Hi guys.. Ketemu lagi sama Lucienne.
Jangan lupa vote dan commentnya 😘
***
"Berduaaaaa terus" Yuta terkekeh melihat Mark dan Haechan yang kemana mana selalu berdua sejak pagi, bergandengan tangan.
Mark hanya tersenyum pada Yuta yang sedang menemani Renjun dan si Kembar Seo menonton TV.
"Om Yuta… Malk bole minta tolong?" Bisik Mark pada telinga Yuta.
"Mau minta tolong apa Mark sayang?" Yuta mencubit pipi Mark gemas."Hari ini, Malk bole ga ucah latian?" Tanya Mark lirih.
"Kenapa hari ini gamau latihan? Katanya Mark mau cepat sembuh biar bisa masuk sekolah, sebentar lagi kan salju turun, lalu ajaran baru di sekolah mulai" Yuta."Malk… mau main cehalian…" Mark menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya.
"Tanya Daddy dulu ya, Mark boleh bolos latihan atau tidak?" Yuta tersenyum sambil membelai pipi Mark. Jaehyun bilang Mark tidak mengalami kemajuan yang berarti hingga kemarin, ia bisa menahan kesadarannya selama beberapa menit namun menolak semua darah yang diberikan padanya dan hanya minum darah hansol. Membolos latihan sehari bisa jadi hanya akan mengembalikan Mark ke keadaan awal."Oke. Malk tana Daddy dulu ya" ucap Mark bersemangat.
Yuta hanya mengangguk.
"Ayo Chan… kita tana Daddy" Mark menarik tangan Haechan. Namun Haechan sama sekali tidak bergerak."Echan tunggu dicini aja ya Malk hyung" Haechan melirik ke arah Renjun yang kini duduk mengobrol dengan si kembar Seo dengan bahasa bayi mereka, menonton program anak anak.
"Echan gamau ikut Malk hyung?" Tanya Mark sekali lagi.
"Echan mau nonton itu dulu" Haechan menunjuk layar televisi yang sedang menayangkan beberapa tokoh animasi yang sedang menyanyikan lagu alphabet."Oke.. Malk hyung cali Daddy dulu ya" Mark segera berlari keluar dari ruang tengah dan mencari Johnny di lantai dua.
Setelah Mark keluar dari ruang tengah, Haechan perlahan duduk di sebelah Renjun yang sedang duduk diatas karpet. Sementara si kembar duduk di kursi bayi kecil yang membantu menyangga tubuh mereka.
Yuta tersenyum saat melihat Haechan duduk dan merapatkan tubuhnya pada Renjun. Lalu beberapa kali melirik Renjun yang tetap fokus pada tontonannya, dan sesekali berceloteh dengan Jaemin.
Hendery yang duduk disebelah Jaemin terus mengamati Haechan yang hanya diam sambil bolak balik melihat layar televisi dan wajah Renjun.
"Caaaaa. Aaaaa" Hendery memanggil Haechan lalu memiringkan kepalanya sampil mengernyitkan dahinya saat Haechan menoleh pada Hendery."Echan mau .. Mau main ama Njun" bisik Haechan malu malu. Renjun menoleh pada Haechan disampingnya.
"Injun, diajak main dong Echan hyungnya, jangan ngobrol sama Nana terus" Yuta tertawa.Renjun menatap Haechan dan mengedip ngedipkan matanya.
Namun beberapa saat kemudian Renjun kembali menghadap Jaemin dan berceloteh tidak jelas. Mengabaikan Haechan.***
"Daddy…" Mark membuka pintu kamarnya dan mendapati Johnny dan Ten sedang duduk didepan meja yang berantakan dengan tumpukan kertas. Johnny sedang membantu Ten menyelesaikan pekerjaan Ten yang menumpuk. Karena harus mengurus si kembar dan Mark yang keadaannya masih tidak stabil, Ten jadi sangat kewalahan menyelesaikan pekerjaannya.
"Ya sayang... Kenapa?" Johnny menoleh dan tersenyum melihat Mark berjalan ke arahnya. Mark hanya cemberut Dan berjalan lemas kearah Johnny.
"Aigooo" Johnny mengangkat Mark kepangkuaannya.
"Daad" Mark memeluk Johnny, tangan kanannya masih memegang erat boneka semangka pemberian Haechan.
![](https://img.wattpad.com/cover/240102913-288-k623137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart of Immortal [JohnTen]
Fanfic[M/M] "Kau..." "Kau vampir, Ten?" "Kau vampir sungguhan?" "Astaga Ten! Aku sangat bahagia!" "John, kau betulan vampir?" "Ya ampun Ten.. Aku vampir. Sungguh. Pure blood!" "Tapi.. Kau makan makanan manusia John" *** Cerita tentang kesalahpahaman ant...