"Nanti malam gue jemput ya, jangan lupa... " ucap Salsa setelah Runa turun dari mobilnya.
"Oke," ucap Runa. Lalu Salsa melajukan lagi mobilnya.
Runa masuk kedalam rumahnya. Langsung di sambut dengan pelukan hangat oleh Ibunya. "Sayang, kamu baik-baik aja kan? Ibu khawatir sama kamu... " ucap Ibu Runa.
"Runa baik-baik aja kok," ucap Runa. "Runa capek, mau istirahat. Runa ke kamar dulu," sambung Runa melepas pelukan dari Ibunya.
Ibu Runa terdiam, seperti kehilangan sosok Runa. Runa tidak pernah seperti itu sebelumnya. Ibu Runa menghela nafas. Ia mencoba berpikiran positif.
"Mungkin Runa, beneran lagi capek. Jadi dia begitu," gumamnya lalu melanjutkan pekerjaannya.
***
Lyra menatap Lano. Meminta kejelasan kepada Lano.
"Jadi? Apa yang di lakukan Runa semalam? Sampai-sampai lo, harus umpetin dia Apartemen lo?" tanya Lyra kepada Lano.
Lano meletakkan earphonenya. "Eum, Runa di bawa ke club malam sama Salsa," ucap Lano.
Lyra terdiam, menunggu penjelasan Lano lagi.
"Dia mabuk, berat. Jadi gak mungkin gue anterin ke rumahnya. Pasti Bi Aya bakalan sedih," ucap Lano.
"Gue semakin ngerasa bersalah," ucap Lyra, menjatuhkan tubuhnya di ranjang Lano.
Lano ikut merebahkan tubuhnya di samping Lyra. "Gue kasihan liat Runa jadi begini," ucap Lano.
Keduanya terdiam, menatap plafon kamar Lano. Lyra dengan pikiran Lyra sendiri dan, Lano dengan pemikirannya sendiri.
"Semua gara-gara Arjuna," cetus Lano. Lyra mendongak menatap Lano.
"Gue yang salah," ucap Lyra.
"Bukan lo Ra. Semua salah cowok berengsek itu!" ucap Lano.
"Gue gak tau, kenapa lo jadi marah sama Juna begini," ucap Lyra menggelengkan kepalanya.
Lano diam, mencoba meredam amarahnya. Lyra bangit lalu pergi meninggalkan adiknya. Lano menatap kepergian Lyra.
"Andai lo tau apa yang sudah dia perbuat di belakang lo," ucap Lano. Pikirannya menerawang jauh ke peristiwa tadi siang.
Lano berjalan, membawa setumpuk buku. Saat ia melangkah, dari arah tangga ia berpapasan dengan Salsa, mantan pacarnya. Salsa menatap tajam ke arah Lano. Lano hanya diam, tidak menghiraukan keberadaan Salsa.
Salsa pergi lebih dulu. Lano yang tadinya ingin melanjutkan perjalanannya. Seketika ia mengingat sesuatu. Runa, kenapa dia tidak berada dalam rombongan Salsa? Kemana gadis itu?.
Lano menatap tangga arah rooftop. Yang tadi di gunakan oleh Salsa dan teman-temannya. Entah kenapa, kedua kaki Lano. Membawa Lano untuk ake rooftop.
Pintu rooftop, sedikit terbuka. Saat akan. Membuka pintu itu sepenuhnya. Ia melihat sesuatu. Hal itu membuat Lano mengurungkan niatnya.
Lano terdiam, merasakan nyeri di dadanya. Di sana, terlihat Runa dan Juna sedang berciuman. Lano berbalik arah, meninggalkan tempat itu.
"Gue gak boleh biarin bajingan itu nyakitin Lyra dan Runa. Gak akan," ucap Lano lirih.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED✔️
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA ADALAH 3A DAN SEKARANG GANTI COMPLICATED HAPPY READING:) Bagi Aruna, mencintai adalah sebuah kesalahan, mencintai adalah sebuah dosa, mencintai adalah sebuah nafsu. Mengapa karna dia menjadi orang ketiga dalam hubungan sahabatnya...