10|| Memanfaatkan

4K 265 10
                                    

"Kita mau kemana?" tanya Runa ketika masuk kedalam mobil Juna.

"Ke rumah gue," jawab Juna santai. Runa diam belum menjawab ucapan Juna. Jantungnya berdetak lebih kencang. Keringat dingin mulai muncul di sekitar permukaan kulitnya.

Hal yang di rasakan Runa saat ini adalah gugup. Yah dia gugup ketika harus berhadapan dengan keluarga Juna. "Kenapa kamu gak bilang?" tanya Runa menatap Juna yang sedang menyetir.

"Emang kenapa?" tanya Juna melirik Runa.

"Kan aku belum siap," jawab Runa.

"Gak usah gugup Run. Nenek sama Papa gue baik-baik kok orangnya," ucap Juna dengan santai.

"Tapi.... "

"Sudahlah. Mereka hanya ingin kenalan sama lo." Juna memotong ucapan Runa. Lelaki itu kembali fokus menyetir. Runa diam. Ia menatap lekat wajah Juna di sebelahnya. Lalu lekungan tipis di kedua sudut bibirnya terukir.

Juna memang bukan lelaki romantis. Tapi di lihat dari cara dia membawa Runa pergi kerumahnya untuk di kenalkan kepada keluarganya. Itu menunjukkan keseriusan Juna kepada Runa. "Baguslah. Selama ini gue berpikiran negatif. Takut semua ini hanya mainan. Tapi setelah Juna ngajak gue untuk bertemu keluarganya. Gue jadi yakin. Kalau Juna beneran Cinta sama gue," ucap Runa dalam hati.

***

Mereka telah sampai. Runa menatap bangunan megah di depannya. Matanya terkagum-kagum melihat bangunan mewah dengan 3 lantai. Halaman luas, mobil-mobil berjejer, taman minimalis, pokoknya sangat mewah.

"Ayo turun, biasa aja ya. Jangan gugup," ucap Juna kepada Runa. Runa hanya mengangguk kepalanya. Juna menggenggam tangan Runa. Lalu menuntunnya masuk kedalam rumah tersebut.

Runa tidak mampu membohongi dirinya. Bahwa perempuan itu sangat gugup dan kaku. Apa lagi ketika melihat seorang wanita paruh baya sedang menonton TV. Mereka melangkah sampai di depan wanita paruh baya tersebut.

"Siang oma," sapa Juna. Runa hanya menunduk sopan.

Oma Juna menatap Runa dengan seksama. Mengamati penampilan, fisik, hingga wajah Runa. "Perkenalkan Oma. Dia pacar Juna, namanya Aruna," ucap Juna. Runa pun akan mencium tangan Oma Juna. Namun, tidak jadi karena tangannya di hempas kan begitu saja.

"Oma.... " tegur Juna. Runa hanya mengangguk.

"Gak usah salaman deh. Lagi musim corona. Kamu duduknya jauhan sama saya. Jarak 2 meter," ucap Oma Juna menatap angkuh Runa. Runa hanya diam dan tersenyum.

"Papa kemana Oma?" tanya Juna mengedarkan pandangannya.

"Papamu ada di ruangan kerjanya," ucap Oma Juna masih fokus dengan TV di depannya.

"Run, aku ke ruangan Papa dulu ya. Kamu sama Oma. Biar lebih akur," ucap Juna begitu halus. Bahkan Runa sampai tidak menyangka.

Juna pergi. Menyisakan Oma Juna dan Runa. Wanita paruh baya itu mengamati Juna lagi. "Kamu satu sekolah dengan Juna?" tanya Oma Juna. Runa tersenyum.

"Iya Oma," jawab Runa sopan dengan mengangguk.

"Orang tua kamu kerja apa?" tanya Oma Juna lagi, Runa diam. Lalu tersenyum dan menjawab.

"Ayah saya gak tau kemana. Terus Ibu saya penjahit, kadang juga bikin kue basah." Runa menjawab seraya menunduk.

"Jadi kamu orang miskin?" ucap Oma Juna, senyum Runa pudar. "Kamu tau? Bahkan kamu tidak selevel dengan cucu saya," sambung Oma Juna. Runa masih menunduk diam.

