New Friends (24)

6.8K 705 72
                                    

Karena insomniaku lagi sering kambuh update aja kali ya.
***

"Naaah.. Ini sandwich buat kalian" Ten meletakkan sepiring sandwich dihadapan anak anak. Mereka sekarang sedang duduk di dalam nursery room. Ten hendak mengajak mereka makan di ruang makan, tapi kursi bayinya hanya ada 2 sementara kursi orang dewasa lainnya terlalu tinggi untuk Jisung dan Chenle.

"Waaaaaah makasih Om!" Jisung mengambil satu potong sandwich. Chenle juga ikut mengambil satu potong.
"Enaaaaaak!" Chenle dan Jisung membukatkan matanya karena sandwich buatan Ten. Ten merasa lega. Itu sandwich bulgogi dimana sebenarnya Minji yang mebumbui bulgoginya. Ten hanya tinggal memasak dan menyusunnya menjadi sandwich saja.

"Niii… minumna" Mark dengan tangan yang gemetar membawa nampan berisi sebotol jus jeruk dan 3 gelas kosong.
"Semaka semaka" Jeno dibelakang Mark juga membawa nampan berisi berbagi macam buah buahan yang sudah dipotong dan 2 kotak 'jus tomat' untuk Mark dan Jeno. Setelah meletakkan semua makanann di meja Mark dan Jeno ikut duduk di kursi berhadapan dengan Jisung dan Chenle yang sedang makan sandwich.
"Enak?" Tanya Mark sambil mengambil satu potong sandwich dan mulai memakannya. Jisung dan Chenle mengangguk.

"Nono ga mau senwic?" [jeno gak mau sandwich?] Tanya Chenle saat melihat Jeno hanya duduk diam sambil menusukkan sedotan ke kotak 'jus tomat'nya.
Jeno menggeleng memainkan sedotannya.

"Nono cuma bica minum itu" Mark menjelaskan.
"Napa?" Tanya Jisung.
Mark menatap Ten. Ten memberi kode Mark untuk terus berbicara. Ten penasaran bagaimana Mark akan menjelaskan tentang Jeno.

"Hmmm Nono kalo makan kaya Malk mutah" [Jeno kalau makan kaya Mark muntah] Mark menjelaskan.
"Nono cakit?" Kali ini Chenle bertanya pada Jeno.

"Ga ko. Nono ga atit. Tapi nono ga cuka mam aya malk yung" [Ga kok. Jeno ga sakit. Tapi Jeno gak suka makan kaya Mark Hyung] Jeno menjelaskan. Tangannya masih memainkan sedotan. Ia belum meminum jusnya.

"Perut nono agak berbeda dengan Jisung dan Chenle. Jadi Nono makanannya khusus. Kalau makan seperti Jisung dan Chenle nanti Nono sakit" Ten berusaha menjelaskan sambil menunjukkan kotak 'jus tomat' Jeno.

"Jus tomat? Icung juga cuka jus tomat! Icung boleh coba?" Jisung melihat kotak Jus Jeno. Ten tersenyum. Ia ingin biar nanti ibu mereka saja yang menjelaskan bahwa Mark dan Jeno bukan manusia.

"Iya.. Tapi Jus tomat punya Jeno dan Mark berbeda dengan Jus yang Jisung minum. Jadi maaf ya, Jisung tidak boleh coba Jusnya. Nanti Jisung malah sakit kalau minum itu"
Jisung sebenarnya masih belum paham tapi ia menurut saja.

"Oh! Mata nono belubah lagi!" Chenle berteriak saat Jeno meminum Jusnya. Mata Jeno sekarang merah.
"Tadi lele ama icung udah liat mata kita pa. Meleka nda atut" Mark menjelaskan. Ten hanya mengangguk. Ia mengerti karena tadi saat pertama datang memapah Jisung mata Mark juga sedang berwarna merah.

Mark yang sudah menghabiskan sandwichnya separuh, juga akhirnya minum 'jus tomat' seperti Jeno. Mata Mark ikut berubah merah. Chenle mengamati perubahan ini.
"Kalo inum ini matana jadi melah?" Tanya Chenle. Jeno minum jus dan matanya berubah merah. Sekarang Mark juga sama.
Mark mengangguk.
"Tapi lele ga bole inum ini. Cuma malk ama nono yang bole" Jelas Mark.

"Ten? Anak anak?" Ten menoleh dan mendapati Winwin berjalan pelan ke arahnya dan anak anak. Meski perut Winwin lebih kecil dari Ten, namun kehamilan Winwin sudah masuk bulan ke-8. Chenle dan Jisung menatap Winwin bingung. Winwin sama seperti Ten. Lelaki dengan perut yang besar.

[END] Heart of Immortal [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang