Nih double update. Makin sayang ga sama aku? Kalao iya vote dan comment ya 😏
***"Im Siwan-ssi" Johnny tersenyum saat melihat pria yang masih terlihat tampan diusianya yang mulai menginjak kepala 5 sedang berdiri menunggunya.
"Oh.. Young.. Ah maksudku Tuan Seo" Siwan membungkukkan badannya sedikit.
Johnny melirik pria di samping Im Siwan. Wajah yang baru saja Johnny lihat di foto yang ditunjukkan oleh Jaehyun beberapa saat lalu. Kim Minhyung."Ah, dia bilang dia datang dari Seoul kota, namanya Kim Minhyung, dan ia katanya ingin bertemu dengan pemilik mansion ini juga. Apa dia kenalan anda?" Tanya Im Siwan pada Johnny. Tidak seperti Yoona yang masih agak takut pada vampir, Im Siwan justru sangat tertarik sejak dulu ayahnya memberitahunya bahwa Seo Young ho yang tinggal di Mansion besar dekat hutan adalah vampir. Itu juga yang membuatnya mengikuti jejak ayahnya menjadi kepala desa alih alih bekerja di kota. Ia ingin bisa membantu Seo Youngho, idolanya. Johnny hanya tersenyum melihat Minhyung.
"Kim Minhyung" Johnny.
"Bagaimana kau tahu…" Minhyung menggumam pelan dan menatap mata Johnny dengan bingung.Sesaat kemudian senyum Johnny menghilang setelah berhasil membaca pikiran Minhyung. Minhyung sepertinya tahu bahwa Mark adalah putra kandungnya. Dan ia datang kesini untuk bertemu Mark dan memastikan bahwa Mark itu putranya dengan Eleven. Johnny mengernyitkan dahinya, ia masih membaca pikiran Minhyung.
Kenapa Kim Minhyung berfikir untuk bisa bertemu dengan Eleven? Orang yang mirip Eleven? Johnny bingung membaca pikiran Minhyung.
"Tuan Seo? Apa ada yang salah? Anda menatap Minhyung-ssi cukup lama? Apa ia orang yang mencurigakan? Bukan kenalanmu?" Suara Im siwan membuyarkan konsentrasi Johnny.
"Ah tidak apa apa. Aku mengenalnya. Kita bicara di pos saja bagaimana? Tidak nyaman jika berdiri disini" Johnny mengajak Im Siwan dan Kim Minhyung masuk kedalam pos penjaga gerbang. Disana cukup luas dan ada sofa yang bisa mereka gunakan untuk duduk.
Minhyung yang mendengar lelaki tinggi pucat pemilik mansion mengakui bahwa ia mengenalnya menjadi takut. Apa ia harus mengurungkan niatnya menanyakan mengenai Mark dan pulang sekarang? Tapi ia sudah sejauh ini.. Ia tak ingin menyia nyiakan kesempatan."Silahkan duduk" Johnny mempersilahkan kedua tamunya duduk di sofa.
"Jongin, apa ada yang bisa disuguhkan pada mereka disini?" Tanya Johnny pada Jongin. Jongin mengangguk.
"Tolong buatkan minuman untuk mereka ya" Johnny"Tidak usah repot repot Tuan Seo" Siwan
"Tidak apa apa. Hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku sangat tidak enak hanya bisa mempersilahkanmu mampir disini dan tidak bisa masuk ke dalam" Johnny."Uhmm Tuan Seo, apakah saya harus membuat minuman untuk tuan Seo juga?" Tanya Jongin pada Johnny, namun ujung matanya melirik pada Minhyung.
"Tidak perlu. Aku tidak ingin membuang buang energiku hanya untuk berpura pura dihadapannya" Johnny melirik tajam Minhyung.
"Baik tuan" Jongin segera pergi menyiapkan minuman untuk Siwan dan Minhyung."Apa terjadi sesuatu di mansion? Para penjaga langsung melarang saya masuk dan bilang bahwa anda tidak mengizinkan siapapun dari luar melewati gerbang" Siwan mengangkat cangkir teh yang baru saja diseduhkan Jongin dan menyesapnya sedikit.
"Aku kira tujuanmu datang kesini karena sudah tahu apa yang terjadi dan ingin membicarakannya, Siwan-ssi" JohnnySiwan melirik ke arah Minhyung dan nampak ragu untuk membuka mulutnya.
"Tidak apa apa, aku tidak masalah jika dia dengar" Johnny tahu jika Siwan ragu untuk bertanya padanya karena ada Minhyung.
"Oh, jadi dia juga tahu?" Tanya Siwan.
"Tidak. Tapi aku berencana memberitahunya. Jadi biarkan saja dia mendengar percakapan kita" Jawab Johnny santai."Ah, kalau begitu aku akan berbicara santai saja… paman Youngho. Hehehe" Johnny tersenyum mendengar Siwan memanggilnya dengan sebutan yang selalu ia dengar saat Im siwan masih kecil.
"Aneh kalau kau memanggilku sepertu itu sekarang. Wajahmu lebih tua dariku" Johnny.
"Baiklah Johnny-ssi, kau sekarang Johnny Seo kan?" Tanya Im siwan. Johnny mengangguk. Minhyung hanya bisa mengernyitkan dahinya mendengar percakapan aneh kedua orang didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart of Immortal [JohnTen]
Fiksi Penggemar[M/M] "Kau..." "Kau vampir, Ten?" "Kau vampir sungguhan?" "Astaga Ten! Aku sangat bahagia!" "John, kau betulan vampir?" "Ya ampun Ten.. Aku vampir. Sungguh. Pure blood!" "Tapi.. Kau makan makanan manusia John" *** Cerita tentang kesalahpahaman ant...