50-A Game (Last Mission)

4.8K 540 286
                                    

Udah siap batin😊?
Berikan sumpah serapah terbaik kalian di kolom komentar 🥰
Terimakasih sudah memberikan vote dan komentar di chapter sebelumnya dan chapter ini💖
Happy Reading 😘

______________________________________________

"Karena di setiap kebahagiaan yang dipersatukan selalu ada hati yang di patahkan"
~Siena Agista~

______________________________________________


















Alden dan Saga memasuki ruangan level lima. Di depan ruangan di level terkahir ini penjaga nya meminta Kenan untuk di tinggalkan. Namun bedanya tak diberitahukan apa yang ingin dirinya lakukan pada Kenan.

Alden menahan emosinya kuat-kuat saat melihat keadaan Moria. Gadisnya terlihat berantakan dan ada lebam di pipinya. Kakinya yang diikat dengan kawat mulai terluka dan berdarah.

Saat matanya melihat Violet dirinya prihatin dengan keadaan cewek itu. Keadaannya bahkan lebih parah dari Moria. Dipastikan Saga sedang menahan dirinya agar tak membunuh satu sosok yang sedang duduk membelakangi mereka.

Di belakang kedua gadis yang terikat tak berdaya itu terlihat tiga Algojo berbadan besar yang sedang memegang shotgun.

"Dia ada sejak lahir dan terkenang saat semua hilang! ".

Ada sebuah tulisan di tembok di depan sosok tersebut duduk.

" Nama! ".Saga mengucapkan arti teka-teki tersebut.

Itu sangat mudah untuk di artikan. Tapi siapa yang menjadi dalangnya sekarang?.

Alden teringat ucapan dari penjaga di Level satu bahwa semuanya berkaitan dengan sang pelaku.

" Gw udah tau siapa lo! Jadi mari hentikan permainan gila ini! ".Alden menatap datar sosok tersebut.

" Gw udah tau lo! ".Ujar Alden sekali lagi.

" Bianca! ".Teriak Alden.

Kursi tersebut terputar lalu tampaklah sosok Bianca Mahardika yang sedang tersenyum manis kepada Alden.

" Hai Alden! ".Sapanya tanpa dosa.

" Menikmati permainan nya? ".Bianca memainkan sebuah pistol di tangannya.

" Apa mau lo? ".Alden mengepalkan tangannya.

" Emmm kamu terlalu terburu-buru Al! Aku mau tau dulu gimana kamu bisa langsung tau aku? Padahal aku pikir kamu nggak bakal tau! ".Ujarnya sambil cemberut.

" Sudah jelas! ".Alden menjawab singkat.

" Aku mau kamu perjelas! ".Ujar Bianca dengan manja.

Hampir saja membuat Alden muntah dengan nada suara yang dikeluarkan. Saga hanya menatap datar cewek gila ini tapi kalau boleh jujur telinganya sangat sakit.

Alden menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya secara kasar.

" Pas SMP gw pernah ngasih lo buah jeruk di awal pertemuan kita! ".Ujar Alden mengingat apa yang berhubungan dengan Bianca pada level satu.

" 6-3-2002! Itu adalah tanggal lahir lo!".Alden menyadari bahwa kode yang mereka temukan adalah tanggal lahir cewek ini.

"Kita ketemu saat hujan-hujan dan lo bilang gw itu matahari elo yang membuat hidup lo yang cuman kayak foto monokrom itu jadi berwarna! ".Sekarang kita paham arti dari kalimat yang mereka susun di Level tiga.

ALDEN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang