29

3K 114 0
                                    

Keluarga kecil mereka sudah dalam keadaan baik-baik saja karena cinta yang menyatukan mereka untuk kembali bersama. Dan untuk surat cerai itu El menyimpannya dilaci meja kerja dikantor.

Setelah mendengar penjelasan Eren yang juga tidak memberikan tanda tangan disurat cerai itu, El jadi merasa dibohongi oleh istrinya. Tetapi semua itu memang pantas diterima El untuk pengingat bahwa menjaga yang sudah ada itu jauh lebih sulit.

Untuk itu El dan Eren sepakat untuk saling menjaga dan untuk lebih saling percaya satu sama lain.

El sedang meeting dikantor dengan klien penting membahas proyek besar. Tanggung jawabnya pada perusahaan dan keluarga berada dipundaknya tapi dijalani dengan semangat luar biasa karena Eren selalu bisa memberikan semangat.

"El cepat pulang sekarang, Eren mau melahirkan" El kaget dan juga panik setelah menerima panggilan dari mami

Saat itu juga El meminta maaf pada kliennya karena urusan kali ini lebih penting dari proyek apapun. Dengan segera melajukan mobilnya menuju rumah karena dipikirannya hanya ada Eren.

Sampai dirumah El langsung berlari mencari Eren.

"Sayang kerumah sakit sekarang ya" kata El yang panik

"Kenapa buru-buru pulang? Aku gapapa kok"

"Mami nelpon aku suruh pulang"

"Iya tapi ga sekarang juga lagian masih baru-baru kontraksi... aaaggghhh!! ucapan Eren terhenti sesaat dan El panik melihat istrinya kesakitan

"Aduh tuhkan ke rumah sakit sekarang aja ya"

Akhirnya mereka berangkat menuju rumah sakit dan El sudah menghubungi dokter memberitahu bahwa Eren sudah mulai kontraksi. Diperjalanan sesekali Eren merintih karena kontraksinya dan El menghengam tangannya.

Sampai dirumah sakit El selalu menemani Eren yang sekarang berbaring diatas ranjang rumah sakit setelah tadi dokter memeriksa dan baru bukaan tiga, tentunya masih harus menunggu beberapa jam kedepan untuk bisa melihat bagaimana wajah anak mereka.

"Ehh mau kemana?" Tanya El yang melihat Eren berusaha berdiri

"Jangan panik gitu sayang aku mau berdiri aja"

Dalam posisi berdiri Eren merangkul El dan merasakan sakitnya lagi yang kali ini lebih sakit dan lebih lama. El mengusap pelan punggung Eren.

"Huufff huuufff sayang..." El tidak tega melihat Eren yang meringis karena kesakitan terus menerus bahkan ini sudah hampir enam jam El melihat Eren kesakitan

Ada seorang suster yang mengecek kondisi Eren dan menyampaikan kalau sekarang Eren harus keruang bersalin. El selalu menemani Eren dan tak lepas menggenggam tangannya, walaupun genggaman itu terasa sangat sakit.

Diruang bersalin terlihat dokter memberikan aba-untuk Eren dan meminta El untuk selalu menyemangati Eren.

Hampir satu jam Eren berjuang melahirkan anak mereka, akhirnya tangis bayi itu terdengar menyeruak sangat keras. El mencium kening Eren.

"Kamu berhasil sayang, anak kita sudah lahir" El sangat bahagia dan menereskan air mata bahagianya

Setelah selesai melewati semua prosesnya Eren sudah berada diruang rawat, sedangkan anak mereka masih berada diruang bayi.

"Waaahh selamat ya kalian berdua dan kamu El selamat nak" papa memeluk El dan menepuk pundaknya

"Hehehe iya makasih pa" jawab El

"Ehh udah disini Vin" sapa papi yang melihat papa sudah berada diruangan

"Mana cucu mami?" tanya mami yang menggendong Sam

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang