56. Surat Untuk Aleanom

7.4K 1.6K 1K
                                    

Dua chapter lagi TAMAT. Sudah siap menuju ending?

Sudah vote dari awal sampai sekarang?

Selamat membaca❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Rasanya aneh, ya tiba-tiba gua kirim surat ini untuk lo.  Bagaimana cara memulai sebuah surat? Apa harus dengan salam? Selamat pagi? Siang? Sore?  Atau malam? Gua nggak tau kapan lo baca surat dari gua ini

Jadi gua memutuskan untuk memulai surat ini dengan judul ....

Surat untuk Aleanom....

Hai, Ale! Apa kabar? Ah, apa gua keterlaluan menanyakan kabar setelah apa yang gua lakuin ke lo?

Aleanom tersenyum menatap surat yang dibacanya. "Iya lo keterlaluan banget."

Pasti lo marah, kan? Kenapa gua lakuin ini sama lo? Lo pantas marah. Karena gua rasa gua emang keterlaluan sama lo. Tapi sebelum itu boleh gua membahas tentang awal pertemuan kita?

Kita kembali ke awal kita bertemu. Gua anak baru. Erika mengajak gua ke kantin dan memperkenalkan gua ke lo, Harsis dan Yoga. Ketika gua melihat lo, itu pertama kalinya gua melihat tatapan berbeda saat orang lain memandang gua. Maksud gua selama ini orang-orang selalu menatap gua seperti tuan putri yang sempurna dan hebat. Namun sorot mata lo saat itu sama sekali nggak tertarik sama gua. Gua bisa melihat diri gua yang hanya manusia biasa lewat tatapan mata lo

Pertemuan-pertemuan selanjutnya hanyalah sebuah kebetulan. Saat gua nggak sengaja buat lo jatuh ke kolam renang. Pasti lo kesal sampai basah kuyup, kan? Tapi saat itu gua justru ketawa. Terutama cewek-cewek yang berebut mau narik tangan lo! Gua rasanya mau ketawa setiap ingat kejadian itu

Di pagi hari ketika mobil gua mogok. Awalnya gua berpikir untuk naik kendaraan umum. Ternyata dewi fortuna berpihak pada gua. Lo dengan motor hitam lo melaju di depan gua. Itu pertama kali gua naik motor lo. Walaupun dengan cara maksa. Gua nggak perduli. Gua tetap ingin naik motor sama lo

Ingat waktu gua traktir lo makan di mall? Terus main ice skating. Bagi gua itu adalah kencan. Alasan gua mau traktir lo karena gua mau lebih lama bersama lo. Heii, gua emang payah dalam bermain ice skating. Tapi gua yang sekarang nggak bisa diremihin. Nanti akan gua perlihatkan betapa hebatnya gua. Dan lo pasti akan muji gua!

Kita juga pernah nonton film bioskop. Pacar lo yang waktu itu? Gua agak iri sama mbak itu. Karena dia bisa jadi pacar lo. Dan kedua kalinya kita nonton bioskop. Gua justru merasa kalo gua lah pacar lo. Tangan kita saling menggenggam. Jantung gua berdebar kencang. Setelah itu hanya ada kenyamanan

Dan jujur, kehadiran lo membuat hidup gua lebih istimewa. Lo memandang gua sama seperti manusia biasa. Membuat gua merasa lega, nggak harus bersikap sempurna.  Walaupun kadang sifat lo yang terlalu logis buat gua kesal. Dasar monster logika!

Ingat ketika lo menemukan gua di atas jembatan? Lo berdiri di hadapan gua dengan tatapan datar. Tanpa disangka lo mengatakan sesuatu yang gila

Bagaimana mungkin lo ngajak gua bunuh diri bareng?

Aleanom memaksa bibirnya menyunging ke samping. "Nggak tau. Kenapa saat itu gua mau bunuh diri bersama lo, ya? Gua nggak tau. Gua cuma ngerasa gua akan menyesal kalo biarin lo bunuh diri."

ANERA : How To Make Her Stay Alive? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang