2||Hati yang patah.

7.1K 435 4
                                    

'Jangankan untuk berhenti. Kecewa karena patah pun, Aku tetap bertahan.'

-ARUNA SARTIKA-

Mereka bertiga berjalan ke kantin. Benar saja di sana sudah ada Lano yang sedang menyantap makanannya. Saat akan membuka mulutnya dengan jahilnya Lyra mengagetkan Lano dari belakang.

"Woy!" sontak membuat makanan yang akan di makan oleh Lano terbuang sia-sia.

Lyra dan Runa tertawa. "Bangsat!" gumam Lano kesal.

"Gantiin bakso gue!" ucap Lano kesal kepada Lyra.

"Ogah," balas Lyra mengambil duduk di sebelah Lano.

Lano mengkrucutkan bibirnya kesal. Lalu pandangan matanya menangkap sosok Juna di depannya. "Lo siapa?" tanya Lano kepada Juna.

Wajah lelaki itu nampak murung diam dan terlihat kesal. "Gue Arjuna, murid baru disini." jawab Juna sedikit memaskakan senyum.

"Oh, gue Lano." balas Lano membuat Juna terdiam.

Pandangan Lano beralih ke Runa yang nampak memperhatikan Juna. Lano terdiam, lelaki jahil itu menarik sedikit rambut Runa yang di ikat satu.

"Aw, Lano! Sakit tau!" kesal Runa. Lano sedikit tertawa.

"Beliin makanan dong Run," ucap Lano dengan tatapan wajah memohonnya.

"Nggak beli sendiri. Manja lo," balas Runa membenarkan letak rambutnya.

Lano mengkrucutkan  bibirnya kembali. "Jun, lo mau beli makanan nggak?" tanya Runa.

Juna mengalihkan pandangannya untuk menatap Runa. "Iya. Boleh," balas Juna.

"Mau pesen apa? Biar sekalian gitu?" tanya Runa antusias.

Juna nampak berpikir. "Jus kerja aja, sama kentang goreng ada nggak?" tanya Juna.

"Lo pikir ini cafe?" sahut Lano dengan nada tidak sukanya.

"Lan...." tegur Runa tidak suka.

"Eh, kentang goreng ya? Ada kok, di kantinnya Bu Ririn," balas Runa kepada Juna.

Juna mengangguk. "Bentar ya, gue beliin," ucap Runa lalu berdiri dari duduknya.

"Yakin Run, mau beli di kantin bu Ririn. Kan jauh," ucap Lyra.

"Eh iya Ra. Nggak pa-pa kok," balas Runa.

"Ya udah yuk, gue temenin!" ucap Lano seraya berdiri dari duduknya.

Runa mengangguk, keduanya pergi bersama. Sementara itu, Juna dan Lyra hanya diam. Lyra sibuk dengan kripiknya. Dan Juna masih memperhatikan Lyra yang terlihat santai melihat layar ponselnya.

"Lo, pacarnya Lano?" tanya Juna hati-hati. Membuat Lyra berhenti mengunyah kripiknya seketika.

"Pffttt....gue? Pacarnya Lano? Si kutu kupret itu?" ucap Lyra yang tak mampu menahan tawanya.

Juna mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia sangat terpesona dengan kecantikan perempuan di depannya. Lyra masih tertawa, perempuan itu masih belum sadar kalau Juna memperhatikannya.

"Lano itu, saudara kembar gue? Lebih tepatnya adik kembar gue," jelas Lyra. Membuat Juna terdiam untuk mencerna setiap kalimat yang di ucapkan oleh Juna.

"Jadi? Dia adik kembar lo? Si Lano?" tanya Juna memastikan.

"Iya. Selisih 3 menit," jawab Lyra. Juna mengangguk seraya tersenyum senang.

"Kalau pacar punya?" tanya Juna.

"Enggak, gue nggak punya pacar. Lagi males pacaran." Juna mengangguk.

COMPLICATED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang