Tarik nafas dulu.. Ini panjang.
Jangan lupa vote dan comment 😏
***
"Naaaah… gantengnya anak baba" Winwin memakaikan kacamata hitam pada Renjun.
"Eeunnggg paaaaaa paaaaaa" Renjun merasa tidak nyaman dan berusaha melepas kacamata hitamnya."Janan di epas Njun… nda bole nanti manucia atut ama Njun" [jangan dilepas Njun, gaboleh nanti manusia takut sama Njun] Jeno menahan kedua tangan Renjun agar tidak melepas kacamatanya.
"Nti Nono yung pake uga ya bial amaan ama Njun" [nanti Jeno hyung pake juga ya biar samaan sama Renjun] Jeno membujuk Renjun.
Bayi yang hampir berusia 6 bulan itu mengangguk."Njun jele jadi halus pake acamata" [Renjun Jelek jadi harus pakai kacamata] Haechan yang duduk disebelah Renjun bersuara.
"Aaaaaa" Renjun memukul mukul wajah Haechan, tidak suka dipanggil jelek. Kata Baba, Renjun itu ganteng, kalo kata Jeno Hyung dan Papi Renjun cantik. Renjun tidak jelek seperti kata Haechan."Echan ga boleh bilang gitu, Mama ga pernah ngajarin Echan gitu loh" Doyoung memarahi putranya.
"Iya kooo… kata Mama kalo echan gapake acamata nanti jele jadina atut manuciana" [Iya kok.. Kata Mama kalo Haechan ga pakai kacamata nanti jelek jadinya takut manusianya] Haechan.
"Injun juga dong.. Jele alo ga pake acamata" [Renjun juga dong... Jelek kalau ga pakai kacamata] Haechan membela dirinya."Aaaaaaaaaaaaa"
"Aaaaakkk atiiiit" Renjun menjambak rambut Haechan dengan keras.
"Renjun.. Lepas! Kasian Echan Hyung" Winwin melerai Renjun dan Haechan. Namun Renjun justru semakin kuat menarik rambut Haechan."Injun ippeo kooo… echan yung boong bial Njun pake acamata" [Renjun cantik kok... haechan hyung bohong biar Renjun pakai kacamata] Jeno ikut membujuk Renjun agar melepas jambakannya dari Haechan. Renjun melepas rambut Haechan dan mendengus kesal.
"Huwaaaa mamaaaaa atiiiiit" Haechan langsung memeluk Doyoung dan menangis.
"Makanya.. Kalian berdua itu yang akur dong, jangan berantem terus" Doyoung.***
"Udah semua kan?" Taeil memastikan sekali lagi sebelum menyalakan mesin mobil.
"Anak anak sudah, barang barang keperluan mereka juga sudah. Sudah semua" Taeyong menjawab dari kursi penumpang sambil memangku Jeno."Okaaay ayo berangkat" Taeil menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas.
Sore ini mereka akan mengajak anak anak untuk jalan jalan karena mereka bosan terus berada di mansion lalu pulangnya akan mampir ke rumah sakit. Jaehyun bilang Mark tidak jadi rawat inap dan akan pulang nanti malam, jadi mereka akan menjemput Mark ramai ramai."lets goooo" Haechan berteriak senang dipangkuan Doyoung di kursi penumpang depan. Sementara Renjun yang mengenakan kacamata hitam duduk tenang di baby seatnya diapit oleh Winwin dan Taeyoung.
"Kita akan ke S departement store kan?" Tanya Taeil.
"Iya.. Kesana saja, banyak pilihan kalau mau beli oleh oleh" Winwin.
"Oleh oleh?" Tanya Haechan
"Iya sayang.. Oleh oleh untuk uncle Sam dan William. Nanti echan boleh pilih mau belikan William apa saja" Doyoung mengelus kepala Haechan. Taeil dan keluarganya akan pulang ke Amerika minggu depan dan kemudian kembali ke Korea setelah rumah mereka selesai dibangun. Mereka harus membereskan kehidupan mereka di Amerika dan mengurus kepindahan mereka ke Korea. Taeil dan Doyoung juga harus mengurus pekerjaan mereka. Johnny bilang ia akan mengusahakan agar rumah mereka segera cepat jadi dan siap dihuni.***
"Nono jangan lari lari" Taeyong mengejar Jeno dan Haechan yang terus berlarian senang karena mereka ada di tempat baru dengan banyak hal menarik.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart of Immortal [JohnTen]
Fanfic[M/M] "Kau..." "Kau vampir, Ten?" "Kau vampir sungguhan?" "Astaga Ten! Aku sangat bahagia!" "John, kau betulan vampir?" "Ya ampun Ten.. Aku vampir. Sungguh. Pure blood!" "Tapi.. Kau makan makanan manusia John" *** Cerita tentang kesalahpahaman ant...