VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!•-•-•-•
Gak deng, habis ini yang end 😺
"Mama minta maaf, ya?"
Setelah itu hening, tidak kunjung ada jawaban dari yang berada di dalam kamar, Hanna mencoba untuk mengerti. Ibu mertuanya benar, ini mendadak untuk Jane dan mungkin putrinya itu belum mempersiapkan diri untuk menghadapinya, apalagi saat Jane berangkat, situasi dan perasaannya sangat tidak baik.
Hanna melepaskan tangannya dari gagang pintu kamar Jane dan berniat untuk pergi dari sana.
"Jane makan di bawah ya, biar mama yang makan di kamar," ucap Hanna dengan suara sedikit keras dan berlalu dari sana dengan langkah pelan bersamaan dengan netranya yang bertabrakan dengan netra Jaehyun.
Jaehyun berdiri di depan pintu kamar mereka sembari memegang mangkok yang mungkin berisi makanan Hanna tadi, menatapnya dengan tatapan bersalah dan iba.
Ceklek
"Mom."
Suara lirih Jane yang memanggilnya bersama dengan suara pintu yang terbuka membuat sepenuhnya perhatian Hanna tercuri seketika, ia lalu berbalik dan mendapati Jane yang air matanya sudah bercucuran dengan deras bahkan sampai membuat wajahnya memerah.
"My princess," gumam Hanna saat Jane berhambur ke pelukannya.
"Mom, I'm sorry."
"No, you don't need to apologize, Janery. Mama yang salah, mama yang minta maaf."
"Mama tidak salah, Jane yang egois," balas Jane dengan isakannya.
"No, you're not, okay?"
Jaehyun yang tidak pernah mengira hal ini terjadi begitu cepat, hanya bisa tersenyum lembut menatap kedua perempuan berperan sangat penting dalam hidupnya sekarang.
Ia kira mereka akan melewati hal-hal seperti membujuk Jane dan membuat Jane mengerti lebih dulu. Namun tidak, Tuan putrinya itu sanggup membuat dirinya sendiri bisa mengerti.
Jane dewasa sebelum waktunya karena banyak hal yang sudah dilaluinya beberapa waktu ini, dan itu yang mungkin membuat Hanna dan Jaehyun merasa bersalah. Mereka tidak bisa membuat Jane melalui masa kecilnya seperti anak yang lain pada umumnya.
Ada banyak hal yang bisa Jaehyun petik dari semua hal yang mereka alami dan ia merasa sangat beruntung dan berterima kasih kepada Tuhan karena masih memberinya kesempatan untuk memperbaiki semuanya tanpa keterlambatan. Walaupun kadang perasaan menyesal dan bersalah lebih mendominasi.
Senyuman Jaehyun berganti dengan wajahnya yang heran dan agak sedikit kaget saat Jeffrey muncul dari belakangnya dan berlari ke arah Hanna dengan tawa riangnya, lalu ikut memeluk kaki Hanna.
Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya sembari terkekeh lalu masuk ke dalam kamar mereka untuk meletakkan mangkok milik Hanna ke dalam kamar.
Namun saat dia sudah meletakkan makanan Hanna ke dalam dalam kamar lalu keluar dari kamar. Hanna, bersama dengan Jane dan juga Jeffrey malah hanya melewatinya di depan.
"Han, makananmu-"
"Aku makan di dapur, minta tolong antarkan lagi ya," titah Hanna dengan senyuman lebarnya pada Jaehyun.
"Tapi tadi kau bilang-"
Jaehyun menghentikan perkataannya saat Hanna tidak mengindahkannya karena sibuk mengangkat Jeffrey kegendongannya dan menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life || Jung Jaehyun [✔️]
Fanfiction(𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) ❝𝐰𝐞 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐞𝐚𝐜𝐡 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫.❞ Cerita tentang Hanna dan Jaehyun yang sudah menjalin pernikahan selama tujuh tahun lamanya tanpa ada perasaan cinta layaknya sepasang suami istri pada hati masing-masing. Awalnya...