Part-29

209 32 0
                                    

Didala mobil hanya ada keheningan. Kayla yang masih sibuk meredam kebahagiaannya. Dan Keynan yang larut akan suasana Jakarta.

"La," panggil Keynan.

"Hm?"

"Minggu depan dateng ya"

"Kemana?"

"Nikahan kakak gue"

Kayla kaget lagi. Entah sudah keberapa kalinya dia kaget hari ini. Mungkin jika dia punya penyakit jantung, pasti sekarang dia sudah di dalam peti mati dengan Yeri yang terus menangis.

"Kok mendadak"

"Sebenernya gak mendadak. Persiapan nya udah lama, tapi emang di kerjain sendiri ama mbak Airin".

"Nanti gue dateng. Makan gratis siapa yang nolak" kekeh Kayla.

Keynan yang mendengar itu juga tersenyum tipis.

"Ken"

"Iya"

"Lo sama Jen-"

"Gue ga ada apa-apa."

"Trus kenapa dia nempelin lo"

"Gue pengen ngerasain ketempelan setan"

"Garing Ken" ucap Kayla.

"Gue tau. Btw ini udah nyampe, ga mau turun lo" Kayla terlihat salah tingkah. Sedangkan, Keynan terkekeh pelan.

Kayla pun turun dari mobil sederhana Keynan. Mobil sederhana loh ya, sederhana saat lo jual ginjal buat beli mobil itu.

"Makasi, Ken"

"Mampir?" tawar Kayla yang mendapat gelengan Keynan.

"Belum pantes gue buat masuk"

"Ken"

"Bye, la"

"Hati-hati, Ken" mobil itu pun meninggalkan Kayla yang masih mematung menatap kepergian Keynan dengan miris.

"Sama siapa kamu?" tanya seseorang di belakang Kayla.

"Temen" ucap singkat Kayla sambil memasuki rumahnya.

"Pacar?"

"Papa denger ga sih Kayla ngomong. Temen pa, temen!"

"Lumayan" Komentar Rendra membuat Kayla semakin kesal dengan sang Ayah.

"Kayla sudah datang nak" sambut sang ibu dari dapur.

"Duduk dulu"

"Ma, pa gak usah basa basi. Mau apa sekarang?"

"Mikayla Azzahra!" peringat sang Ayah.

"Udah mas. Sabar"

"Kamu semakin hari semakin tidak sopan. Kurangi main dengan kucing liar, Kayla"

"Cih"

Melihat situasi yang menegang. Rani langsung berdehem canggung.

"Sebenernya mama mau minta tolong sama kamu nak."

"Minggu depan papamu akan ketemu Klien dari luar negeri. Kita sekeluarga harus dateng. Bisa kamu ikut dan bujuk Yeri?" kata Rani lembut.

"T-tapi ma".

"Mama mohon nak" lirih Rani.

Kalo sudah begini. Siapa yang tega menolak. Tapi minggu depan kan,

"Yasudah. Aku nurut mam" putus Kayla.

Acara makan pun dilanjutkan dengan tenang. Walaupun Yeri tidak ada, tapi setidaknya Kayla masih mau pulang. Sungguh Rani sudah tidak habis pikir kenapa bisa ada perselisihan yang rumit dikeluarga kecilnya. Tentu saja ia ingin menyalahkan Rendra. Tapi percuma semuanya sudah terjadi, sia-sia juga jika dia marah pada suaminya.


Mantan Pacar //KAISTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang