Ceklek...
Hoseok menutup pintu kamarnya berjalan sambil memainkan ponselnya menuju Ruang tamu "Lu kenapa? " Ujar hoseok menghampiri Taehyung."Ssttt" dengan nafas yang masih terengah-engah Taehyung mengisyaratkan Hoseok untuk diam dan tidak bertanya apapun dulu padanya.
"Abis lari maraton Lu? " tambah Hoseok, Taehyungpun tak menjawab selain hanya terus mengatur nafasnya hingga ia dapat bernafas dengan normal.
Hoseok yang duduk di sofa singlepun hanya menatap Taehyung sambil sesekali kembali menatap layar ponselnya.
"Emangnya lu habis darimana si? Gue fikir habis makan lu nonton tv taunya malah keluar rumah" Hoseok."Gue dari danau" singkat taehyung, iapun bangkit dari posisi terlentangnya diatas sofa lalu duduk.
"Danau? Nagapain ke danau malem-malem begini? Nyari cebong lu? " Hoseok
"Cebong! Mana ada cebong didanau, encu mah banyak! " timpa Taehyung.
"Lah terus ngapain? Mancing?" Hoseok.
"Mancing!!! Mancing apaan? Cere " Taehyung.
"Mancing keributan! Lagian ngapain lu malem-malem ke danau, kangen lu sama doi" Hoseok.
"Doi siapa? " Taehyung.
"Doi yang di danau desa Cisunyi, Bwahahahaaaa" Hoseokpun terbahak.
"Sialan! "Umpat Taehyung "gue cuma mau cari ketenangan sambil cari angin segar di tepi danau, udaranya seger banget habis hujan" lanjut Taehyung.
"Lah terus lu kenapa pulang kayak habis maratonan begitu? " Hoseok.
"Gue ketemu anak kecil yang matanya bolong, dia minta tolong sama gue sambil nangis, darahnya banyak banget, ngeri pokoknya" jelas Taehyung.
"Terus lu tinggal kabur? " Hoseok.
"Iya" Singkat Taehyung dengan anggukan.
"Goblok!!!! Kasian amat tuh anak, kenapa gak lu tolongin malah lu tinggal kabur, otak lu gade Tae? Wah parah lu!!! Dimana lu ketemu anak kecil itu? Ayo balik kita tolongin!! " kesal Hoseok.
"Ya, gue fikir dia setan! " Taehyung dengan polosnya.
"Lah, lu gak bisa bedain mana orang mana setan? Mata lu minus apa gimana? " Hoseok.
"Badanya dingin! Mukanya pucet! Bibirnya nyaris membiru jadi gue fikir dia setan" Jelas Taehyung, iapun mulai merasa tidak enak hati karna meninggalkan bocah tadi.
"Badannya dingin, mukanya pucet, bibirnya nyaris biru!!! Tadi lu bilang matanya bolong dan keluar darah banyak banget, lu mikir gak siapa tau tuh anak habis kecelakaan terus nyaris kehabisan darah makanya badanya dingin and pucet, otak lu gade kemana si Tae? Rasional dikit napeh! Gue tau lu banyak fikiran ya tapi gak harus Bego jugaa!!! " Hoseok merasa gemas.
Taehyungpun mulai berfikir apa yang Hoseok katakan itu ada benarnya, kenapa dia langsung berfikir jika anak tersebut adalah hantu, padahal jika benar anak itu manusia mungkin dia bisa saja mati kehabisan darah karna Taehyung tadi tidak mau menolongnya.
Taehyungpun berjalan keluar rumahnya dan Hoseokpun mengikutinya dari belakang hingga sampai ketempat tadi taehyung bertemu dengan anak itu."Disini? " ujar Hoseok sambil celingukan mencari anak kecil yang Taehyung ceritakan tadi padanya.
Jarak dari rumah sampai ke tempat Taehyung bertemu dengan anak itu hanya sekitar 10meter dari gerbang utama rumahnya, itu berarti ia bertemu anak tersebut di jalan menuju gerbang atau di depan pagar rumahnya.
Hoseokpun mulai merasa heran dan ia melihat keadaan sekitarnya, tidak ada tempat yang cukup berbahaya hingga bisa membuat mata tertusuk, tertancap atau semacamnya karna di area depan rumah Taehyung hanya terdapat jalan lurus yang agak menanjak, jaring pagar yang mengelilingi rumah Taehyung dan pohon2 yang berjajar rapih di sebrang rumahnya, dan itupun tidak terlihat berbahaya, jalanpun di buatkan pagar besi pembatas jalan yang cukup safety, kenapa anak itu bisa mengalami kecalakaan hingga matanya terluka, atau dia kecelakaan di tempat lain lalu ia berjalan mencari pertolongan, semua pertanyaanpun bergelumat di kepala Hoseok."lu yakin disini?" Tegas Hoseok, Taehyungpun mengangguk dengan raut wajah bingung iapun memikirkan hal yang tidak jauh berbeda dengan apa yang Hoseok fikirkan.
Merekapun memutuskan untuk mencari anak tersebut hingga masuk ke dalam pemukiman warga yang tidak jauh dari rumah jieun. Suasana sehabis hujan membuat desa sangat sepi, semua orang memilih berada di dalam rumah ketimbang ada di luar rumah karna udara sangat dingin, merekapun berhenti di sebuah Toserba yang hampir tutup dan memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di depan toserba itu sambil memakan cup mie dan meminum beberapa colla.
"Hey anak muda, duduk di dalam saja di luar sangat dingin" ujar seorang nenek dengan balutan sweater tebal berwarna abu-abu tua dan celana kulot cokelat dengan tambut nyaris putih yang ia konde dengan rapih, ia adalah pemilik toserba.
Merasa tidak enak hati untuk menolak ajakan nenek tersebut, akhirnya merekapun masuk dan duduk di meja lesehan milik nenek. Toserba itu bukan seperti toserba yang ada di perkotaan dengan banyak dinding kaca, toserba milik nenek bernama Han yunji ini masih sangat tradisional dengan rak2 kayu dan banyak ornamen klasik ala korea, Toserba ini menyatu dengan rumah nenek Han begitula ia biasa disapa, disana tidak hanya terdapat minuman dan makanan kecil juga keperluan rumah tangga, nenek han juga menjual makanan tradisional korea seperti kue beras dan jjamyeon, tokonya sangat lengkap, namun karna tempatnya terpencil hanya warga desa saja yang berbelanja disana.
"Terimakasih nek" santun Hoseok.
Nenek han pun mengangguk menatap hoseok "Spertinya aku baru melihat kalian" ujarnya pada hoseok dan Taehyung.
"Ya nek, kami sedang berlibur di sini" jawab Hoseok
"Dimana kalian tinggal? " Nenek han, suaranya agak serak dan terdengar sinis namun nenek han tidak seperti itu hanya suara dan nada bicaranya saja yang terdengar agak tinggi seperti orang yang kesal.
Merekapun sebenarnya agak canggung namun mereka berusaha untuk tetap santai mengobrol dengan nenek han."Di rumah yang ada di ujung jalan sana nek, yang berada di dekat danau" jelas Taehyung.
"Rumah yang menyendiri itu" Nenek han
"Iya, yang ada di atas sana" Taehyung.
"Kenapa kalian tinggal disana, di bawah sini juga ada penginapan, itu di jalan utama yang tidak jauh dari pusat pertokoan" jelas nenek han.
Taehyung terkekeh "Hhhh... Tidak nek, itu adalah rumah nenekku, karna aku rindu kampung halamanku jadi aku tinggal disana" jelas Taehyung.
"Oh... Kau cucuknya! Hmm" nenek Hanpun mengangguk "ya baiklah jika seperti itu, tapi tolonglah lebih waspada karna beberapa waktu lalu ada kejadian yang mengerikan disana, bahkan beberapa orang yang sempat menyewa rumah itupun turut menjadi koban, terakhir seorang anak berusia 7tahun meninggal dengan bola mata yang di congkel dan sejak saat itu rumah tersebut kosong hingga saat ini" jelas Nenek Han.
Seketika bulu kuduk merekapun berdiri, hoseokpun berbisik pada Taehyung "itu anak kecil yang lu ceritain tadi bukan tet?"
Taehyungpun menelan kasar salivanya dan mengangguk pelan pada hoseok.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HOUSE #4
Mystery / ThrillerRank #2 in BtsHoror Setelah bertahun-tahun akhirnya aku kembali ke rumah ini, rumah yang aku tempati dan keluarga besarku saat aku masih kecil, aku sungguh sangat merindukan tempat ini. Desa tempat tinggal masa kecilku dengan keluarga besarku. Setel...