ANERA : How To Make Her Stay Alive? (TAMAT)

53. Setelah Tragedi

Cast of #Anera Halbiqis

Yang gua mau hanya terus menjaga senyumnya tetap ada--Aleanom Maheru Nayudha

Pagi yang cerah hadir. Suara ayam terdengar menyapa. Seperti biasa, Aleanom sudah duduk di atas kasur, sedang menatap ke arah jendela. Kemudian ia menoleh ke arah jam di dinding. Sudah pukul enam pagi.

Tidak, Aleanom tidak punya kebiasaan bangun pagi. Sebenarnya ia tidak bangun kepagian. Melainkan ia tidak tidur sejak malam. Aleanom cuma memejamkan matanya. Sedangkan kesadarannya sama sekali tidak terlelap. Kadang ia juga mendengarkan musik atau menonton film untuk menunggu pagi datang agar ia bisa pergi ke sekolah.

Jam tidur Aleanom memang berantakan. Ia sulit untuk tidur. Aleanom bisa terjaga tanpa tidur selama tiga hari atau bahkan lebih lama dari itu. Sekalinya tidur cuma sejam atau dua jam.

Aleanom meringis ketika merasakan sakit di kepalanya. Ia mencengkram rambut bagian depannya. Berusaha mengatur rasa sakit. Aleanom turun dari kasur. Dengan langkah tertatih ia menghampiri kaca. Berdiri di depan kaca.

"Aah, air mata gua keluar lagi." katanya datar, menatap dirinya di kaca. Terpantul wajahnya yang kurang tidur dan air mata yang membasahi pipinya.

Malam itu. Beberapa bulan yang lalu. Aleanom lagi-lagi merasakan tragedi untuk kedua kalinya. Ketika ia ingin menjenguk Anera di rumah sakit. Ia justru dikejutkan oleh keramaian orang-orang di halaman rumah sakit. Lalu ia menerobos masuk ke pusat keramaian. Saat itu dunianya seolah hancur berkeping-keping. Aleanom melihatnya. Tubuh Anera tergeletak di bawah dengan darah yang terus mengalir. Tubuh Aleanom menggigil dan napasnya sangat sesak seperti orang asma. Aleanom langsung menggendong tubuh Anera dan membawanya ke ruang UGD.

Mungkin semenjak tragedi itu Aleanom tidak lagi bisa mendengar suara gadis itu. Anera koma dan belum juga membuka matanya.

"Padahal gua udah bilang. Kalo lo mau bunuh diri. Bilang gua. Lo benar-benar pembohong, Ra." Aleanom menundukkan kepalanya. Lalu kembali menatap kaca. "Sekarang gua punya kebiasaan mengeluarkan air mata setiap pagi.  Dan lo selalu dateng ke mimpi gua memperjelas kalo gua terlambat." Aleanom menyentuh pipinya yang basah sambil tersenyum kecil.