"Emang ya, kamu ini jahil... " ucap Lyra menatap sengit Juna. Sementara Juna yang di tatap seperti itu hanya tertawa keras.
Lyra mengerutkan bibirnya kesal. "Marah?" tanya Juna mengusap pipi Lyra.
"Tau ah! Kesel sama kamu!" seru Lyra dengan tatapan mata yang begitu badmood.
"Oke. Aku minta maaf, aku salah," ucap Juna mengalah. Lyra diam, menatap objek luar kelas. Tanpa menghiraukan Juna di sebelahnya.
"Ra.... Aku minta maaf," ucap Juna lagi. Lyra diam, kini pandangannya menatap keluar kelas. Dengan ekspresi wajah melongo.
Juna kesal, "Kamu baperan banget sih. Gitu aja marah," kesal Juna.
"Stttt.... " Lyra menginstruksikan Juna untuk diam. Secara refleks lelaki itu mengkerut kam keningnya.
"Kenapa sih?" tanya Juna, lalu mendongak mengikuti arah pandang Lyra. Juna terdiam, sama seperti Lyra mereka sedang memperhatikan seseorang.
"Makasih, Sal. Atas tumpangannya... "
"Ah, lo gak perlu berterimakasih gitu, Run. Lo kan, sekarang sahabat kita," sahut Salsa melirik Lyra.
"Wah... Gue seneng jadi sahabat kalian," balas Runa mengencangkan pikekannya.
"Oke. Lo kalau perlu apa-apa ngomong sama kita," ucap Bianca dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Kita ke kelas dulu, bay.... " ucap Salsa. Lalu pergi meninggalkan Runa di ambang pintu.
Runa tersenyum, seraya berbalik dan berjalan kearah tempat duduknya. "Sasmita, tukeran tempat duduk yuk," ucap Runa salah satu temen kelasnya.
"Eh, beneran Run?" ucap Sasmita menatap Runa.
"Iya udah sana lo," ucap Runa lalu duduk bersama Lulu, teman sebangku Sasmita.
Runa sedikit melirik Juna dan Lyra. Lalu mengalihkan pandangannya menatap papan tulis.
Lyra bangkit, dan berjalan menemui Runa. "Run, kok lo.... "
"Kenapa? Hak gue kan?" ucap Runa memotong ucapan Lyra. Seketika Lyra mengatupkan kedua bibirnya. Lalu berjalan menuju tempat duduknya.
Tidak lama setelah itu, guru datang dan kelas pun di mulai.
***
Bel istirahat berbunyi, membuat beberapa murid berhamburan keluar kelas. "Runa, ke kantin yuk," ajak Lyra dengan senyuman di bibirnya.
Runa hanya diam, gadis itu tengah membereskan alat tulisnya.
"Songong banget sih lo!" ucap Juna tiba-tiba kepada Runa.
"Jun.... " ucap Lyra menghentikan tindakan Juna.
"Tapi dia gak boleh perilakuin kamu kek gini Ra," ucap Juna tidak terima.
"Aku yang salah, Jun.... " gumam Lyra dengan nada penyesalan.
"Gak. Dia yang salah Ra... " sahut Juna.
Brakkkk...
Runa yang sedari tadi memperhatikan mereka menggebrak meja di depannya. "Salahin terus gue! Gue emang salah! Gue salah kenapa gue suka sama lo! Gue salah kenapa gue di lahirkan! Dan gue salah, karena gue gak seperti Lyra! Gue memang salah!" teriak Runa di depan keduanya.
Air matanya tidak mampu di bendung lagi. Gadis itu pergi meninggalkan Juna dan Lyra. Lyra ikut meneteskan air matanya.
"Kamu gak harusnya bersikap kek gini Jun. Anak kecil tau gak!" ucap Lyra penuh penekanan, lalu pergi meninggalkan Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED✔️
Novela JuvenilJUDUL SEBELUMNYA ADALAH 3A DAN SEKARANG GANTI COMPLICATED HAPPY READING:) Bagi Aruna, mencintai adalah sebuah kesalahan, mencintai adalah sebuah dosa, mencintai adalah sebuah nafsu. Mengapa karna dia menjadi orang ketiga dalam hubungan sahabatnya...