10

1.4K 94 1
                                    

Ujian sudah berakhir dan hari ini adalah pengumuman kelulusan. Aku dan siswa lain juga merasakan hal yang sama saat ini. Sampai kertas itu ditempel dipapan pengumuman depan kelas masing-masing.

Aku tidak ikut bergerombol berebut melihat nama, aku hanya duduk dibangku panjang dan menatap mereka datar.

"Selamat ya kamu lulus dan nilai kamu juga bagus" ucap Eren yang sudah duduk disebelahku

"Hmm makasih ya, kamu juga lulus" jawabku datar

"Kenapa kamu? Ada masalah?" tanya eren yang menatapku

"Huuufftt berarti sebentar lagi kita berpisah, kita berpisah untuk mengejar mimpi" jawabku dengan suara pelan

"Percaya deh semua pasti baik-baik aja, apa yang kamu takutkan?"

"Aku aku takut kehilangan kamu" jawabku dan menatap kedua bola matanya

"Aku cinta sama kamu, semua sudah kamu bawa"

Setelah penhumuman kami bersiap untuk acara perpisahan. Aku kembali disibukkan dengan rutinitas acara, memang aku sudah tidak lagi menjadi ketos tapi tetap saja harus membantu persiapan yang sudah disusun oleh adik kelas.

Selain itu aku juga mempersiapkan keperluan untuk berangkat ke luar negeri tentu berdua dengan Eren. Kami menghabiskan waktu luang untuk menyiapkan barang apa saja yang akan kami bawa.

"Kamu yakin cuma baju aja yang dibawa?"Eren menanyakan hal itu untuk yang kesekian kalinya

"Iya sayang baju aja aku ga mau bawa berat-berat, itu juga kebanyakan kan bisa beli disana juga kita kuliah disana 4tahun loh" jawabku sambil menunjuk dua koper besar disudut ruangan kamarku dan Eren kemudian terkekeh

"Ya udah, aku cuma mau siapin kebutuhan kamu soalnya kan kita berjauhan sementara waktu"

.
.

Acara perpisahan hari ini berlangsung dan papa juga datang sebagai pemilik yayasan. Aku sempat protes harusnya papa datang sebagai orangtuaku.

Baiklah setelah acara sambutan dari pemilik yayasan dan juga kepala sekolah sekarang saatnya untuk ketua osis periode sebelumnya. Aku pun naik kepodium.

"Selamat siang, sebelumnya kepada yang terhormat bapak Cavin Radan Louis, bapak kepala sekolah, guru-guru dan juga teman-teman saya semuanya saya mengucapkan terima kasih atas kebaikannya dan atas waktunya selama saya beesekolah disini dan juga sudah mendidik saya dan siswa siswi lain sehingga bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan untuk adik-adik penerus kami, selalu berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mengapai cita-cita. Sekarang tugas saya sudah selesai. Terima kasih dan selamat siang" ucapku dengan lancar

Acara dilanjutkan dengan hiburan dari dalam dan mengundang bintang tamu. Aku menikmati acara ini bersama teman-teman osis dan semua siswa. Tawa bahagia dari teman seangkatan mereka banyak bercerita dan mengenang masa saat baru masuk sekolah ini.

.
.

"Lo jangan lupain kita ya El" ucap Reki ya sekarang kami berada dibandara mereka mengantarku pergi

"Inget jaga kesehatan juga ya" ucap Luna yang sudah berderai air mata

"Inget kita semua nunggu lo pulang" kali ini Sera yang menheluarkan suara

"Semua udah diwakilkan mereka, aku cuma mau bilang jaga diri baik-baik" Eren menatapku dengan mata yang berkaca-kaca

"Gw pasti kangen kalian dan doain gw bisa cepet pulang juga, udah jangan nangis kan gw pergi buat kuliah pasti balik kok" kataku dan memeluk mereka satu persatu

"Kamu juga jaga diri baik-baik disana, aku akan belajar dengan sungguh-sungguh dan membuatmu bangga karena memilikiku" aku memeluk dan tangis Eren tumpah didadaku

Suara panggilan keberangkatan menyadarkanku dan aku kembali memeluk mereka untuk yang terakhir kali.

