Part-26

131 21 1
                                    

"Aduh, sakit bangke,"

"Makanya kalo gak mau sakit jangan jadi pebinor njing," kesal Aiden.

Hari ini menjadi buruk bagi Aiden, penyebabnya sudah pasti laki-laki di depannya ini. Yang kini babak belur, siapa lagi kalo bukan Catra.

"Dia yang nikung gue. Lah gue tikung balik dong."

"Sinting lo. Yang lo lawan itu Dion, pemegang sabuk hitam karate. Lo yang modal nakal doang udah pasti bonyok gini!" Aiden sedikit menekan luka Catra.

Aiden kembali memplester luka Catra, "Untung gak pecah kepala kecil lo,"

"Dia dateng tanpa permisi dan langsung bogem gue, mana siap gue," elaknya, mana mau Catra di kira lemah.

Aiden mendengus dan merapikan kotak P3k nya. Untung baginya sang ibu ratu sedang pergi ke Jogja, kalo tidak dia pasti akan ikut diomelin karena dikira ikut nakal, padahal mah emang nakal.

"Tapi gue gak habis pikir kok Dion tau ya gue selingkuh sama Netta?" gumam Catra.

"Mana gue tau Plang, lo sih mainnya kasar."

"Tap-" sebelum Catra menyelesaikan ucapannya, kepala Keynan menyembul dari balik pintu kamar Aiden.

"Wih gue kira udah di jadiin bergedel lo sama Dion," ucap Keynan santai, dia kini duduk di kasur Aiden.

"Kemana aja lo? Hah! Temen lo tadi ngesot jalan kesini, bukannya bantuin malah dateng telat. Untung si Brian masih baik sama si Caplang,"

Mata Keynan membelalak," Lo di anterin Brian?"

"Iya,"

"Hahahah, lah dia yang  nganter Dion buat mukulin lo dan dia yang nganter lo buat di obatin Aiden?"

"iya,"

"Dan lo tau bagian terlucunya apa Kai?" tanya Aiden dengan mata mengejek ke arah Catra.

"Dion juga ikut di mobil itu, setelah saling bogem, mereka satu mobil dan duduk di kursi yang sama. Parahnya pftt," tawa Aiden meledak

" kepala si Caplang di tidurin di paha Dion."  Keynan pecah seketika mendengar kenyataan yang begitu lucu. Walau gimanapun mereka ribut, rasa peduli itu masih ada.

"Berair mata gue sat,"

"Trus kalian udah baikan?" tanya Keynan lagi setelah hampir sakit perut karena tertawa.

"Belom, dia masih bilang kecewa sama gue. Katanya kalo gue bilang baik-baik mungkin dia bakal iklas, toh dia juga salah dari awal nikung gue." jelas Catra.

"Brian?" Aiden ikut bertanya.

"Dia minta maaf tadi sama gue, dia gak tau kalo Dion mau adu jotos sama gue. Dia kira kita ketemu buat nongkrong doang. Dia juga yang misahin kita tadi."

"Laki juga si Brian," puji Keynan.

"Eh, btw, Raina udah lo telepon?" Aiden yang baru sadar bahwa selain Dion dan Catra masih ada Raina yang pastinya ikut di dalam perkara ini.

"Gue udah hubungin dia, yang angkat malah si Yeri. Katanya Netta butuh waktu sebelum mau bicara sama kita."

"Sabar." Keynan menepuk bahu Catra berusaha menguatkan sang sahabat.

"Sakit bang*at," teriak Catra kesal yang diriingi gelak tawa Aideng dan Keynan.

Catra baru saja akan membalas pukulan Keynan. Namun, terhenti setelah mendengar dering hape Keynan.

Mata mereka membulat, "Kayla?"

Si penelpon yang adalah Kayla. Mbak mantan, membuat mereka kaget.

"Angkat gobl*k," perintah Aiden.

"Hallo La?"

"H-halo Ken," sahut Kayla dengan cukup gugup.

"Iya kenapa."

"Maaf Ken, gue mau jujur. I love you,"

"Hah!" kaget tiga cowok itu bersamaan.

"Hal-"

Tutt

Sambungan di putus sepihak oleh Kayla. Jangan tanya eksperesi tiga serangkai itu, mereka kaget sekaligus bingung.

"Ini gimana maksudnya, dia minta lo balikan?" tanya Aiden.

Keynan masih mematung,

"Lah malah bengong si tai," ucap Catra.

"Gak bisaaa!"teriak Keynan mendadak, Aiden yang kaget pun tanpa sadar nendang Catra yang di depanya.

"Tai kalian semua!"













"Gimana?" tanya Egi.

"Udah ah gue gak tau, yang penting gue udah lakuin dare kalian." kesal Kayla yang baru saja dapet dare bilang i love you ke mantan terindahnya. Ini ulah adik tercintanya. Thanks to Yerina.

"Lanjut ya," ucap Joy.

Botol pun di putar dan berhenti di,

"Rainaa," teriak Joy.

"Truth or dare?" tanya Yeri dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Truth!"

"Gue yang nanya," Egi mengajukan diri.

"Silauhken,"

"Setelah ini lo mau jadian sama Catra?" tanya Egi sedikit barbar, gimana enggak. Ini mbak Rainanya baru lupa loh kalo dia lagi diperebutkan.

"Enggak, aku mau jaga persahabatan mereka," tegas Raina.

"Hati si Caplang gimana?" Egi semakin mendesak.

"Satu pertanyaan sipit," ucap Raina. Egi hanya bisa mendengus kasar.

Botol pun kembali berputar, dan yang selanjutnya adala Joy. Semua menatap dengan mata penuh dendam.

"Ehh,," takut Joy.

"Truth," semuanya nampak kecewa dengan pilihan Joy.

"Yahh, gajadi ngerjain Joy dong," cicit Yeri kesal.

"Lo gebet siapa sekarang," tanya Kayla cepat.

"Gak ada," elak Joy.

"Joyy," panggil Lia dengan tatapan sadis.

"Gue suka bang Satya," jujur Joy.

"Jangan main terlalu jauh Joy," nasehat Kayla yang juga merupakan kakak sepupu Joy.

Joy mengangguk. Botol kembali di putar dan kini ke arah Lia.

"Truth aja,"

"Cemen," ucap Joy.

" Kak Lia sama kak Brian ada apa?" tanya Joy.

Wajah Lia memerah, " Gue suka sama dia," ucapnya jujur. "Tapi dia suka cewe lain," sambungnya.

"Dan itu lo," tunjuk Lia ke arah,

"Egi," lirih Lia.

"Maaf," ucap Egi dengan wajah tertunduk.

Semuanya kini sedang menutupi kekagetan masing-masing dengan memutar botol itu lagi.

Kini botol itu mengarah ke Stella, atau Egi.

" Lo sama Aiden pacaran kan?" tanya Lia padahal Egi belum milih antara truth or dare.






























Semakin ga seru ga sih. Huh autor lagi mandet nih idenya. Maaf ya

Jangan lupa vote. Kalo ga autor doain di jauhkan dari abang Kai.

Mantan Pacar //KAISTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang