Welcome and happy reading♥
Banyak banget kata kasar di part ini jadi aku pesen buat kalian yang masih di bawah umur kalau baca jangan ngikutin kata kasar yang aku tulis itu dikehidupan kalian yah, guys♥
Thank you♥
Sudah siap baca?
Aku pesen lagi sama kalian, Jangan emosi yah setelah baca part ini:)
Eh, buat yang mau tau ig aku atau mau follow-followan juga boleh kok, niscaya kita sama-sama followersnya nambah😂
Ini nama akunnya : @nadialrs_
Pesen : Jangan cuman distalking doang yah, tapi di follow😂
***
"Mau ngomong apaan sih? Kok malah bengong?" Zahra tertawa. "Gak jelas banget deh,"
Anggara perlahan membuka mulutnya dan sebisa mungkin mengusir rasa aneh dalam dirinya. kenapa gue jadi dag dig dug gini? ucapnya dalam hati. "Ehm---sebenarnya gue... gue suka---"
Saat Anggara akan mengungkapkan segalanya, tiba-tiba keadaannya menjadi mencengkam seketika.
"Eh ini bau asap-asap apaan?" tanya Zahra memotong ucapan Anggara dengan raut wajah khawatir.
"Kok kayak gosong gini?" Anggara menolehkan kepalanya mencari-cari penyebab dari bau gosong ke arah sekitar.
Anggara membelalakan matanya lebar saat tak sengaja netra matanya melihat seseorang bertopeng sedang tersenyum smirk di balik sana ke arah dirinta. Dan dia juga menggerakan dan menunjukkan ke arahnya korek api yang sudah menyala.
Saat korek api yang nyala itu dilempar ke arahnya, Anggara menatap tajam orang itu yang sepertinya tengah melambaikan tangannya sebagai ucapan selamat tinggal, saat Anggara melihat kobaran api yang semakin besar mulai mengarah mendekati mereka. Anggara segera menarik Zahra dan membawanya pergi.
"Zahra kebakaran!!!" pekik Anggara yang membuat Zahra kebingungan.
"Hah?"
Anggara langsung membawa Zahra ke belakang villanya, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa mereka hanya lewat pintu belakang.
"Lo nggak papa 'kan, Ra?" tanya Anggara dengan nada khawatir sembari menelungkupkan kedua telapak tangannya ke pipi Zahra. Setelah benar-benar menjauhi kobaran api tersebut.
Zahra syok, dia benar-benar bingung dan takut dengan kejadian yang baru saja terjadi. Villa yang dia datangi kebakaran, dan dimana Almira?
Anggara yang mengetahui bahwa gadis dihadapannya sedang tidak baik-baik saja, dirinya langsung membawa Zahra ke dalam dekapannya.
"G--ue t--takut,"
"B--bunda..." lirihnya ketakutan.
Anggara benar-benar kesal kepada orang yang melakukan perbuatan ini padanya. Bukan hanya ini juga, tapi orang itu juga telah menggagalkan rencananya.
Anggara perlahan mengelus puncak rambut Zahra. "Tenang, ada gue di sini," ucap Anggara dengan nada menenangkan.
"Bunda... Zahra takut," lirihnya lagi yang membuat kekhawatiran Anggara meningkat. Anggara hanya bisa mengelus puncak rambut Zahra sebagai penenang bahwa bukan hanya dia saja yang ada disini.
"Mau sampe kapan, lo mau jadi pahlawan buat dia?"
Ucapan orang itu, sontak membuat keduanya melepas pelukannya. Dan menoleh ke arah sumber suara. Zahra sontak gemetar ketakutan, ketika melihat seseorang di depan sana yang tengah memegang pistol dengan senyum miringnya. Karena ditutupi topeng, Zahra susah mengenal siapa orang dengan pakaian serba hitam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Humor/Sad Romance] Bermulut pedas, seperti monster, berkuasa, dan suka marah-marah. Siapa sih yang tidak mengenal seorang pemuda dengan pemilik nama lengkap Malik Anggara Devario. Bahkan seantero sekolah pun tau bagaim...