Part 4💔

290 32 0
                                    

Cakra dan Carlos hanya menunggu diluar ruangan, Amanda tengah diperiksa oleh dokter. Untung saja mereka membawanya dengan cepat jika tidak bisa mati Amanda.

"Cakra " Panggil seorang pria.

"Eh Pak Rio " Ujar Cakra menyalimi tangan gurunya diikuti oleh Carlos.

"Bapak kok bisa ada disini?" Tanya Carlos.

"Tadi disekolah saya gak liat kalian berdua, terus teman-teman kalian bilang kalau kalian dirumah sakit jadi saya kesini takut kalian kenapa-napa " Ujar Pak Rio.

"Ngak mungkin lah Pak kita kenapa-napa, bapak pikir kita anak lemah apa " Ujar Carlos.

"Bagaimana keadaan Amanda?" Tanya Pak Rio.

"Masih diperiksa sama Dokter Pak " Ujar Cakra.

"Saya tadi dengar gosip kalau kamu kasih napas buatan tuh buat Amanda, kok tumben khawatir sama gadis?" Tanya Pak Rio, membuat Cakra diam.

"Apalagi saya Pak yang menyaksikan secara langsung, aduh Pak serasa lagi liat keajaiban saking kagetnya " Ujar Carlos.

"Ehem..... Saya cuman.... C...cuman...." Ujar Cakra gugup.

"Kok tiba-tiba gagap sih?" Tanya Pak Rio.

"Ehem maksud saya, Saya cuman kasih pertolongan pertama, saya takut anak orang mati apalagi napas dia melemah saya udah lakuin semua cara tapi tetap aja dia gak sadar  jadi tanpa pikir panjang saya kasih aja deh, toh kata teman-teman kasih napas buatan aja yang bisa dilakukan " Ujar Cakra, Carlos dan Pak Rio hanya tersenyum melihat Ekspresi wajah Cakra yang sudah seperti maling yang tertangkap basah.

"Astaga, Cakra... Cakra, kamu  lucu yah kalau udah kek gini, Bapak tahu kok, kamu cuman ingin membantu tidak ada yang lain " Ujar Pak Rio.

"Haduh susah yah punya teman yang modelan kek gini " Ujar Carlos.
Dokter keluar dari ruangan membuat ketiga orang itu beralih menatap dokter itu.

"Bagaimana dok keadaan Amanda?" Tanya Pak Rio.

"Dia sudah baik-baik saja, dia hanya pingsan tadi, kalian telah memberikan pertolongan pertama jadi kondisinya baik, dia hanya butuh istirahat. " Ujar Dokter itu, Ketiga orang itu bernapas lega.

"Tapi Diseluruh tubuhnya ada luka, apakah dia pernah dibully?" Tanya Dokter itu membuat ketiga orang itu menjadi bingung.

"Luka yang bagaimana yah dok?" Tanya Cakra.

"Maaf dok kami tidak tahu " Ujar Carlos.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi " Ujar Dokter itu melangkah pergi meninggalkan ketiga orang itu.

"Lo kok suruh tuh dokter pergi sih " Kesal Cakra.

"Udahlah toh yang terpenting dia baik-baik aja " Ujar Carlos.

"Gue mau angkat telephone dulu " Ujar  Carlos.

"Biar Pak guru yang mengurus administrasinya ".Ujar Pak Rio melangkah pergi meninggalkan Cakra sendirian.

Cakra memilih masuk kedalam ruangan rawat Amanda, ia memperhatikan gadis itu yang tengah tertidur dengan lekat seakan ada sesuatu yang gadis itu sembunyikan dengan sangat hatu-hati tak ingin orang kain mengetahui apa yang ia sembunyikan.

Cakra mengalihkan pandangannya  saat ponselnya berdering, ia melihat siapa yang menelphonenya dan tersenyum saat tahu siapa yang menelphonenya dengan cepat ia menganggkatnya.

"Assalamu alaikum Bun " Sapa Cakra.

"Waalaikum salam Bang "

"Kenapa Bun?" Tanya Cakra

Tolong💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang