"Mbak baru pulang?" tanya Yeri saat melihat Kayla memasuki rumah.
"Iya dek, ini cemilan buat kamu." Kayla meyodorkan sekantung penuh cemilan kepada Yeri.
Dengan semangat Yeri langsung meraup kantong itu dan memilih cemilan yang akan dia makan, sedangkan Kayla memilih naik ke kamarnya dan mandi untuk menghapus rasa lelahnya. Selesai dengan ritual mandinya, dia turun menghampiri sang adik yang masih setia di depan tv dengan cemilan di pahanya.
"Sendiri lagi lo dirumah?"
"Menurut mbak gimana? Kan udah biasa mama sama papa jarang di rumah," katanya tak menatap Kayla.
"Pindah apart yuk dek," ajak Kayla yang berhasil membuat adiknya melonggo.
"Kenapa tiba-tiba?"
"gerah di rumah" kata Kayla santai.
"Bilang biar bebas clubing, bebas party sampai kobam. Kalo disini banyak mata-mata," cicit Yeri.
"Tuh tau" kekeh Kayla.
Dengan kesepakatan bersama dua kakak beradik itu mulai merapikan koper mereka. Alasan lain Kayla ingin pindah adalah apartement mereka jauh lebih dekat dengan kampus, alasan lain itu rahasia, hanya mereka berdua yang tau, tentunya karna bisa bebas party sama gengs cecans.
"mm iya ma, mbak pokoknya udah pindah mulai besok, byee." Kayla langsung mematikan ponselnya, agar sang ibu tidak rewel lagi.
••
"Bang lo mau kemana pagi-pagi gini?" tanya Lucas saat Keynan lewat di depannya dengan pakaian rapi.
"Indomart," jawabnya singkat sambil melengang pergi.
Benar saja, Keynan saat ini memasuki indomart dengan santai. Terlihat dia membeli beberapa cemilan, bukan beberapa lebih tepatnya belajaan Keynan kini sudah tiga kantong banyaknya.
Habis membeli semua itu dia langsung tancap gas ke suatu tempat.
Keynan akhirnya sampai di tujuannya, sebuah gedung apartement yang tinggi di pusat kota Jakarta. Mewah, hanya itu yang mungkin orang bilang saat melihat gedung itu.
Kaki panjang Keynan perlahan berjalan memasuki gedung itu. Menekan tombol lif menuju lantai 20.
Dan sekarang disinilah dia di depan sebuah pintu masih mematung dan menatap pintu itu dengan cermat.
"Keynan?" sebelum sempat menekan bel seseorang terlebih dulu menyapanya.
"Ngapain lo disini?" tanya orang tersebut yang ternyata Lia dan Kayla.
Lia sedang membantu Kayla untuk pindahan jadi dia sedari pagi sudah menghilang dari rumah.
"m-mm, i-tu gu-e," gugup Keynan.
Lia memicingkan matanya dengan curiga, " Apa?! Yang jelas dong."
"Emang lo ngapain di sini?" tanya balik Keynan sambil menetralkan kegugupannya.
"Gue baru pindah ke lantai ini kemarin, jadi Lia mau bantu. Trus lo ngapain?"
Mata Keynan membulat,
" kebetulan apa lagi ini tuhan," batin Keynan.
"Gue mau ke rumah temen lama, hehe," jawabnya masih sama gugup.
Lia dan Kayla saling menatap, mereka mencium kegugupan Keynan. Tapi untungnya Keynan di selamatkan oleh dering hape Kayla.
"Hallo,"
"Iya, mbak jemput sekarang, tunggu!" Kayla segera mengajak Lia untuk ke rumahnya menjemput Yeri. Walau masih curiga Lia akhirnya berpamitan dengan Keynan yang disambut dengan senyum gugupnya.
"Selamet gue," ucap Keynan sambil mengusap dada.
"Menurut lo itu apartemen siapa?" Lia membuka suaranya saat tengah diperjalanan ke rumah Kayla, iya teramat curiga dengan pergerakan sepupu tampannya itu.
Kayla mengedikkan bahunya, berusaha tidak perduli. Dia hanya ingin menjauh dulu.
"Lo liat kan tadi, dia bawa banyak belanjaann, liat kan," todong Lia.
"buat temennya kali,"
"Gak mungkin ah, temen dia semua kan gak ada yang tinggal di apartemen," bantah Lia.
"Emang lo tau semua temennya? Gak kan, biarin sih dia juga udah gede,"
"Tapi kalo dia punya pacar gimana, emang lo iklas?"
DEG,,
Wajah Kayla berubah total, iklas? Tentu saja,
I
T
I
D
A
K
Dong,,
"iya!" pekiknya berbanding terbalik dengan perasaannya.
"Yaudah kalo gapapa gak usah teriak jenong, pecah gendang telinga gue."
Di lain tempat,
"Ini gue bawain semua yang lo minta." Keynan menaruh kantung itu di sofa dengan sedikit melemparnya.
"Makasi Ken Ken,"
"Please jangan sentuh gue jen, kulit gue sensitif sama orang kek lo," ketus Keynan.
Ternyata orang yang Keynan kunjungi adalah Jennifer, taukan kalian si ulet? Mantan gebetan Keynan dulu.
"Ih kamu mah gitu," ucapnya manja, sambil mulai mendekati Keynan.
"Ini terakhir Jen lo nelpon gue pagi2, denger dan resapi,"
Sebelum pergi Keynan kembali mendekati Jennifer. "T E R A K H I R" ucap Keynan tepat di kuping Jennifer, dengan sedikit penekanan tentunya.
Saat bahu bidang Keynan menghilang di balik pintu apartement Jennifer, bibir tipis Jennifer tersenyum penuh kemenangan. "Ck, gue gak akan sia-sian kesempatan ini"
Di bassement apartement Keynan mengacak rambutnya dengan kasar, meluapkan segala umpatan dan kekesalan dalam hatinya untuk si wanita ular, sampai hapenya berdering. Keynan dengan tergesa gesa langsung menggeser tombol hijau.
"Udah aku tengokin dia, kamu istirahat aja. Ga usah khawatir"
".."
"its okay, you have me who can always support everything. Stop crying okay."
"nothing will be able to hurt you now, because Mr Keynan Arshaka is back." sambung Keynan dengan nada yang manis dan lembut.
".."
Keynan mematikan ponselnya dan pergi meninggalkan basement dengan wajah datarnya. Bertemu Jennifer sungguh membuat mood Keynan jatuh ke jurang.
Sori yang dukung Jennifer •_•
Kapal Jenken berlayaarrrr
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Pacar //KAISTAL
Fanfiction( Dalam tahap Revisi !!!) Revisi sangat ekstream, jadi kalo mau paham bisa di baca ulang. Karena ada banyak perbaikan penulisan dan alur yang berantakan, Airin mau agak rapi aja kok. "Kamu hanya senja yang datang dan pergi semaunya tanpa rasa bers...