"Berapa uang yang kamu dapat?" ucapnya. "Jangan harap kamu bisa memanfaatkan Juna. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi," ucap Oma Juna lalu pergi meninggalkan Runa sendiri di ruang keluarga.

Hati Runa sakit, mendengar penutur dari Oma Juna. Air matanya ingin menetes tapi tidak mungkin untuk sekarang. Tak berapa lama setelah itu. Juna dan Papanya berjalan menghampiri Runa.

"Loh? Oma kemana Run?" tanya Juna. Runa menatap Juna.

"Gak tau. Tadi pergi, " jawab Juna.

"Oh iya, Pa, kenalkan ini Aruna pacar Juna," ucap Juna mengenalkan Papanya kepada Runa. Mereka berjabat tangan. Dewanta Papa Juna tersenyum hangat kepada Runa.

****

"Mau jalan-jalan dulu?" tanya Juna ketika mereka masuk kedalam mobil Juna.

"Eun, boleh. Tapi jangan lama-lama. Takut ibu marah karena pulang telat." Juna hanya mengangguk.

Mereka hening, tidak ada percakapan. Larut dalam pikiran masing-masing. Juna sedang memikirkan perkataan Omanya tadi.

"Pokoknya Oma gak setuju sama perempuan itu!" ucap Oma Juna kepada Juna.

"Tapi Oma, Juna sayang sama Runa," bantah Juna menatap memohon kepada Omanya.

"Gak. Dewa, kamu tadi liat sendiri. Dia gak cocok jadi menantu kita. Keluarga miskin, tidak begitu cantik, gak punya bapak. Aku rasa keluarga dia gak bener. Dia cuma mau memanfaatkan kamu Juna," ucap Oma Juna kepada Juna dan Dewanta Papanya.

"Sudahlah Ma, Mama gak perlu larang-larang si Juna. Dia sudah dewasa. Pantas memilih jodohnya sendiri," ucap Dewanta membela.

"Jadi perjodohan Juna batal?" ucap Juna menatap Papanya.

"Iya. Perjodohan kamu batal." ucap Papa Juna. "Tapi ingat. Jangan sakiti wanita, apalagi Runa. Papa liat dia wanita baik-baik," sambung Dewanta.

"Siap Pa, Juna gak akan menyakiti Runa. Juna janji," ucap Juna kepada Papanya.

"Terserah kalian!" ucap Oma Juna lalu pergi dari hadapan ayah dan anak itu.

Juna tersenyum. Rencananya berhasil ia berhasil menggagalkan perjodohan tersebut. Sementara itu Runa mulai berpikir. Dia memikirkan kata-kata dari Oma Juna. Rasanya masih sakit. Sangat membekas.

Perempuan itu melihat jalanan dari kaca jendela mobil Juna. "Sesakit ini Jun, mencintaimu," gumamnya lirih. Sangat lirih.

Beberapa menit kemudian, mobil Juna berhenti di kedai es krim. "Lo suka es krim, kan?" tanya Juna melirik Runa.

"Iya suka," jawab Juna.

"Makan yuk, gue udah lama gak makan ea krim," ajak Juna. Runa hanya mengangguk. Mereka berjalan, kearah kedai.

Tanpa di sangka di kedai tersebut ada Lyra dan Lano. "Jun, itu Lyra sama Lano kan?" tanya Runa. Juna melihat arah yang di tunjuk oleh Runa. Juna tersenyum senang.

"Kita duduk di sana aja ya," ucap Juna llu berjalan lebih dulu kearah meja Lano dan Lyra.

"Hay, kalian di sini juga," ucap Juna antusias. Lelaki itu langsung mengambil tempat duduk di dekat Lyra.

"Hay Jun, hay Run. Kalian habis dari mana?" tanya Lyra ramah.

"Habis dari rumah gue," jawab Juna cepat. Lyra hanya mengangguk.

Selanjutnya yang terjadi. Juna asyik mengobrol dengan Lyra. Dan Runa hanya sebagai penonton.

****

Jangan lupa vote komen dan share ke teman-teman kalian.

Maafkuen typo!

Follow IG aku @mya.ng04

Follow akun wattpadku juga.

Mayang😎
20 Juni 2020
🖤🖤🖤🖤🖤

COMPLICATED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang