semua perbuatan El"

Sudah dua hari El tidak berkunjung kerumah Eren, karena sedang keluar kota dan El juga sudah memberi kabar pada mami untuk tidak menunggunya.

Hari ini mami terpaksa menghubungi El karena Sam menangis merindukannya. Dan El segera menyelesaikan pekerjaan dan menuju rumah Eren. Sesampainya dirumah Eren, ternyata Sam sudah menunggunya didepan rumah karena mendengar suara mobil yang biasa dipakai El.

"Aduh maaf ya nak mami terpaksa karena Sam nangis terus" kata mami yang menyambut El

"Iya gapapa kok mi memang hri ini jadwal El pulang"

"Hei jagoan ini mom bawa hadiah buat kesangan mom" El memberikan sebuah mainan remot kontrol

"Thank you mom" Sam langsung mengambil hadiahnya dan memeluk El

"Ya sudah mami tinggal ya" pamit mami

El dan Sam menonton kartun seperti biasanya diruang tengah. Sampai mereka berdua tertidur posisi Sam yang berada diatas badan El. Mami yang kebetulan keluar kamar melihatnya dan memindahkan Sam tidur dikamarna Eren. Kemudian El dibangunkan oleh mami disuruh menginap saja karena sudah terlalu malam. El menolak dan kemudian pamit pulang.

Keesokan harinya seperti biasa El berangkat kekantor. Tapi sepertinya hari ini dia merasa lemas dan kurang bersemangat. Karena profesional El tetap melaksanakan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Karena merasa sangat lelah El sore hari sudah pulang kerumahnya.

"Tumben udah pulang?" Tanya papa

"Capek pa El keatas dulu ya mau tidur sebentar"

Saat terbangun El merasa sakit kepala tapi memaksakan bangun untuk datang kerumah Eren. Berpamitan pada papanya yang sebenanrnya melihat El sedikit pucat melarangnya menyetir sendiri karena takut terjadi sesuatu.

"Malam papi malam mami" sapa El yang kebetulan datang saat mereka selesai makan malam dan tentunya ada Eren dan Sam dimeja makan

"Mau makan dulu El?" tanya papi

"Engga pi " El berjalan kearah Sam yang duduk dibelah Eren tentunya

"Baru makan berarti bobonya masih lama ya, mau sama mom ngga?" tanya El pada Sam yang setengah berlutut dan mencuri pandang pada Eren

"Pi Mi aku kekamar dulu" ucap Eren yang masih tidak menganggap El

El dan Sam berpindah keruang tengah tempat biasa mereka menghabiskan waktu berdua. Keduanya bercanda dan El selalu menggoda anaknya sampai cemberut lalu tertawa bersama lagi.

"Hai cucu oma senang sekali ya tertawa terus" mami bergabung dan disusul papi juga

"Iya mi manja banget jagoan yang satu ini" dan Sam yang mendengarnya memasang ekspresi cemberut

"Sam cepat tidur yah biar mom bisa istirahat juga" kata mami lagi

"Gapapa kok mi El temenin aja sampai dia tidur"

"Kamu tumben diantar sopir? Itu muka kamu juga kayanya pucet El" sekrang papi yang melihatku

"Iya tadi papa yang suruh takut El ngantuk katanya pi" jawab El berbohong padahal sampai saat ini kepalanya masih terasa sakit ditambah lagi maagnya karena entah kapan terakhir kali mengisi makanan kedalam perutnya

Sekitar pukul sepuluh malam Sam akhirnya tertidur, tapatnya mereka berdua tertidur diposisi sama seperti kemarin.

Eren yang tidak mendengar suara keduanya memutuskan keluar kamar dan melihat adegan tidur dari kedua orang yang sangat berarti dalam hidupnya sekarang. Saat mendekat Eren segera mengambil Sam dari atas badan El. Membaringkan Sam dikamarnya lalu kembali lagi ketempat El. Diamatinya wajah El yang memang pucat lalu disentuhnya kening El.

Eren kaget merasakan suhu tubuh El yang ternyata demam. Karena merasa ada yang memperhatikan dan menyentuhnya El membuka mata dengan perlahan karena semua terasa berat sekali.

.

.

.

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang