14. Gadis Di Jembatan

10.3K 1.9K 89
                                    

Suara berisik memenuhi kafe. Kehebohan terjadi dimana-mana. Para pengunjung kafe malam ini diisi oleh cowok-cowok Brawijaya, murid ataupun alumni. Mereka di sini untuk merayakan dibukanya kafe salah satu alumni Brawijaya. Tentu saja yang hadir hanya cowok-cowok populer dan berpengaruh di Brawijaya. Tidak ada cewek. Karena mereka sepakat menjadikan ini momen khusus para cowok.

Berhubung ini pembukaan kafe, maka makanan dan minuman gratis dan tentu saja sepuasnya. Tidak ada yang namanya takut rugi, karena Johan selaku pemilik kafe adalah anak dari keluarga kaya dan terhormat. Kafe ini sepenuhnya milik Johan secara pribadi.

"Le, cewek lo yang lo ajak ke bar cakep bener!" Rendi, alumni Brawijaya merangkul leher Aleanom.

"Kapan?"

"Dua hari lalu."

"Oh. Nala."

"Nala? Bukannya namanya Sinta, ya?"

"Udah ganti lah! Kayak nggak tau Ale aja lo." saut Deni, murid kelas dua belas Brawijaya.

"Anying ganti mulu!" sungut Rendi yang sudah duduk di samping Aleanom.

"Heran gua. Muka lo lempeng banget, nggak ada bakat menggodanya. Bisa-bisanya lo jadi playboy?" tanya Galang, alumni Brawijaya juga.

"Menikmati masa muda." jawaban Aleanom dengan wajah datarnya memecah tawa.

"Masih sama lo? Nggak suka cewek sekolahan?" tanya Rendi.

"Dia nggak berubah. Sukanya yang tua." Yoga yang menjawabnya.

"Katanya ada anak artis sekolah di Brawijaya?" tanya Galang penasaran.

"Iya ada. Anera." jawab Harsis.

"Katanya cantik banget?" tanya Rendi dengan senyuman genit.

"Banget anjir! Gila, tuh cewek cantik parah. Kayak alumni Kinara." jawab Deni.

"Anying jadi penasaran gua." ujar Galang.

"Lo buka youtube chanelnya aja. Dia suka ngecover lagu." saran Harsis.

Galang langsung mengeluarkan ponselnya. "Coba gituin." ia serahkan ponselnya ke Harsis.

Harsis mencari channel youtube Anera di ponsel Galang. Lalu memberikannya kembali ke Galang. "Nih."

Galang dan Rendi sama-sama melihat ke layar ponsel. Mereka tersenyum kegirangan melihat Anera yang sedang mengcover lagu. Bisa dibilang ini cinta pada pandangan pertama.

"Gila cantik banget!!"

"Betah gua sekolah kalo adek kelas secantik ini kampret!"

"Makanya gua males bolos." ujar Deni, tertawa geli.

"Dia orangnya gimana?" tanya Galang kepo.

"Ramah, baik, gampang bergaul, nggak sombong, receh gampang ketawa dan dia juga pinter." Aleanom mengerutkan kening mendengar Yoga mendeskripsikan Anera. Apa Yoga fansnya Anera? Sampai tahu banyak tentang Anera dan memujinya setinggi langit.

"Gua sempat mau deketin dia." kata Deni tiba-tiba, laporan.

"Terus?" tanya Rendi.

"Gua salah satu cowok yang dia tolak." gelak tawa langsung pecah. Rendi dan Galang melempar Deni pakai kentang.

"Mampus!"

"Sadar diri makanya!"

"Namanya juga usaha!" bela Deni.

"Terus dia jomblo dong?"

"Akhir-akhir ini digosipin sama Ale." Deni menunjuk Aleanom yang anteng meminum sprite.

ANERA : How To Make Her Stay Alive? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang