"John.. Mark…?" Ten bangun pagi ini dan mendapati ia tidur sendirian di kamar. Ia keluar dari kamar sambil mengelus perut yang sudah buncit dibalik kaosnya. Usia kehamilannya kini sudah di penghujung bulan ke-4.
Ten tersenyum melihat Johnny sedang bertelanjang dada duduk tertidur di sofa. Mark tertidur di atas dada Johnny sambil memeluk Johnny seperti koala. Ten melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi. Ia menepuk pelan pipi Johnny
"John.. Kau tidak ke kantor?" Bisik Ten. Johnny membuka mata dan tersenyum.
"Urgh… aku lelah Ten. Semalam Mark rewel lagi" kata Johnny sembari menutup kembali matanya. Kemarin Johnny mengajak Mark dan Jeno ke akuarium dan bermain seharian. Lalu malamnya Mark asyik bermain leggo dengan Johnny dan Ten. Sehingga saat tidur Mark jadi rewel lagi karena kelelahan."Kau tidak membangunkanku semalam saat Mark rewel?" Ten menepuk pipi Johnny lagi, kali ini agak lebih keras agar Johnny bangun.
"Aku tak ingin mengganggu tidurmu dan si kembar sayang" Johnny mengecup tangan Ten.
"Jadi kau tidak ke kantor lagi hari ini?" Tanya Ten lagi.
Johnny terdiam sesaat
"Tidak ah. Biar Baekho saja yang mengurus urusan kantor" jawab Johnny cuek. "Ah kau ini. Selalu merepotkan Baekho. Kasihan dia harusnya sudah bisa beristirahat menikmati masa tuanya" Ten.
"Tak apa Ten. Toh tua bangka itu menikmatinya" Johnny masih memejamkan matanya. Semenjak tahu Ten hamil, Johnny jadi lebih sering di rumah dan mengalihkan pekerjaannya pada Baekhoㅡ kasian Baekho padahal dia sudah tua."Daaad…" Mark mengeliat dalam dekapan Johnny. Johnny langsung bangun dan menepuk nepuk punggung Mark.
"Shhhhhh… Mark bobo lagi ya" Johnny beranjak dari duduknya sambil terus menepuk nepuk punggung Mark lalu berjalan kesana kemari dan kemudian masuk ke kamar Ten yang sekarang jadi kamar mereka bertiga karena Mark hampir setiap malam tidur disana juga.Beberapa saat kemudian setelah menidurkan Mark di kamar, Johnny duduk di meja makan sambil menguap. Ia masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek.
Ten meletakkan gelas berisi darah di depan Johnny dan kemudian ikut duduk berseberangan dengan Johnny sambil minum miliknya. Tangannya yang satu terus mengelus perut buncitnya."Perutmu sudah keliatan besar padahal baru 19 minggu" Johnny.
"Aku sampai bingung mau pakai apa kalo keluar rumah" Ten mengeluh. Sekarang ia tidak leluasa keluar rumah karena orang orang pasti akan memandang aneh perutnya. Perut yang besar dan membulat sangat kontras dengan tubuh Ten yang kurus dan pucat. Padahal ia bosan hanya terus berada di apartemen atau rumah Jaeyong atau rumah Yuwin.
"Mau pindah ke mansion?" Tanya Johnny
Ten hanya diam menatap Johnny.
"Sekalian saja nanti sampai melahirkan disana" tawar Johnny."Tapi disini lebih dekat dengan Jaeyong atau Yuwin John. Aku juga pasti akan bosan kalau tidak bertemu teman temanku" jawab Ten ragu. Sebenarnya ia tergiur untuk pindah ke Mansion. Disana ia bisa leluasa berjalan jalan di taman tanpa pusing bagaimana menyembunyikan perutnya. Tapi ia sudah terbiasa hampir setiap hari bertemu Taeyong dan Winwin.
"Kalau yuwin aku ajak pindah ke mansion kita sekalian mau tidak ya? Biar nanti Yuta sekalian yang mengurusmu saat melahirkan" Tanya Johnny. Setau Johnny Yuta dan Jaehyun juga punya mansion sendiri yang agak jauh dari lokasi mereka tinggal sekarang. Johnny dengar dari Jaehyun dulu Taeyong juga mengungsi ke mansion dan melahirkan disana, sepertinya Yuta juga punya rencana seperti itu.
"Nanti coba kita bicarakan dengan Jaehyun dan Yuta" lanjut Johnny karena tidak mendengar jawaban dari Ten.
Ten hanya mengangguk.***
"Winwin nanti mau pindah sementara ke Mansion Yuta di Daegu?" Tanya Ten pada Winwin. Mereka sedang berkumpul di rumah Jaeyong. Winwin hanya mengangguk matanya masih mengawasi Jeno dan Mark di halaman sambil mengusap lembut perutnya yang juga susah agak membuncit.
"Mungkin bulan depan. Perut winwin sudah mulai susah di sembunyikan. Kalau di mansion juga lebih tenang karena jauh dari manusia" Jawab Winwin menoleh pada Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart of Immortal [JohnTen]
Fanfic[M/M] "Kau..." "Kau vampir, Ten?" "Kau vampir sungguhan?" "Astaga Ten! Aku sangat bahagia!" "John, kau betulan vampir?" "Ya ampun Ten.. Aku vampir. Sungguh. Pure blood!" "Tapi.. Kau makan makanan manusia John" *** Cerita tentang kesalahpahaman ant...