Papa sudah terlebih dulu berangkat untuk urusan bisnis dan menungguku disana saja.

.
.
.

"Kapan ke kampus El?" papa menyambut pagi hariku

"Besok lusa pa, papa mau nemenin El disini kan?"

"Ya tentu saja papa selalu siap buat anak kesayangan papa ini"

"Keluar yuk bosen nih"

"Kamu udah teelepon Eren? Hari ini dia berangkat ke Perancis kan"

"Sudah dong pa tadi video call juga, Reki,Luna dan Sera juga nganterin ke bandara"

"Ya udah nanti mampir ke kantor sebentar ya sekalian ngenalin kamu"

Aku sampai di Inggris kemarin dan papa menyiapkan apartement yang cukup bagus, letaknya tidak terlalu jauh dari kampusku. Aku berhasil diterima disalah satu kampus terbaik dunia yaitu Harvard University Inghris mengambil kuliah jurusan bisnis, sebagai bekalku membantu papa nanti.

Papa menajakku kekantor dan mengenalkanku sebagai putrinya yang nanti akan membantu mengurus perusahaan. Karyawan papa menyambutku dengan sangat baik dan ramah. Banyak juga yang mendoakanku agar betah tinggal dan kuliah diInggris.

Seharian ini aku dan papa memang sangat menikmati waktu berdua sampai malam kami menyempatkan makan malam disebuah restoran terkenal dikota ini.

"Oh iya papa harus secepatnya kembali ke Indonesia tadi ada telpon penting"

"Iya pa El ngerti kok ga usah khawatir"

"Kamu harus jaga diri dengan baik ya jangan kecewakan papa yang sudah melepaskanmu untuk kuliah disini"

"Doakan aku pa"

Setelah makan malam aku dan papa kembali ke aparrement dan beriatirahat. Aku masih menunggu kabar dari Eren. Aku menyiapkan untuk besok kekampus.




Hari perrama aku menginjakkan kaki dikampus yang sangat besar dan yang menjadi impian banyak orang. Aku merasa beruntung bisa menempuh pendidikan dikampus ini.

Setelah menyelesaikan administtasi aku menyempatkan diri untuk bersantai sejenak disebuah cafe tidak jauh dari area kampus. Mengamati orang yang berlalu lalang dengan kesibukan mereka masing-masing.

Saat aku hendak keluar cafe ada seseorang yang menabrakku.

"Upss im sorry" kata orang itu

"Its oke..." jawabku dan hendak berlalu pergi

"Ehh wait... " kata orang itu tadi menahanku dan aku berbalik melihatnya

"Any problem?" Tanyaku

"Lo.... Yoel El dari sekolah Elouis bukan?" tanya orang itu dan aku kaget dia mengenalku

"Hmmm iya gw El, soery lo siapa?"

"Aduh kirain salah orang.. gw Rista kakak kelas lo dulu.. lupa ya"

"Eemm Rista.... anak IPA temennya Deren kalo ga salah" jawabku mencoba mengingat

"Hahaha iya bener siDeren lo inget dia secara dia anak basket ya... kok lo disini? Lo kuliah disini?"

"Iya gw kuliah disini juga"

"Aaaa seneng gw akhirnya ketemu orang Indonesia juga"

"Oohh iya gw juga ga nyangka bahkan kita satu sekolah juga"

"Oke deh kayanya lo mau pergi kan sorry gw ganggu, eemm boleh minta no hp lo?"

"Uuumm ya boleh deh" aku memberikan nomor ponselku dan setelah itu pulang ke apartement

Sampai apartement aku langsung menghubungi Eren dan menceritakan apa saja yang sudah aku lakukan seharian ini. Eren juga menceritakan bagaimana keadaan disana. Untuk sementara hanya ini yang bisa aku lakukan dan akan terus berjuang untuk hubungan yang luar biasa ini.

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang