29-Hell

7.3K 672 104
                                    


Thanks buat yang udah ninggalin vote 🖤
Selamat membaca ❤

_____________________________________________

"Geng motor itu bukan berapa jumlah anggota nya, jenis motornya, anak orang kaya atau miskin tapi seberapa besar solidaritas nya".
~Alden Sebastian Denoval~

_____________________________________________













Alden berjalan dengan cepat memasuki kelas Moria setelah mendapat pesan singkat dari cewek itu kalau dirinya sedang sakit.Moria terlihat sedang bercanda dan tertawa dengan ke empat sahabatnya,apa yang sakit kalau begitu?.

"Laki lo noh".Adeeva menunjuk Alden menggunakan dagunya.

Moria berbalik lalu menatap kesal cowok itu.Ada apa dengan tatapan itu?.

"Kamu apanya yang sakit?".Tanya Alden selembut mungkin.

"ga pekaan banget sih".Moria melipat tangannya di dadanya .

Alden membulatkan matanya dari segimana dia tidak peka?.Dan kenapa perempuan itu sangat sulit di mengerti,bisa langsung di bilangkan?.

"Salah aku dimana coba?Aku ga pekanya di bagian mana?".Alden berusaha sabar.Yang semangat yah bang.

"Kamu ga tau salah kamu di mana?".Moria mulai ngegas.

"Yah susahnya bilang tuh apa sih Mo".Kontrol emosi bang!Ini pacar kalau ini lawan pasti udah babak belur sekarang.

"Tadi malem aku liat kamu selingkuh sama cewek lain".

Mata Moria mulai berkaca-kaca,dirinya membayangkan kejadian tadi malam.

Alden mengerutkan keningnya.Selingkuh?dengan cewek lain?Melirik saja dirinya tak minat apalagi selingkuh.

"Sumpah Mo,Aku nggak selingkuh.Kamu ngomongin apa sih?".Alden menghapus airmata kekasihnya.

"Tadi malam aku liat kamu pelukan sama cewek lain di mimpi aku".

Coba bilang sekali lagi apa?Mimpi?.Alden memegang keningnya,kenapa Moria jadi menyebalkan.

"Mo itu nggak mungkin".

"Yah bisa ajakan sama cewek yang tadi malem nge dm kamu Good Night terus pake emoticon hati itu si@Akusyantikimoetdantidaksombong pas jam 23.05 lewat 15 detik".Mode Agen FBI is on.

Sakura menatap Alden prihatin lalu membisikan sesuatu yang akhirnya membuat cowok itu paham.Lalu membawa Moria ke dalam dekapannya.

"Kalau lagi dapet itu bilang,supaya aku bisa ngerti ".Lalu mengelus kepala gadis itu,salah satu kebiasaan baru dari dirinya.Yang uwu-uwu phobia harap tenang yah.

"Mori mau Alden beli pembalut,soalnya Mori lupa bawa, Mori malu".Kembali pada hakikatnya cewek pms.Menyebalkan!.

Lalu dirinya tak malu begitu?.Tapi mau bagimana lagi?seseorang tolong dirinya please.

"Kenapa?ga mau?".Tanya Moria sambil menyipitkan matanya.

"Mau".Jawab Alden pada akhirnya hanya bisa pasrah kalau keadaannya gini.

"Bilang aja nggak mau!nggak usah di paksain juga senyumnya gitu".Moria sewot.

Alden harus bagaimana apa ia harus memanggil pemadam kebakaran ia merasa kelas ini akan terbakar oleh api amarah Moria.

"Aku tulus kok".

"Bilang aja Mori nggak bakal marah".

"tulus beneran"

ALDEN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang