VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!•-•-•-•
Hanna menatap kosong langit-langit berwarna putih diatasnya sekarang dengan air mata yang mengalir deras.
Ya, dia kecelakaan karena tidak fokus setelah menyelip mobil didepannya dan menabrak halte bus hingga mobilnya hancur lebur di bagian depan.
Tidak ada luka yang sangat parah kecuali pelipisnya yang terkena goresan kaca mobilnya yang pecah sementara yang lainnya hanya luka goresan dan lebam di bagian dadanya karena menghantam keras alat kemudi yang berada tepat di depannya.
"Sudah jangan menangis, dasar cengeng," ujar Jeno-adiknya yang sedang duduk di kursi sebelah brankar sekarang.
Saat Hanna dalam perjalanan ke rumah sakit ia menelpon Jeno untuk menemaninya disini, tidak mungkin dia sendiri, kan?
Jika ia menelpon Jaehyun, orang rumah akan khawatir. Lagi pula Hanna masih tidak mood berbicara dengan Jaehyun, itulah kenapa ia menelpon Jeno yang kebetulan masih libur karena kemarin baru pulang dari kegiatan berkemah di sekolahnya.
"Cengeng apanya? Ini sakit bodoh, dasar adik kurang ajar," ucap Hanna lalu mengeraskan suara tangisnya membuat Jeno menghela nafas pelan.
"Ya maaf, lagi pula kenapa kejar-kejaran dengan wartawan? Apa susahnya berhenti dan menjawab pertanyaan mereka? Justru bagus mereka langsung dapat pernyataan dari kakak, kan? Jika kakak menghindar, mereka malah mengira berita itu benar lagi."
"Jika kau yang dikejar-kejar, pasti kau melakukan hal yang sama, Jen."
"Ya sudah, Jeno minta maaf," gumam Jeno lalu memeluk perut kakanya itu dengan pelan.
Hanna masih menangis, entah apa yang ia tangisi. Entah itu kecelakaan tadi, soal skandalnya atau hal yang lain atau juga ia menangisi semuanya sekaligus.
Jika orang menangis karena kecelakaan, tidak mungkin selama ini, karena sudah dua jam Hanna menangis bahkan sejak lukanya dibersihkan, membuat Jeno malu saja.
"Sudah, jangan menangis. Nanti dadanya tambah sakit, tadi lebam, kan?" Gumam Jeno mencoba untuk menenangkan Hanna.
"Jeno, aku ini sampah ya?"
"Bicara apa sih? Kakak itu manusia, Mending kakak tidur sekarang, dapat ruang VIP gratis seperti sekarang kapan lagi?" Titah Jeno sambil mencoba menutup mata Hanna dengan tangannya.
Hanna memang berada diruang VIP sekarang, awalnya dia menolak tawaran Doyoung- temannya Jaehyun sekaligus dokter dan juga anak dari pemilik rumah sakit ini saat berada di UGD tadi karena terlalu berlebihan dan Hanna juga tidak perlu sampai rawat inap, tapi Doyoung berkata Hanna adalah selebriti dan juga istri Jaehyun- temannya, ia juga tahu masalah Hanna sekarang jadi lebih baik Hanna berada diruang VIP supaya tidak ada kejadian seperti tadi.
"Tidak menelpon kak Jaehyun?" Tanya Jeno yang sudah melepaskan tangannya yang tadi menutup mata Hanna.
Hanna menggeleng dan berkata, "aku hanya mengirim pesan pada Soyeon dan kau, selain itu tidak ada."
"Lalu nanti pulangnya kemana?"
"Sekarang tidak usah banyak tanya , bisa?" Geram Hanna sambil memijat pangkal hidungnya karena pening.
"Galak sekali, datang bulan, ya?"
"No."
"Hamil?"
Hanna berdecak dengan keras sambil memandang Jeno dengan tatapan galaknya membuat Jeno langsung bungkam lalu merebahkan kepalanya dipinggiran brankar Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life || Jung Jaehyun [✔️]
Fiksi Penggemar(𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) ❝𝐰𝐞 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐞𝐚𝐜𝐡 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫.❞ Cerita tentang Hanna dan Jaehyun yang sudah menjalin pernikahan selama tujuh tahun lamanya tanpa ada perasaan cinta layaknya sepasang suami istri pada hati masing-masing. Awalnya...