14. Anggara itu Aneh

351 77 147
                                    

HAPPY 1K VOTE YAWLOHH GAK NYANGKA😭😭😭...

MAKASIH BANYAK, BUAT KALIAN POKOKNYA YANG SELALU VOTE DAN COMMENT♥

AGHU SAYANG KALIAN😢

DAHLAH, LANGSUNG AJA CUS😗

H A P P Y   R E A D I N G ! ! !

*****

Kadang lembut, kadang bikin emosi, kadang bikin baper, kadang bikin kesengsem sama sifatnya, tapi kadang bikin kesel juga. Pokoknya Anggara itu orang ter--super Aneh bagi Zahra.

Rasanya ngelebihin rasa odadingnya mang oleh, dijamin deh!

- Zahra Agastya -

*****

Zahra menyipitkan matanya ketika pandangannya menangkap pemuda dengan punggung tegap di pinggir jembatan, dilihat-lihat seperti akan mencoba mengakhiri hidupnya disitu.

Zahra mengernyitkan dahinya, "Lah? Zaman sekarang masih ada orang yang mau bunuh diri di pinggir jembatan?" gumamnya pada diri sendiri.

"Gak waras." cetusnya. "Dikira disinetron apa? Berharap ada yang mau nolongin gitu, terus batal buat mati dari situ?" imbuhnya ngedumel.

Matanya membulat sempurna ketika melihat salah satu kaki pemuda itu sudah menggantung bebas di pinggir jembatan. Dan hanya tinggal gerakan sedikit saja, pasti pemuda itu akan terjun bebas ke jurang jembatan sana.

"Wah... bener-bener gak waras," pungkasnya.

"Woy! Lo mau ngapain?" tanya Zahra sambil berteriak. "Kalo mau bunuh diri, gak gitu caranya..." gerutunya sambil berlari menghampiri.

Kenyataan kembali membuat dirinya melongo tak percaya, ketika mengetahui siapa pemuda nggak waras yang baru saja mencoba melakukan tindakan bunuh diri itu. "An---nggara?!" pekiknya dengan raut wajah histerinya setelah sampai di dekat pemuda yang akan mengakhiri hidupnya itu.

"Anggara! Lo apa-apaan sih?!" omelnya dengan menarik lengan Anggara agar menjauhi jurang itu.

Grep.

Anggara merengkuh tubuh Zahra spontan. Bola mata Zahra seketika membulat sempurna dan dia menjadi terdiam di tempat, ketika mendapat respon yang tidak seperti biasanya. Si malik kenapa? Batin Zahra, sambil menggigit bibirnya bingung.

Setelah lama berpelukan, Anggara perlahan melepas pelukannya dan menatap mata Zahra dengan tatapan kosong.

Zahra yang ditatap seperti itu, merasakan ada sesuatu yang sedang tidak beres dalam diri Anggara. Dia terlihat lemah dan seperti sudah pasrah dengan keadaannya.

Zahra lalu berdehem untuk memecahkan keheningan. "Lo kenapa mal? Eh---Ang---" Zahra meruntuki kebodohannya, kenapa saat seperti ini salah ngomong sih, 'kan jadi awkward gini suasananya.

"Eh, maksudnya lo kenapa Anggara?" tanya Zahra lembut, mengulang pertanyaanya seraya menatap pemuda di depannya, namun sama sekali tidak mendapat jawaban apapun dari Anggara.

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang