Plans (41)

5.5K 540 129
                                    

"Kau akan tetap mempertahankan mansion ini?" Yuta bertanya pada Johnny. Sore ini seluruh vampir dewasa sedang berkumpul di ruang keluarga membicarakan tentang rencana mereka pindah dan membangun rumah baru di atas tanah mansion milik Johnny, sementara Mark dan Jeno sedang main keluar seperti biasa dan para bayi sedang tidur di nursery room.

"Aku dan Ten sudah membicarakan ini, sepertinya kami akan membangun rumah yang lebih kecil saja" Johnny menatap Ten yang mengangguk mengiyakan pernyataan Johnny.
"Baekho?" Tanya Taeyong.

"Baekho dan keluarganya juga akan membangun rumah yang lebih kecil disini. Sepertinya akan lebih baik daripada harus merawat mansion besar.  Lagipula Baek dan Minji sudah tua, sementara Hansol sedang sibuk sibuknya kuliah. Untuk pegawai yang sebelumnya bekerja di mansion sebagian besar sudah aku pindah tugaskan ke pabrik wine baru milikku sejak kita pertama kali pindah ke sini. Dan sisa pegawai yang sekarang masih bekerja disini akan tetap aku pekerjakan di wilayah rumah kita sebagai penjaga dan tukang kebun" Johnny memang sudah memperhitungkan segala hal sejak dulu mereka berencana pindah untuk sementara.

"Temanmu yang dari Amerika jadi ikut pindah ke sini?" Tanya Taeyong.
"Aku masih belum tahu, minggu depan mereka sekeluarga akan berkunjung ke Korea selama beberapa hari. Mereka juga punya anak kecil, dan ingin melihat keadaan disini dahulu sebelum menentukan akan pindah"

"Ah, sepupumu yang dari China bagaimana Win? Jadi mau ikut pindah ke sini?" Johnny bertanya pada Winwin yang duduk disamping Yuta.
"Sepupu Winwin mau pindah, tapi… mungkin tahun depan" Winwin tersenyum kecut.
"Loh bukannya kemarin katanya mau langsung pindah segera setelah kita selesai membangun rumah? Mungkin tidak sampai 6 bulan sudah selesai" Jaehyun.
"Suaminya hamil lagi" Winwin tersenyum.

"Loh? Bukannya anaknya baru lahir beberapa bulan lalu? Sudah hamil lagi?" Taeyong terkejut.
Winwin mengangguk.
"Pasangan subur lain seperti Johnny dan Ten" Yuta menambahkan.

"Bukankah kemarin Winwin cerita mereka juga hamil anak pertama hanya setelah 3 bulan menjadi mate? Waaah" Ten berdecak kagum.
"Belum bisa menandingimu dan Johnny yang langsung ketahuan isi setelah 3 minggu menjadi mate, Ten. Percobaan pertama dan langsung dua hahahahah" Yuta tertawa.

"Aishh kau ini…" Ten melirik malas pada Yuta. Johnny hanya tersenyum malu.

"Kalau begitu untuk sementara kita tetap tinggal disini saja bagaimana? Setelah rumah rumah kita jadi, kita baru pindah dan mansion ini dipugar menjadi rumah temanku dan rumah sepupu Winwin" Johnny menjelaskan rencananya.

"Sebaiknya tunggu temanmu dulu John. Jika ia memutuskan untuk pindah kesini baru nanti kita rencanakan lebih lanjut. Lagipula kita belum ada yang memilih tempat dan menyewa arsitek untuk desain rumah kan?" Jaehyun.
Johnny mengangguk setuju.

"Rumahmu bagaimana Jae? Dijual?" Tanya Yuta. Jaehyun mengangguk. "Daripada tak terpakai, aku jual saja. Kau?"
"Aku juga menjual apartemenku. Ten juga menjual apartemenmu kan?" Yuta menanyakan Ten yang kemudian di jawab dengan anggukan oleh Ten.

"Akhirnya kita memutuskan jadi tetangga" Winwin tersenyum senang.

"Papa… Daddy.."
"Mamaa.. Papaaa.."

"Malk Nono pulaaaang"
"Nono Mak yung pulaaang"
Suara Mark dan Jeno terdengar bersahutan dari halaman mansion.

"Tumben mereka pulang cepat" Yuta melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah lima sore. Biasanya Mark dan Jeno baru pulang dari bermain ketika langit mulai berwarna merah sekitar jam 6.

"Kita mau main ama dede dede" Jeno yang masih menggunakan helm tiba tiba muncul di ruang tengah. Kacamata hitam dengan frame bintang bertengger di wajahnya.

[END] Heart of Immortal [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang