8 tahun kemudian.....
"Chika! Jangan lari-lari sayang," ucap seseorang lelaki setelah meletakkan ponselnya.
Gadis kecil itu terus berlari. Membawa bola dalam dekapannya. Sementara lelaki dengan kemeja serta jas yang melekat pada tubuhnya pun mulai berjalan mendekat kerah gadis kecil itu.
"Chika, kamu jangan lari jauh-jauh," ucapnya memegangi tangan sang gadis kecil.
"Tapi Papa, kupu-kupunya nanti lali (lari)," ucapnya dengan nada cedal.
"Mami kemana?" tanya lelaki itu.
"Lagi siapin bekal. Kan Chika mau sekolah."
"Lano!" teriak seorang perempuan di ambang pintu. Lano segera menarik tangan Chika mendekat kearah perempuan itu.
"Lo kemana aja sih? Dari tadi Chika lari-lari gue takut dia kenapa-napa," omel Lano.
"Ck, ini ekal Chika," ucapnya. Tidak menggubris ucapan Lano sama sekali.
"Kok kasih ke gue," ucap Lano mengerutkan keningnya.
"Lo anterin Chika, ya! Gue mau jemput Mami sama Papi ke Bandara, " ucapnya.
"Ra, gue ada meeting!" ucap Lano kesal.
"Please, ya.... nanti gue kenali sama temen gue. Biar lo gak jomblo lagi deh," ucap Lyra tersenyum.
"Bang Elang kemana?" tanya Lano.
"Elang ada meeting dadakan. Jadi gak bisa anterin Chika," ucapnya.
"Lyra, gue juga ada meeting," ucap Lano.
"Masa lo tega sih sama ponakan lo sendiri," ucap Lyra mengusap kening Chika anaknya. Lano memejamkan matanya sejenak. Sungguh kembarannya ini sangat menyusahkan.
"Lagian Chika kan juga anak lo," sambung Lyra.
"Oke. Gue yang anter Chika!" ucap Lano akhirnya. Lyra tersenyum menang. Ia segera menyiapkan semuanya. Chika pun sudah masuk kedalam mobil. Lano segera mengantar Chika sekolah.
8 tahun setelah mereka pindah ke Sydney. Semua kehidupan Lano berubah 180 derajat. Ia menjadi sosok lelaki pendiam, dingin dan tidak tersentuh. Sementara Lyra sendiri sudah menikah. Ia sudah menikah dengan lelaki yang sangat bertanggung jawab. Pernikahannya sudah terhitung 5 tahun. Dan Lyra juga sudah memiliki seorang gadis kecil yang sangat cantik. Dia adalah Chika.
Chika memang selalu memanggil Lano dengan sebutan Papa. Karena sejak dulu ia sangat dekat dengan Lano. Bahkan, ketika Chika mulai bisa berbicara. Ia lebih dulu memanggil Lano dengan sebutan Papa. Dari pada Elang yang Papa kandungnya.
"Papa, nanti antelin (anterin) Chika sampai kelas, ya," ucap Chika menggoyangkan lengan Lano.
"Iya, sayang. Nanti Papa antar sampai depan kelas," ucap Lano tersenyum.
Tida berapa lama, mereka pun sampai di sekolah Chika. Lano langsung menggendong Chika dan membawa tas Chika. Saat berjalan di koridor.
"Bu Luna.... " panggil Chika kepada seseorang guru yang sangat cantik. Lano mendongak melihat guru tersebut.
"Papa, Chika mau tulun," ucap Chika. Lano menurunkan Chika.
"Bu Luna....." ucap Chika memeluk sosok guru tersebut.
"Hay, selamat pagi Chika," ucap Guru Chika sembari berjongkok menyamakan tingginya dengan Chika.
"Chika di anterin sama Papa," ucap Chika. Guru tersebut melihat kearah lelaki yang berdiri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED✔️
أدب المراهقينJUDUL SEBELUMNYA ADALAH 3A DAN SEKARANG GANTI COMPLICATED HAPPY READING:) Bagi Aruna, mencintai adalah sebuah kesalahan, mencintai adalah sebuah dosa, mencintai adalah sebuah nafsu. Mengapa karna dia menjadi orang ketiga dalam hubungan sahabatnya...