6

11.3K 974 33
                                    

SEPUPU TAPI MENIKAH
Oleh: Memi Meilani

Part 6

"Aku nggak mau kehilangan momen saat konflik batin mereka reda." Pungkas Laras. Dia melakukan gambling saat meminta Renata mempersiapkan diri menerima lamaran Ganindra Aulia di minggu malam. Belum ada kata terucap dari Aulia yang menyatakan kesediaannya melamar Renata. Bahkan ibu dan adik-adiknya masih menyangka bahwa proses taaruf dengan wanita bernama Sofia masih terus dijajaki.

"Gimana sih, Ma? Ini soal hati keponakanmu." Edi senewen dengan kenekatan istrinya.

"Ihhh .... Papa lupa Mama pernah bikin kegilaan yang sama di masa lalu. Adrenalinku naik mendapatkan tantangan seperti ini." Laras mengingatkan pada satu kisah hidup terbaiknya ketika mengejar seorang calon investor Jepang ke bandara. Investor itu pergi di saat-saat kritis tanpa sempat mendengarkan presentasi dari perusahaannya. Saat itu perusahaan tengah memerlukan dana segar untuk memuluskan proyek jumbo. Dengan nekat, Laras mengejar ke bandara.

"Beri saya kesempatan untuk mempresentasikan program perusahaan kami, Tuan Takashi, "ucap Laras dengan napas terengah di ruang tunggu VIP bandara.

"Baiklah, sepuluh menit. Hanya sepuluh menit," sahut Tuan Takashi setelah menutup teleponnya dengan cemas.

Momen itu dimanfaatkan Laras dengan baik. Dia mempresentasikan proyek pembuatan vaksin yang selama ini masih diimpor.

Saat baru saja usai, Tuan Takashi kembali menerima telepon dan Laras sempat menangkap kata-katanya, "Lakukan apapun yang terbaik untuk anak saya, Dokter. Saya akan sampai dalam waktu delapan jam," katanya gugup.

"Maaf jika saya lancang, apa yang membuat Anda pergi terburu-buru?"

"Anak saya kecelakaan. Dia kehilangan banyak darah. Golongan darahnya langka. Hanya saya yang golongan darahnya sejenis dengan dia di keluarga kami. Dan sekarang, saya sedang jauh darinya." Tuan Takashi berucap sedih.

"Bisakah Anda menyebutkan golongan darah kalian?"

Tuan Takashi lantas menatapnya ....

Laras menelepon temannya yang tinggal di Yokohama dan kebetulan memiliki golongan darah sejenis. "Yuki, tolong aku. Bisakah kamu ke Tokyo secepat mungkin .... "

Setelahnya, perusahaannya berhasil mendapatkan proyek. Laras diangkat menjadi general manajer dan di akhir tahun mendapatkan bonus besar dari perusahaan. Bahkan Tuan Takashi sekeluarga sering mampir ke rumahnya jika liburan ke Indonesia.

"Ayolah, Sayang. Ini dua hal yang berbeda. Jika gagal, pertaruhannya keutuhan keluarga besar kita." Edi mengingatkan istrinya.

"Aku serasa menjadi eksekutif yang memiliki target bikin MoU dengan investor," ujar Laras terkikik lalu menelepon Aulia.

Setelah menutup telepon, Laras beranjak ke kamar ibunya.

"Mimih tenang saja. Sampai saat ini semua berjalan baik." Dia mengecup kening ibunya yang tertidur lelap.

****

Renata dan Aulia kembali berhadapan. Kali ini di rumah makan dekat kantor Aulia saat jam makan siang. Beberapa pasang mata menatap ingin tahu ketika seorang wanita cantik terlihat berbicara dengannya. Tentu saja wanita itu bukan seorang ASN. Pakaiannya berbeda dengan seragam yang mereka kenakan.

Setelan blazer biru pucat dengan dalaman blouse dan stiletto putih memberi kesan simpel tetapi elegan. Kali ini rambut panjangnya diikat rapi.

Aulia membiarkan Renata makan dengan baik. Dia tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Membuat wanita itu kehilangan selera makan karena kebohongannya. Meski yang disampaikannya bukan hal yang menyenangkan. Terkesan buru-buru.

SEPUPU TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang