Kacau, kesal dan kecewa hanya itu yang dirasakan Kayla malam ini. Setelah makan malam tadi dia memutuskan untuk berdiam diri di kamar, rasa kantuk sama sekali tidak kunjung datang hingga saat ini.Kayla masih memikirkan nasib buruknya yang harus mengikuti kemauan sang ayah. Tragis.
Mata Kayla tertuju pada langit malam itu yang terasa lebih dingin" Tuhan, aku tidak berhak meminta lebih. Hanya saja terkadang semuanya nampak tak adil."
Tiba-tiba pipi Kayla sudah basah oleh air matanya, dia pun menelungkupkan wajahnya di kedua tangannya sambil menahan isak tangisnya agar tidak pecah.
"Aku tau, aku bukan hamba Tuhan yang taat.Tapi bukan berarti aku gak pernah ke gereja kan? Banyak dosa yang udah aku lakuin, tapi apa Tuhan gak bisa memaafkannya? Apa bisa hambamu yang tak taat ini memilih hidupnya sekali saja tuhan" Lirih Kayla sambil berusaha agar isakannya tidak keluar kamar, Kayla hanya tak mau adik kecilnya mendengar sesak hati sang kakak.
••
Kelas Keynan sudah berakhir 30 menit yang lalu, yang berarti dia sudah bebas dari pasal-pasal yang sudah bercabang di kepala tampan Keynan.
Bukannya pulang Keynan malah diajak nongkrong di bascamp. Dion dan Catra yang menjadi pengagasnya.
"Wifi sini kenceng juga"Ucap Catra yang sedang sibuk nonton bola di laptopnya.
"Gak kenceng juga lo doyan, kan gratis" sindir Dion membuat Catra tertawa kencang. Untung yang lain tidak ada, jika ada maka sudah pasti Catra akan di timpug.
Pintu tiba-tiba terbuka menampakan seorang cowok dengan bawaan buku yang teramat banyak.
"Wih... Sat lo mau ngabisin buku perpus," Cowok yang dipanggil Satya itu menatap kesal Catra.
"Lo kira gue mau kek gini, rasanya pengen gue tabok tuh dosen" ucapnya kesal sambil menaruh buku di lantai.
Dion dan Keynan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat salah satu temannya itu kesal kepada dosennya.
"Dosen yang mana bikin lo kesel sat?"
Satya pun tidak jadi membuka bukunya dan malah menatap Keynan."Itu loh Kai, Dosen yang pake kaca mata, dan galaknya ngalahin angry bird"
Jawaban Satya mengundang gelak tawa yang lain, terutama Catra yang sampai nabok-nabok pahanya sendiri.
"Lo di apain lagi ama pak Darko?" Dion mulai penasaran apa yang mebuat Satya kesal.
Dengan menggebu-gebu Satya pun menjelaskan awal permusuhan mereka."Gue kan gak ngumpul satu makalah gitu karena ijin, eh besoknya gue di chat di suruh bikin makalah yang lebih luas. Seluas kepalanya kali"
"Untung gue bukan anak akuntansi, kalo waktu itu gue milih itu. Fiks gue bakal mati muda karena pak Darko" Catra merasa kasihan dengan nasib Satya dan juga bersyukur dia tidak dapat mata kuliah akutansi.
Semuanya pun ngangguk kecuali Keynan yang ternyata fokus ke Hapenya.
"Oh ya yo, Lidya tadi nitip ini"
"Lah kok bisa sama lo?"
"ketemu tadi waktu dia nyari pacarnya, trus dia nitip. Bolos tuh anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Pacar //KAISTAL
Fanfiction( Dalam tahap Revisi !!!) Revisi sangat ekstream, jadi kalo mau paham bisa di baca ulang. Karena ada banyak perbaikan penulisan dan alur yang berantakan, Airin mau agak rapi aja kok. "Kamu hanya senja yang datang dan pergi semaunya tanpa rasa bers...