12

1.2K 92 0
                                    

Rasanya aku tidak ingin beranjak dari posisiku sekarang. Bangun tidur melihat orang yang sangat aku cintai berada disisku dan melingkarkan tanganya diatas perutku. Kukecup keningnya pelan dan kutatap lagi wajahnya.

"Jadi mau belanja atau mau kemana dulu?" El sudah siap dengan pakaian santainya memakai kaos berkrah dan celana pendek juga sepatu sneaker

"Uuumm aku pengen tau dimana aja kamu menghabiskan waktu selama kuliah"

"Oh gitu okeehh yuk kita sarapan ditempat langganan aku aja"

Kami sengaja menikmati hari ini dengan berjalan kaki karena cuaca hari ini juga begitu cerah. Kami jalan dengan bergandengan tangan sepanjang jalan. El begitu posesif kali ini, karena aku terlihat sangat cantik jadi dia tidak mau orang lain mengambklku darinya. Sedikit konyol memang tapi ya begitulah seorang Yoel sekarang.

"Morning aunty how are you?" sapa El begitu kami memasuki sebuah cafe yang terlihat sederhana namun bersih

"Ohh hi El im good, sandwich?" jawab wanita itu yang seperti sudah sangat mengenal El

"for me as usual.  but for my lovely girlfriend let her see the menu" benar perkataan Rista kemarin El selalu menyebutku kekasihnya

"Sayang kamu mau pesan apa? Menu disini sudah aku coba semua dan rasanya enak" katanya memberitahuku

"Huumm aku mau pasta aja sama susu" jawabku

Selama berada disini El banyak sekali bercerita tentang kesehariannya, terlihat dia sangat bersemangat menunjukkan segala sesuatunya padaku.

"You're lucky to be loved by a girl as good as her.. and enjoy your food" kata wanita itu dan aku tersenyum

"Makan sayang.." El langsung memakan sandwich pesannya

Setelah selesai makan kami melanjutkan lagi, kali ini El mengajakku kesebuah toko buku. Desain toko buku ini lebih mirip sebuah cafe dan suasanya sangat tenang dan nyaman. Tempat yang paling sering dikunjungi olehnya, selain mengerjakan tugas dia juga bisa bersantai menikmati secangkir kopi. Dan lagi-lagi El dengan bahagianya mengenalkanku pada pemilik book store yang kebetulan sedang berada disini. Aku dibuat sedikit malu karena dia berani memujiku dihadapan orang lain secara terang terangan. Sepertinya negara ini banyak membawa pengaruh pada kehidupannya.

"Kamu mau dimasakin apa?" tanyaku saat kami sudah berada disupermarket

"Apa aja pasti aku makan kok"

"Mintalah sesuatu ini kan hari ulang tahunmu sayang"

"Yang aku inginkan sudah berada dihadapanku, aku ga mau serakah minta yang lainnya lagi"

"Hmm ya udah aku masakin makanan favorite kamu aja ya"

Sampai diaparrement El membantuku meletakan buah dan bahan makanan lain kedalam kulkas. Melihat kulkasnya penuh dengan makanan sehat dia tertawa pelan. Aku tau apa alasan kenapa dia bisa tertawa dan aku mencubit lengannya.

Setelah semua bahan disiapkan dan dicuci bersih aku kemudian mengolahnya menjadi beberapa menu makanan. El tidak aku perbolehkan memasuki dapur dan dia menungguku diruang tamu membuka tabletnya dan tampak serius dengan benda ditangannya.

"Mandilah dulu sayang ini sudah malam" kataku dan tidak didengar olehnya

"Sayang..." lagi aku memanggilnya

"Hmmm sebentar lagi" jawabnya tanpa melihatku

"Aku keluar sebentar dan saat aku kembali nanti kamu sudah harus wangi"

"Eehh mau kemana?" Ucapnya dan meletakkan asal tablet yang tadi dipegangnya

"Membeli gula sayang kamu pikir aku mau kemana?"

"Aku ga perlu gula selama kamu ada disini bersamaku" ujarnya dan mengecup bibirku

"Isss apa sih mandi sana" kataku karena sedikit malu dengan perlakuannya

"Manis" katanya dan menunjukkan senyum menggoda

Jujur sikapnya sekarang sangat jauh berbeda dibanding jaman kami sekolah. Mungkin karena negara ini membebaskan dan tidak memandang aneh soal hubungan apapun. Tapi aku sangat senang melihatnya lebih bisa berekspresi dan tidak terlaku kaku seperti dulu.






Keesokan harinya seperti biasa aku bangun terlebih dulu untuk bisa memandangi wajahnya lebih lama. Kucium singkat bibirnya dan aku bangun ke kamar mandi melaksanankan rutinitas yang sama setiap pagi.

Saat membuka kamar mandi aku langsung terkejut melihat kamar mandi penuh dengan balon-balon kecil dan ada goresan dicermin

"Happy Birthday my Love" dengan menggunakan sepidol warna merah dan hitam

Aku geleng-geleng kepala pelan karena ini pasti ulahnya, pantas saja sampai sekarang dia belum bangun. Aku mencuci muka dan yang lainnya. Menghampiri El yang masih terlelap, ku peluk tubuhnya dan dia menggeliat seperti anak kecil.

"Sayang..." panggilku

"Hmmm 5menit lagi please"

"Ya udah aku bikin sarapan dulu ya" kukecup pipinya dan aku melangkah keluar kamar

Sudah jam 10 lewat tapi El masih belum juga keluar kamar. Aku membuka pintu kamar dan berniat membangunkannya.

"HAPPY BIRTHDAY........" aku terkejut dan spontan menutup wajahku dengan kedua telapak

"Kaget ya... maaf" ucapnya

"Ka kamu bikin ini?" kataku

"Iya buat kamu hehe, selamat ulang tahun sayang.. i love you so much " ucapnya memelukku dan mengangkat badanku berputar-putar

"I love you sayang.." balasku

"Sini deh aku punya kado buat kamu" ajaknya duduk ditempat tidur

"Apalagi? Ini udah lebih dari cukup sayangku"

"Semoga kamu suka ya" dia membuka sebuah kotak beludru berwarna biru

"Aku suka kok, aku ga tau harus ngomong apalagi"

Yoel memakaikan kalung berbandul diamond warna biru. Mengecup kening, kedua mataku, hidung kemudian kedua pipiku dan turun kebibir lebih tepatnya kami berciuman.

Sungguh dia memang orang yang tidak bisa ditebak, sikapnya dan kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar begitu manis ditelingaku.

"Oh iya nanti kalo kamu balik ke perancis, aku juga udah siapin sesuatu buat kamu disana"

"Kok bisa disana?" tanyaku bingung

"Ya kan aku rencananya nyusul kamu jadi aku beli disana dan tadi udah diantar ke apartement kamu"

"Jangan boros kan kamu belum kerja, kasian papa kamu porotin hehe"

"Enak aja porotin, kan aku kadang suka kekantor ya sekakian belajar dikit-dikit"

"Ya tapi jangan sampai lupa waktu, inget kesehatan lebih penting kan percuma kamu punya banyak uang kalau akhirnya kamu sakit"

"Huuumm sayangku cerewet banget sih jadi gemes deh"

Aku menghabiskan sisa liburan berdua dengan El dan kami benar-benar sangat menikmati suasana bersua seperti ini. Hampir semua hal kami lakukan bersama. Tidak hanya bersenang-senang terkadang juga El membuatku kesal jadi kami bertengkar kecil lalu malamnya sudah tidur berpelukan lagi.

.
.
.

Perjuangan Cincin Jari ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang