VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!•-•-•-•
"Jae, apa perlu kita bawa Jane ke psikolog?" Saran Hanna sambil menatap Jaehyun yang masih fokus mengemudi.
Saat ini mereka ada acara makan malam privat dengan para pemegang saham dan juga petinggi perusahaan untuk merayakan ulang tahun ke enam tahun GoBei entertainment dan Jaehyun menjadi salah satu pemegang saham disana.
"Untuk sekarang Jane hanya perlu kita, Han. Kalau ke psikolog itu bisa dipikirkan nanti, sekarang Jane hanya butuh kita berdua ada disisinya," ujar Jaehyun.
Hanna menghela nafas pelan, ia selalu mengkhawatirkan Jane, bahkan tadi rasanya Hanna tidak ingin ikut Jaehyun namun pada akhirnya Hanna memilih untuk ikut dan menyerahkan Jane dan juga Jeffrey kepada ayah dan ibunya Jaehyun.
"Jangan khawatir, kita sekarang hanya perlu fokus untuk membantu Jane, dan Han, please. Luangkan waktumu untuk Jane, okay? Kesampingkan dulu pekerjaanmu dan aku juga akan mengambil cuti beberapa hari, ya?"
"Hm, aku memang tidak ada jadwal beberapa hari ini dan hari kedepan, aku akan menggunakannya dengan baik," ucap Hanna yang berhasil membuat Jaehyun tersenyum hangat.
"Thank you, Hanna best mom."
"Jaehyun best Daddy," balas Hanna membuat mereka berdua tertawa kecil lalu kemudian suasana berubah hening.
Jaehyun fokus dengan kemudinya dan Hanna sibuk dengan pikirannya.
Sebenarnya Hanna tahu Jaehyun selalu didorong ibunya untuk menyuruh Hanna berhenti menjadi model dan fokus pada anak-anak, namun Jaehyun tidak pernah mengatakannya pada Hanna sama sekali.
Jaehyun selalu menghargai apa yang memang Hanna ingin lakukan asalkan itu tidak berlebihan, Jaehyun selalu mengingatkan Hanna untuk meluangkan waktu untuk putra dan putri mereka, tidak lebih.
Walaupun kadang Hanna merasa Jaehyun sebenarnya kelihatan agak keberatan tentang pekerjaannya, tapi Hanna langusng menutup matanya.
Menjadi model memang bukan impiannya sejak kecil dan masuk jurusan permodelan pun Hanna masuk karena ia memang tidak ada pilihan lagi.
Karena itulah kadang ia dihina oleh orang sekitarnya karena hanya mempunyai tampang, tidak lebih dari pada itu.
Hanna itu memang kurang mampu menerima pelajaran disekolahnya, dia selalu mendapat peringat dibawah dua puluh dari tiga puluh lima murid dikelasnya dan kadang ia diolok-olok karena itu.
Berbeda dengan Jeno, walaupun adiknya itu kurang ajar dan berandalan, dia tetap bisa menerima pelajaran dengan baik, bahkan dia selalu berada diperingkat lima besar disekolahnya, per-angkatan.
Orang bilang jika Hanna tidak mempunyai tampang sebagus ini, dia tidak akan dihargai dan diperlakukan dengan baik. Dia selalu diibaratkan dengan sampah jika tidak bergantung dengan fisik yang ia punya sekarang.
Bahkan dulu saat Hanna berada di bangku kelas sepuluh SMA, kakak kelasnya pernah hampir menyiram wajahnya dengan minyak goreng panas di kantin, untung saat itu Jaehyun langsung menarik Hanna menjauh dari siraman itu sampai membuat tangannya melepuh karena terkena percikan panasnya minyak goreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life || Jung Jaehyun [✔️]
Fanfic(𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) ❝𝐰𝐞 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐞𝐚𝐜𝐡 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫.❞ Cerita tentang Hanna dan Jaehyun yang sudah menjalin pernikahan selama tujuh tahun lamanya tanpa ada perasaan cinta layaknya sepasang suami istri pada hati masing-masing. Awalnya...