24

11K 1.5K 650
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•


Hanna menatap gedung apartemen Johnny yang menjulang tinggi di depannya sekarang, setelah kejadian tadi Hanna langsung pergi tanpa mengatakan apapun pada Jaehyun dan berniat ke apartemen Johnny sendiri.

Ia tidak menangis seperti apa yang ia bayangkan, ia pikir akan menangis seperti perempuan di film karena menangkap basah suaminya yang sedang selingkuh di kantor, namun tidak, ia biasa saja.

Hanna tetap kecewa tentunya karena Jaehyun tidak menganggap perkataannya dengan serius, untuk Hanna Youra sudah keterlaluan, tapi mungkin untuk Jaehyun tidak, dan itu keterlaluan.

Seharusnya Jaehyun tidak membebani dirinya sendiri dan juga memaksa dirinya untuk mengubah keadaan mereka saat ini.

Seharusnya Jaehyun bisa jujur, jadi Hanna tidak terlalu menaruh semua harapan dan kepercayaannya pada Jaehyun, walaupun ia sudah hampir melakukannya.

Hanna tersenyum menyedihkan di balik maskernya, memang hanya Johnny yang bisa dipercaya dan menjadi tempat untuknya bersandar.

Hanya Johnny yang bisa mengerti dirinya.

Hanna menarik nafasnya panjang-panjang, ia hampir menangis di tengah orang-orang yang lewat di trotoar.

Ia pun melangkahkan kakinya, Hanna tidak perlu khawatir jika ada orang yang mengenalinya karena saat ini ia sudah memakai masker dan juga topi senada yaitu berwarna hitam untuk jaga-jaga.

Sesampai ia di lobby, ia pun menatap sekitarnya dengan lirikan mata. Orang-orang sibuk dengan urusannya sendiri membuatnya merasa sedikit lega karenanya.

Hanna pun masuk ke dalam lift, untungnya hanya dirinya sendiri di sana, setelah Hanna memencet tombolnya, dengan gerakan pelan ia merosot kebawah.

Betapa menakutkannya dunia luar, rasanya energi yang ia punya terkuras habis karena bertemu dengan orang-orang. Bahkan hanya dengan melewati mereka saja.

Ingatan Hanna kembali pada saat kejadian Youra berciuman dengan Jaehyun tadi, senyuman hambar lagi-lagi terbit di wajahnya

"Padahal aku sudah mulai percaya denganmu, Jae," lirih Hanna, ia tidak tahu, rasanya dirinya ingin menangis tapi tidak bisa.

Perasaannya campur aduk dan saking campur aduknya, perasaannya menjadi kosong dan linglung bahkan bercampur khawatir.

Lift terbuka membuat Hanna langsung berdiri dan keluar dari sana, tidak memperdulikan orang-orang yang sedang menatapnya aneh di depan lift tadi. 

Hanna berlari di lorong apartemen lantai tiga yang saat ini ia pijaki sembari mencari dimana kamar Johnny yang bernomor 53.

Setelah mendapatkannya, Hanna berhenti di depan pintu apartemen milik Johnny sambil mengatur nafasnya yang memburu karena berlari.

Sambil menunduk untuk mengatur nafasnya, tanpa Hanna sadari air matanya luruh namun dengan lepat ia menghapusnya dengan kasar dan menekan bel pintu milik Johnny.

Tidak menunggu lama, Hanna mendengar suara pintu yang terbuka membuatnya langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Johnny.

"Han, what happen? you okay?" tanya Johnny sambil menatap Hanna khawatir lalu menarik Hanna masuk ke dalam.

"Ada orang yang mengejarmu?" tanya Johnny lagi lalu melirik keluar pintu dan menatap sekitar lorong.

"Tidak, tidak ada siapapun, John," balas Hanna.

Our Marriage Life || Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang