10. Dunia terbalik

9K 1.7K 15
                                    

"Anera belum balik?"

"Belum nanti." balas Anera.

"Duluan Anera."

"Anera duluan."

"Gua duluan Ra."

"Hati-hati Ra."

Anera cuma tersenyum sembari melambaikan tangan. Bersikap ramah kepada setiap murid yang menyapa dan pamit kepadanya. Dirinya sendiri sedang duduk di atas motor trail hitam. Siapa lagi kalau bukan punya Aleanom? Ia ingin menepati janjinya mentraktir makan Aleanom.

Memang Aleanom belum menentukan waktu dan tempatnya. Dan Anera mengambil inisiatif untuk menentukannya duluan. Anera akan menganggap ini sebagai kencan. Karena ia juga sedang bosan, jadi kencan bersama Aleanom saat ini ide yang bagus.

"Minggir." Aleanom sudah berdiri di samping motornya. Wajah datarnya semakin datar melihat makhluk aneh di atas motornya.

"Anera belum balik?" tanya Yoga. Bawaannya senang kalau ada Anera. Hitung-hitung cuci mata.

"Ini mau balik bareng Ale." Anera dengan polos menunjuk Aleanom yang sedang merapihkan rambut untuk memakai helm.

"Le, lo pulang bareng Anera?" Yoga memegang pundak Aleanom. Masih tidak menyangka seorang Aleanom pulang bareng anak sekolahan, tentu saja selain Erika.

"Nggak." jawab Aleanom, membuka kaitan helm.

"Itu kata Anera." Yoga menunjuk Anera yang sedang tersenyum manis di atas motor.

"Minggir." kata Aleanom ke Anera.

"Nggak mau. Kita mau kencan, kan hari ini?" Anera memanyunkan bibirnya.

"Hah? Kencan?" Yoga memegangi dadanya. Syok berat. Langsung tidak bergerak.

"Kencan, lo berdua?" tanya Harsis ikutan penasaran.

"Nggak." bantah Aleanom.

"Iya."

Aleanom berdecak. Ia sedang lelah hari ini, mau langsung pulang. Namun makhluk hidup bernama Anera ini mempersulit rencana pulangnya. "Turun." titah Aleanom.

"Gua ini manusia pemegang janji! Gua janji traktir lo makan. Jadi ayo makan!" Anera menepuk dadanya. Wajahnya tegas meyakinkan.

"Le lo gimana? Masa cewek lo suruh bayarin?" Harsis menepuk pundak Aleanom.

"Le playboy macam apa yang dibayarin cewek? Jangan buat gua malu." Yoga ikut-ikutan.

Aleanom meringis, kesal. Ia tatap Anera yang sedang menutup mulutnya, menahan tawa. Kalau enteng pasti Aleanom sudah melempar Anera. Sayang saja berat dan Aleanom tidak mau kesulitan.

Mereka berdua tidak tahu cerita sebenarnya. Cewek itu sendiri yang mengobral janji akan mentraktir. Aleanom tidak benar-benar ingin ditraktir, ia hanya asal menyetujuinya. Dan Anera menanggapinya dengan serius.

"Anera kalo Ale nggak mau bayarin. Gua siap kok bayarin lo." Yoga sudah beraksi dengan trik ala buaya darat.

"Udah Yog, Yog. Sadar diri apa." Harsis mengelus pundak Yoga. "Saingan lo berat. Nih." Harsis menunjuk Aleanom yang sudah memakai helm. "Miris gua lihatnya."

"Kampret lo Sis! Apa salahnya berjuang sih?" cibir Yoga. Anera sudah tertawa geli oleh tingkah kedua sahabatnya Aleanom.

"Udah lo berdua sono pergi." usir Aleanom. Yoga dan Harsis berbarengan menatap Aleanom, terkejut.

"Jehanam banget lo Le sama teman sendiri! Lo pikir gua ayam segala diusir?" kata Yoga tidak terima. Hati nuraninya tercabik-cabik.

"Udah Yog, udah. Ayo pulang. Kita udah nggak dibutuhin di sini." Harsis menarik paksa Yoga. Terjadi adegan dramatis saat si Yoga histeris tidak mau dipisahkan dari Aleanom.

ANERA : How To Make Her Stay Alive? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang