Kelas sudah dimulai sejak tadi. Namun, Lia sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata sejak dosen masuk. Padahal Kayla tau Lia sama sekali tidak menyukai dosen mereka yang satu ini.
"Sshhh," desis Kayla yang betujuan untuk memanggil Lia.
Tapi sayang Lia sama sekali tidak menoleh ke arah belakang, tepat di mana Kayla duduk.
"Mam," bisik Kayla.
"Momi?"
"Babi?"
Dengan kesal Lia terpaksa menoleh,"Diem atau gue sambit pake pisau!"
Kayla melonggo melihat wajah kesal Lia, tidak biasanya Lia gampang marah seperti ini. Apalagi dengan Kayla.
"Lia lo kenapa?"
"Gapapa, lagi males ngomong!"ketus Lia.
"Liaaaaa,," goda Kayla sambil menusuk-nusuk pundak Lia.
"Diem ih," pekik Lia membuat seisi kelas menatap mereka.
"Kalian berdua, keluar dari kelas saya!" usir pak Nanda.
"Tapi pak-"
"Cepet! atau mau saya hukum?" potong pak Nanda.
"Iya pak,"ucap Lia dan Kayla bersamaan.
"Dasar anak jaman sekarang, gede mau jadi apa mereka" gerutu dosen killer itu dengan nada kesal.
Diluar kelas Lia menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Tau gini, gue lebih baik ikut Aiden bolos,"gumam Lia.
"ishh,, gak baek ikutin setan."
"Lo lebih setan." Kayla langsung cemberut.
"Kenapa sih mom, marahin Lala mulu." dengan wajah imut Kayla memeluk Lia.
Lia mendengus,"Gegara lo gue di usir dari kelas"
"Kek gak biasa aja, kita emang sering di usir dari kelas kan," cicit Kayla.
"Auah, laper gue," ucap Lia sembari berjalan meninggalkan Kayla.
Suasana kantin cukup sepi, ya kan yang lain pada ada kelas. Beda sama dua cewek ini.
"Liaa, lo bilang dong kalo gue ada salah."
"Gaada," kekeh Lia gak mau Kayla tau hal yang bikin dia kesal.
Kayla melemparkan garpunya ke meja."Bilang gak!"
"Gue gak bisa di diemin sama lo, gak bisa!"imbuhnya.
"Lo ngapain tadi sama El?" desis Lia.
"Kenapa? lo gak suka gue deket sama dia?"
"Gak gitu jubaedah, gue cuman gak mau lo di sakitin kek dulu. Salah mulu gue ah" jelas Lia .
"Tenang mom, Kayla bakal baik-baik aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Pacar //KAISTAL
Fiksi Penggemar( Dalam tahap Revisi !!!) Revisi sangat ekstream, jadi kalo mau paham bisa di baca ulang. Karena ada banyak perbaikan penulisan dan alur yang berantakan, Airin mau agak rapi aja kok. "Kamu hanya senja yang datang dan pergi semaunya tanpa rasa bers...
