22-Kupu-Kupu

7.5K 701 128
                                    

Votenya Qaqa🙏❤

______________________________________________

"Cerobohnya orang yang jatuh cinta itu lupa untuk mempersiapkan hatinya untuk patah"
~Draco Gerald Horan~

______________________________________________






Moria berjalan sepanjang koridor sekolah nya dengan penuh percaya diri. Hampir semua pasang mata memandang nya kalau biasanya ia selalu Mencorcoki Alden hingga tak heran ia menjadi pusat perhatian kali ini Dia berjalan dengan anggun. Hari ini ia tampak memukau seperti bukan Moria yang biasanya, bukan Moria yang pecicilan, bukan Moria yang suka teriak-teriak nggak jelas. Hari ini ia mengmengucir rambutnya dan berdandan dengan rapi. Setelah satu minggu sakit sepertinya membawa banyak perubahan dalam dirinya, terlebih hasutan-hasutan sahabat-sahabatnya untuk membuat Si Brengsek Alden menyesal, semakin membuat dirinya semangat.

"Liatnya biasa dong Boss".Goda Rio yang menangkap basah Alden yang sedang menatap Moria .

" Baru seminggu nggak ketemu kangennya udah masyallah yah Boss".Devian mengerling nakal. Kalau untuk memancing emosi orang meledak, Devian patut di acungkan jempol.

"Moria cantik banget yah? ".Arjuna tersenyum menatap cewek yang sedang membenarkan rambutnya itu.

" Cantik banget sih gila, kayaknya gw bakal beralih ngejar Moria aja deh".Edgard kayaknya mulai ketularan Devian ih.

"Terus kemarin gw nonton film azab, kan si cowoknya ni main-main nih sama nih cewek eh azabnya dia jadi beneran cinta dan nggak bisa cinta sama orang lain selain tuh cewek dan sayangnya tuh cewek nggak peduli".Farrel menceritakan film ralat lebih tepatnya sinetron yang kemarin ia tonton.

Alden mengepalkan tangannya, kenapa mereka semua terkesan ingin memojokkan dirinya?. Tapi hei, bukankah dari dulu sahabat-sahabatnya suka bercanda seperti itu dan kenapa sekarang dia tersinggung?.

"Alden".Saga menepuk bahu Alden.

" Relax ".Sambungnya lagi.

Saat Moria berjalan ke arah mereka selanjutnya membuat hampir semua yang melihatnya tercengang tak percaya. Seorang Moria Winata mengabaikan Alden Sebastian Denoval?.

" Moria".Panggil Rio

"Iya? ".Moria tersenyum manis kepada Rio yang membuat cowok itu mabuk beberapa detik.

" Nih Alden, nggak liat? ".Devian menunjuk Alden.

" Mori liat kok".Jawabnya Santai.

"Terus lo lewat aja? ".Farrel menaikan sebelah alisnya.

Moria hanya tersenyum lalu kembali berjalan menuju kelas nya.

Gotcha, hari kebalikan telah tiba


***


" Jadi anak bapak itu pilot? ".Tanya April dengan senantiasa ceria.

"Bapak biar jelek-jelek begini, anak bapak yang pertama itu Tentara, yang kedua itu dokter yang ketiga itu Pilot".Ujar Pak Josh sang guru Fisika dengan bangga.

ALDEN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang